Asia Pulp & Paper: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
BeeyanBot (bicara | kontrib)
k ejaan, replaced: praktek → praktik (3)
Baris 34:
| intl =
}}
'''Asia Pulp & Paper''', juga dikenal di industri kertas sebagai APP, berbasis di [[Jakarta]], adalah salah satu dari perusahaan produsen bubur kertas dan kertas terbesar di dunia.<ref name="AboutAPP">{{cite web|url=http://investing.businessweek.com/research/stocks/private/snapshot.asp?privcapId=345755 |title=Company Overview of Asia Pulp & Paper Co. Ltd. |accessdate=20 September 2013}}</ref> Didirikan oleh [[Eka Tjipta Widjaja]] bersama Singgih Wahab Kwik (Kowik) yang juga penasehat dari pemilik sebelumnya Indah Kiat dan mantan kepala komisaris dan wakil dari [[Sinarmas Group]], yang memiliki hubungan yang signifikan terhadap keluarga penguasa [[Soeharto]] di Indonesia. Dengan 14 perusahaan besar di Indonesia dan China, APP memiliki kapasitas produksi bubur gabungan, kertas, dan kemasan-grade tahunan saat ini lebih dari 18 juta ton per tahun, dan memasarkan produk-produknya ke lebih dari 120 negara di enam benua.<ref>"[http://www.bloomberg.com/news/2013-02-05/asia-pulp-and-paper-halts-clearing-in-indonesian-natural-forests.html]</ref>
 
== Sejarah ==
Baris 62:
<br />
 
APP juga mengungkapkan kemitraan dengan organisasi non-profit The Forest Trust, <ref name="Reuters FCP">{{cite news|last=Taylor|first=Michael|title=Paper firm says to stop cutting Indonesia's natural forests |url=http://www.reuters.com/article/2013/02/05/indonesia-asiapulppaper-forest-idUSL4N0B53CP20130205
|work=Reuters|date=5 February 2013}}</ref> yang membantu perusahaan dengan High Conservation Value (HCV) dan High Carbon Stock (HCS) penilaian untuk mengidentifikasi wilayah hutan untuk perlindungan. TFT bekerja dengan APP dan Greenpeace untuk mendesain Kebijakan Konservasi Hutan APP dan akan memantau dan melaporkan progress APP untuk mencapai komitmennya. Selain itu, Kebijakan APP khusus menyambut pengamat pihak ketiga untuk memverifikasi implementasi - yang pertama untuk APP dan untuk industri. <ref name="Economist FCP">{{cite news|title= Logging the good news|url=http://www.economist.com/news/asia/21578441-president-has-helped-transform-debate-about-forest-conservation-logging-good-news|work=The Economist|date=25 May 2013}}</ref>
<br />
 
Sebagai hasil dari pengumuman rencana deforestasi nol, Greenpeace, Rainforest Action Network dan LSM lainnya menyatakan optimisme hati-hati dan menyambut Kebijakan Konservasi Hutan perusahaan. <ref name="RAN">{{cite news|last=Sutherlin|first=Laurel|title= Rainforest Action Network Responds to Asia Pulp and Paper’s New Forest Commitments|url=http://ran.org/rainforest-action-network-responds-asia-pulp-and-paper%E2%80%99s-new-forest-commitments|work= Rainforest Action Network|date=5 February 2013}}</ref> Greenpeace juga sepakat untuk menghentikan kampanye global melawan APP dan menyelenggarakan diskusi terbuka untuk memastikan bahwa perusahaan benar-benar menerapkan kebijakan. <ref name="Greenpeace FCP">{{cite news|last=Maitar|first=Bustar|title=APP commits to end deforestation! |url=http://www.greenpeace.org/international/en/news/Blogs/makingwaves/app-commits-to-end-deforestation/blog/43860/|work=Greenpeace International|date=5 February 2013}}</ref>
<br />
 
Pada tanggal 5 Juni 2013, APP mengumumkan batas waktu mutlak 31 Agustus 2013 untuk semua kayu hutan alam ditebang sebelum 1 Februari 2013 yang akan diterima di pabrik bubur.<ref name="Sustainable Brands">{{cite news|last=Elks|first=Jennifer|title= Asia Pulp and Paper Reports Latest on No Deforestation Policy in Third ‘Vision 2020’ Update |url=http://www.sustainablebrands.com/news_and_views/supply_chain/asia-pulp-and-papers-reports-latest-no-deforestation-policy-third-vision|work= Sustainable Brands|date=24 June 2013}}</ref><ref name="Graphic Arts Magazine">{{cite news |title= APP reports 25% annual growth rate once again |url=http://graphicartsmag.com/news/2013/06/app-reports-25-annual-growth-rate-once-again/|work=Graphics Arts Magazine|date=14 June 2013}}</ref> APP juga meluncurkan dashboard pemantauan online percontohan, yang menyediakan akses ke informasi teknis yang diperbarui, untuk memungkinkan para pemangku kepentingan dan pihak ketiga untuk secara aktif meninjau kemajuan dalam mengimplementasikan Kebijakan Konservasi Hutan. <ref name="TAPPI">{{cite news|title= APP issues progress report on “No Deforestation”| http://www.naylornetwork.com/PPI-OTW/articles/?aid=221489&issueID=29122|work=TAPPI|accessdate=15 October 2013}}</ref>
 
== Indah Kiat Perawang ==
Baris 75:
 
== Masalah keuangan ==
Pada tahun 1994, perusahaan ini memindahkan kantor pusatnya dari Indonesia ke Singapura dan mulai meminjam uang untuk memperluas agresif. Leverage perusahaan ini sangat berat; Pada 1996-1998, hanya menghasilkan 1,5 kali arus kas sebanyak biaya bunga.<ref>{{cite web|url=http://www.businessweek.com/magazine/content/01_33/b3745003.htm |title="Asia's Worst Deal", Business Week, August 13, 2001 |work=Bloomberg BusinessWeek |date=13 August 2001 |accessdate=7 June 2012}}</ref> Pada bulan Maret 2001, selama Krisis Utang Asia, gagal membayar utangnya, sebagian besar yang kemudian dijadwal ulang pada nilai yang lebih rendah.<ref>[http://forests.org/archive/asia/aspulpan.htm "Asia Pulp & Paper to Default on $12 Billion in Debt" Bloomberg, 12 March 2001]{{dead link|date=June 2012}}</ref> Pada bulan November 2003, Anak perusahaan yang berbasis di Jakarta Indah Kiat menggugat penanggung dan pemegang masalah utang (dalam dolar Amerika Serikat) telah diterbitkan pada tahun 1994 di bawah hukum New York, melainkan menggugat, namun, di Indonesia, dan pada bulan Februari 2007 pengadilan Indonesia menyatakan utang tidak sah.<ref>{{cite web|url=http://www.financeasia.com/article.aspx?CIaNID=45672&r=rss |title=Can Indonesian corporates get away without repaying bonds? |publisher=Financeasia.com |accessdate=7 June 2012}}</ref>
 
== Isu lingkungan dan praktek pembalakan ==
=== LSM & Kritik Aktivis ===
Berbagai LSM mengkritik APP atas dasar pemeliharaan lingkungan. Menurut Friends of the Earth laporan dari tahun 2005, APP telah membersihkan lebih dari 280.000 hektare hutan dalam dekade terakhir, dan berencana untuk memotong 300.000 lain selama lima tahun ke depan. <ref>[http://www.foei.org/en/resources/publications/miscellaneous/clashes/indonesiatrees.html?searchterm=Indonesia indonesia trees Indonesia without trees? Record breaking logging of last rainforests] [[Friends of the Earth]]</ref>
 
Perusahaan ini telah berada di tengah-tengah banyak kontroversi lingkungan dan telah dituduh terlibat dalam [[pembalakan liar]] di Kamboja dan di [[Indonesia]]. Perusahaan ini juga dikenal karena melalaikan pembayaran utang pada tahun 2001, selama periode masalah keuangan besar-besaran di kawasan Asia Tenggara.<ref name="A forest falls in Cambodia">{{cite web|url=http://www.atimes.com/atimes/Southeast_Asia/GA06Ae01.html|author=[[Keith Andrew Bettinger]] |title=A forest falls in Cambodia|accessdate=7 June 2012}}</ref>
Baris 89:
Pada bulan November 2007, [[Forest Stewardship Council]] (FSC) secara resmi memisahkan diri dengan APP, menyatakan tidak lagi berlakunya hak APP menggunakan logonya. Pada penghentian semua hubungan dengan FSC pada 2007, juru bicara WWF berkomentar "Ternyata perusahaan telah memutuskan untuk menjalankan kampanye propaganda global daripada melindungi hutan dengan nilai konservasi tinggi.<ref name=autogenerated2>{{cite web|url=http://www.printweek.com/news/764431/FSC-rules-upheaval-green-groups-level-accusations-APP/ |title=FSC rules in upheaval after green groups level accusations at APP &#124; printweek.com &#124; Latest Print Industry News, Jobs, Features, Product Reviews, Used Printing and Packaging Machinery |publisher=printweek.com |date=1 November 2007 |accessdate=7 June 2012}}</ref> "
 
Pada bulan Maret 2008, investigasi oleh koalisi lingkungan disebut Eyes on the Forest<ref>{{cite web|url=http://eyesontheforest.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id=174&Itemid=6&lang=english |title=New APP Logging Road Threatens One of World’s Biggest Carbon-Storing Forests, Tigers; Eyes on the Forest, March 2008 |publisher=Eyesontheforest.or.id |date=22 May 2012 |accessdate=7 June 2012}}</ref> menunjukkan bukti sebuah jalan baru yang dibangun oleh APP, pos melalui semenanjung Kampar, salah satu [[hutan rawa gambut]] tropis bersebelahan terbesar di dunia, dengan lebih banyak karbon per hektare dibandingkan ekosistem lain di Bumi. Penyelidikan menemukan trek di jalan baru dari [[Harimau Sumatera]] yang [[terancam punah]], yang populasinya telah dikurangi menjadi kurang dari 500 ekor. APP mengklaim bahwa itu membangun state-of-the-art, jalan beraspal untuk kepentingan masyarakat setempat, meskipun citra satelit menunjukkan bahwa jalan tidak pergi ke mana pun dekat dua pemukiman. Para penulis laporan menyatakan:<blockquote>Kami sangat mendesak APP untuk bergabung dengan jajaran bisnis yang bertanggung jawab dan melakukan operasinya dalam hukum.<ref name="Sciencedaily.com">{{cite web|url=http://www.sciencedaily.com/releases/2008/03/080325203442.htm |title=Logging Road Threatens Rare Peat Dome, Tigers |publisher=Sciencedaily.com |date=25 March 2008 |accessdate=7 June 2012}}</ref>
</blockquote>
 
Pada Juni 2013, APP menerbitkan Sustainability Roadmap Vision 2020. Sebagai bagian dari update untuk rencana “Vision 2020” dan Kebijakan Konservasi Hutan, APP mengumumkan batas waktu mutlak 31 Agustus 2013 untuk semua kayu hutan alam ditebang sebelum 1 Februari 2013 untuk mencapai pabrik bubur kertas. Tidak ada serat hutan alam yang akan diizinkan ditebang melewati tanggal yang ditetapkan APP.<ref>{{cite web|url= http://www.ethicalcorp.com/stakeholder-engagement/asia-pulp-and-paper-%E2%80%93-so-far-so-good |title=Asia Pulp and Paper, So far so good |publisher=ethicalcorp.com |date=8 July 2013 |accessdate=18 December 2013}}</ref>
 
Pada akhir 2012, APP menemui FSC, menyatakan bahwa mereka telah mengalami perubahan mendasar dan karena itu ingin masuk ke dalam dialog konstruktif mengenai kemungkinan pembaruan terkait dengan FSC. Pada November 2013, Direksi FSC menyambut baik pengumuman ini dan menyatakan minatnya ketika APP kembali berserikat dengan FSC dengan mengikuti proses APP mencapai Kebijakan Konservasi Hutan (KKH) dan telah memenuhi Kebijakan Asosiasi FSC. <ref>{{cite web|url= https://ic.fsc.org/newsroom.9.545.htm |title=Update on the disassociation of the Forest Stewardship Council from Asia Pulp and Paper (APP)|publisher=FSC |date=4 November 2013 |accessdate=20 December 2013}}</ref>
 
=== Kampanye Greenpeace sebelumnya ===
Baris 100:
Pada tanggal 8 Juni 2011, [[Greenpeace]] meluncurkan [http://www.greenpeace.org/barbie "Barbie, It's Over"], kampanye internasional mengkritik [[Mattel]] ketika menggunakan produk Asia Pulp & Paper pada kemasan, khususnya di lini produk [[Barbie]].<ref>{{cite web|last=Anne |first=Sarah |url=http://www.washingtonpost.com/blogs/blogpost/post/greenpeace-protests-barbie-at-mattel-headquarters/2011/06/08/AG7VwzLH_blog.html |title=Greenpeace protests Barbie at Mattel headquarters – BlogPost |work=The Washington Post |date=7 February 2011 |accessdate=9 June 2011}}</ref> Dalam waktu dua hari dari awal kampanye, Mattel memerintahkan pemasok kemasan untuk berhenti membeli produk dari Asia Pulp & Paper menunggu penyelidikan tuduhan deforestasi Greenpeace, dan selanjutnya memerintahkan pemasok untuk melaporkan tentang bagaimana mereka bahan-bahan sumber. Asia Pulp & Paper menyambut respon Mattel, percaya bahwa investigasi Mattel akan menyimpulkan bahwa "bahan kemasan yang lebih dari 95% kertas daur ulang bersumber dari seluruh dunia."<ref>{{cite web|url=http://www.latimes.com/business/la-fi-mattel-greenpeace-20110610,0,4085140.story |title=Pressured by Greenpeace, Mattel cuts off sub-supplier APP |last=Roosevelt |first=Margot |work=Los Angeles Times |accessdate=10 June 2011}}</ref>
 
Pada tanggal 5 Oktober 2011, [[Phil Radford]] dari [[Greenpeace]] mengumumkan bahwa Mattel menyatakan<ref>{{cite web|url=http://www.greenpeace.org/usa/en/news-and-blogs/campaign-blog/a-roaring-thank-you-on-behalf-of-the-sumatran/blog/37204/ |title=A Roaring Thank You on Behalf of the Sumatran Tigers | author=[[Phil Radford]] |accessdate=9 November 2011}}</ref> bahwa akan tidak lagi membeli produk bubur dan kertas dari Asia Pulp & Paper karena praktekpraktik penebangan yang telah berdampak pada populasi Harimau Sumatera.<ref>{{cite news|title=Victory: Mattel and Barbie Drop Deforestation!|url=http://www.greenpeace.org/usa/en/news-and-blogs/campaign-blog/victory-mattel-and-barbie-drop-deforestation/blog/37182/|accessdate=5 October 2011|newspaper=Greenpeace News Blog|date=5 October 2011}}</ref>
 
==== Insiden Harimau Sumatera ====
Baris 112:
==== Penebangan ramin ====
 
Pohon [[Ramin (pohon)|Ramin]] ''Gonystylus'' dilindungi secara hukum di bawah hukum Indonesia dan regulasi nasional [[CITES]]. Hutan rawa gambut Sumatera merupakan habitat utama ramin.<ref name=GPMarch2012>[http://www.greenpeace.org/international/Global/international/publications/forests/2012/Indonesia/Greenpeace_TRPT_report.docx The Ramin Paper Trail Asia Pulp & Paper Under Investigation – Part 2] [http://www.greenpeace.org/international/en/publications/Campaign-reports/Forests-Reports/The-Ramin-Paper-Trail in short] [[Greenpeace]] 1 March 2012</ref> Pada 2012 Greenpeace mengekspos video praktekpraktik pembalakan liar APP. Dalam video mereka menunjukkan kayu dari pohon ramin duduk di pekarangan bubur APP.<ref>{{cite web |author=Publication – 1 March 2012 |url=http://www.greenpeace.org/canada/en/campaigns/forests/Indonesia/Resources/Reports/The-Ramin-paper-trail/ |title=Asia pulp & paper under investigation part two: &#124; Greenpeace Canada |publisher=Greenpeace.org |date=1 March 2012 |accessdate=7 June 2012}}</ref>
 
Menurut Greenpeace pada Maret 2012, pabrik kertas utama APP di Indonesia (Indah Kiat Perawang) mencampur kayu ramin ilegal secara teratur dengan spesies hutan hujan lainnya dalam pasokan kayu pulp nya. APP membantah tuduhan tersebut, menyatakan “APP berterima kasih kepada Greenpeace untuk membawa laporan ini untuk perhatian kita. Kami mengambil sangat serius bukti pelanggaran peraturan tentang perlindungan spesies pohon yang terancam punah…APP mempertahankan kebijakan toleransi nol ketat untuk kayu ilegal memasuki rantai pasokan dan memiliki sistem rantai balak yang komprehensif (CoC) untuk memastikan bahwa hanya kayu legal yang dapat memasuki pabrik pulp.” <ref>{{cite news|title=APP statement on Greenpeace Ramin report |url= http://www.scoop.co.nz/stories/PO1203/S00024/app-statement-on-greenpeace-ramin-report.htm |newspaper=Scoop Independent News|date=1 March 2012}}</ref> Sejak Indonesia melarang penebangan dan perdagangan [[Ramin (pohon)|ramin]] pada 2001, lebih dari seperempat dari habitat ramin ini telah dibersihkan - banyak dari daerah ini saat ini memasok APP. Peta pemerintah menunjukkan bahwa 800.000 ha (28%) dari hutan rawa gambut Sumatra dibersihkan antara tahun 2003 dan 2009. Pada tahun 2003, 80% dari hutan rawa gambut Sumatra, habitat ramin kunci, juga diidentifikasi sebagai habitat penting untuk kelangsungan hidup [[Harimau sumatera]].<ref name="GPMarch2012"/>
Baris 118:
=== Kritik operasional ===
 
Pada 2004, Zhejiang Hotels Association mengumumkan bahwa mereka tidak akan lagi membeli produk APP karena perusahaan melakukan kegiatan pembalakan liar di provinsi Yunnan, menyebabkan APP mengancam untuk menuntut kepada perusahaan. <ref>{{cite news|title=Paper Maker Backs Off from Lawsuit |url= http://www.china.org.cn/english/2005/Feb/121196.htm |newspaper= China Through a Lens |date=25 February 2005}}</ref> Gugatan itu kemudian dibatalkan karena dari kampanye publisitas besar dari [[Greenpeace China]].<ref>{{cite news|title= Victory for public environmental action as APP withdraws lawsuit |url= http://www.greenpeace.org/eastasia/press/releases/forests/2005/victory-for-public-environment/|work= Greenpeace East Asia |date=22 February 2005}}</ref>
 
Pada 2005, APP juga ditemukan melakukan pembalakan liar di [[Provinsi Yunnan]] di China,<ref>{{cite web|author=english@peopledaily.com.cn |url=http://english.peopledaily.com.cn/200503/31/eng20050331_178828.html |title=People's Daily Online – Forestry authorities charges Singaporean paper giant with illegal logging |work=People's Daily |date=31 March 2005 |accessdate=7 June 2012}}</ref> sementara anak perusahaan dari perusahaan bernama "Green Rich" tertangkap melakukan pembalakan liar di [[Kamboja]].
 
Menurut Asia Times Online, model bisnis APP adalah salah satu taktik agresif: ternyata profil besar dengan cepat pengupasan hutan gundul, mengeksploitasi hutan kuno dan masyarakat adat, dan meninggalkan kota sebelum konsekuensi lingkungan yang dirasakan.<ref>{{cite web|url=http://www.atimes.com/atimes/Southeast_Asia/GA06Ae01.html |title=Asia Times Online :: Southeast Asia news and business from Indonesia, Philippines, Thailand, Malaysia and Vietnam |publisher=Atimes.com |accessdate=7 June 2012}}</ref>
 
Sebuah investigasi yang diterbitkan Maret 2008 oleh koalisi lingkungan bernama Eyes on the Forest<ref>{{cite web|url=http://eyesontheforest.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id=174&Itemid=6&lang=english |title=New APP Logging Road Threatens One of World’s Biggest Carbon-Storing Forests, Tigers; Eyes on the Forest, March 2008 |publisher=Eyesontheforest.or.id |date=22 May 2012 |accessdate=7 June 2012}}</ref> menunjukkan bukti sebuah jalan baru yang dibangun oleh APP, pos melalui semenanjung Kampar, salah satu [[hutan rawa gambut]] tropis bersebelahan terbesar di dunia, dengan lebih banyak karbon per hektare dibandingkan ekosistem lain di Bumi. Penyelidikan menemukan trek di jalan baru dari [[Harimau Sumatera]] yang [[terancam punah]], yang populasinya telah dikurangi menjadi kurang dari 500 ekor. APP mengklaim bahwa mereka membangun state-of-the-art, jalan beraspal untuk kepentingan masyarakat setempat, meskipun citra satelit menunjukkan bahwa jalan tidak pergi ke mana pun dekat dua pemukiman.
Para penulis laporan menyatakan:<blockquote>Kami sangat mendesak APP untuk bergabung dengan jajaran bisnis yang bertanggung jawab dan melakukan operasinya sesuai dengan hukum.<ref>{{cite web|url=http://www.sciencedaily.com/releases/2008/03/080325203442.htm |title=Logging Road Threatens Rare Peat Dome, Tigers |publishername="Sciencedaily.com |date=25 March 2008 |accessdate=7 June 2012}}<"/ref></blockquote>
 
Pada Januari 2008, pengecer kantor [[Staples (perusahaan)|Staples]] mengakhiri hubungan 11 tahun dengan APP, yang sebelumnya diberikan antara 5 dan 9% dari kertas dijual dengan rantai "karena kurang jelas kemajuan mereka dalam meningkatkan kinerja lingkungan mereka."<ref>Bloomberg.com Staples Ends Contracts With Asia Pulp on Environment. 7 February 2008. [http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=20601087&sid=acXOtxbg7KDs&refer=home Staples Ends Contracts With Asia Pulp on Environment (Update1)], Heather Burke – 7 February 2008 21:52</ref> Perusahaan lain termasuk [[Office Depot]] dan [[Wal-Mart]] telah memutuskan hubungan sebelumnya dengan alasan lingkungan,<ref name=autogenerated1>{{cite news |url=http://online.wsj.com/article/SB120240874246651263.html?mod=googlenews_wsj | work=The Wall Street Journal | first=Tom | last=Wright | title=Staples Cuts Off Paper Supplier | date=8 February 2008}}</ref> dan ini telah diikuti dengan pengecer Australia [[Woolworths Limited]].<ref>{{cite web|url=http://news.mongabay.com/2008/0810-hance_woolworths.html |title=Woolworths drops contract with APP, activist group remains wary |publisher=News.mongabay.com |date=10 August 2008 |accessdate=7 June 2012}}</ref>
Baris 131:
Pada 2010, Patrick Moore, mantan aktivis Greenpeace, menjelaskan bahwa APP tidak bertanggung jawab atas deforestasi tetapi itu disebabkan sebagian besar oleh penduduk setempat "ilegal merambah hutan untuk mencari penghidupan yang lebih baik. Dengan mempekerjakan orang Indonesia, APP telah mengurangi deforestasi, karena lebih banyak pekerjaan berarti lebih sedikit kemiskinan, yang berarti sedikit tekanan untuk pindah ke hutan.” <ref>{{cite web|url=http://www.theguardian.com/environment/georgemonbiot/2010/dec/02/sumatra-rainforest-destruction-patrick-moore |title=Why is a former Greenpeace activist siding with Indonesia’s logging industry? |publisher=The Guardian |date=02 December 2010 |accessdate=18 December 2013}}</ref>
 
Pada 2011, ketika ditanya apakah ia percaya bahwa APP tulus dalam mereformasi praktekpraktik penebangan, Dorjee Sun, CEO dari Carbon Conservation, menyatakan bahwa. <blockquote>"Perubahan organisasi besar selalu membutuhkan waktu, sehingga tujuan kami pada tahun 2020 adalah untuk membangun praktek keberlanjutan, target dan peta jalan dengan tonggak jawab yang akan menghasilkan keberlanjutan sejati di seluruh perusahaan." <ref>{{cite web|url= http://tech.fortune.cnn.com/2011/04/06/what-green-thinkers-think-about-green/ |title= What green thinkers think about green |publisher=CNN Money |date=06 April 2011 |accessdate=18 December 2013}}</ref>
</blockquote>
 
Baris 158:
 
{{DEFAULTSORT:Asia Pulp and Paper}}
 
[[Kategori:Perusahaan Singapura]]
[[Kategori:Perusahaan kertas]]