Etika kerja Protestan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
OctraBot (bicara | kontrib)
k Interlanguage links have automatically migrated to Wikidata at d:Q16024056.
BeeyanBot (bicara | kontrib)
k ejaan, replaced: dari pada → daripada
Baris 1:
[[Berkas:Die protestantische Ethik und der 'Geist' des Kapitalismus original cover.jpg|thumb|upright|Sampul asli ''[[Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme]]'' edisi Jerman.]]
'''Etika Protestan''' adalah sebuah konsep dan teori dalam [[teologi]], [[sosiologi]], [[ekonomi]], dan sejarah yang mempersoalkan masalah [[manusia]] yang dibentuk oleh nilai-nilai [[budaya]] disekitarnya, khususnya nilai [[agama]]. Dalam agama [[Protestan]] yang dikembangkan oleh [[Calvin]] ada ajaran bahwa seorang manusia sudah ditakdirkan sebelumnya sebelum masuk ke [[surga]] atau ke [[neraka]]. Hal tersebut ditentukan melalui apakah manusia tersebut berhasil atau tidak dalam pekerjaannya di dunia. Adanya kepercayaan ini membuat penganut agama Protestan Calvin bekerja keras untuk meraih sukses.<ref>{{cite book|last=Weber|first=Max|title=The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism|year=1905}}</ref>
 
Inilah yang disebut sebagai Etika Protestan oleh [[Max Weber]] dalam bukunya ''[[Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme]]'', yakni cara bekerja yang keras dan bersungguh-sungguh, lepas dari imbalan materialnya. Teori ini merupakan faktor utama munculnya [[kapitalisme]] di [[Eropa]]. Untuk selanjutnya Etika Protestan menjadi konsep umum yang bisa berkembang di luar agama Protestan itu sendiri. Etika protestan menjadi sebuah [[nilai]] tentang kerja keras tanpa pamrih untuk mencapai sukses.
Baris 7:
Weber mendefinisikan ‘semangat [[kapitalisme]] sebagai gagasan dan kebiasaan yang mendukung pengejaran yang rasional terhadap keuntungan ekonomi. Weber menunjukkan bahwa semangat seperti itu tidak terbatas pada [[budaya Barat]], apabila dipertimbangkan sebagai sikap individual, tetapi bahwa individu-individu seperti itu tidak dapat dengan sendirinya membangun sebuah tatanan ekonomi yang baru. Di antara kecenderungan-kecenderungan yang diidentifikasikan oleh Weber adalah keserakahan akan keuntungan dengan upaya yang minimum, gagasan bahwa kerja adalah kutuk dan beban yang harus dihindari, khususnya apabila hal itu melampaui apa yang secukupnya dibutuhkan untuk hidup yang sederhana. Agar suatu cara hidup yang ter[[adaptasi]] dengan baik dengan ciri-ciri khusus kapitalisme dapat mendominasi yang lainnya, hidup itu harus dimulai di suatu tempat, dan bukan dalam diri individu yang terisolasi semata, melainkan sebagai suatu cara hidup yang lazim bagi keseluruhan kelompok manusia.<ref>[[Frank Chodorov|Chodorov, Frank]]. [http://mises.org/daily/5031/The-Radical-Rich The Radical Rich], ''[[Mises Institute]]''</ref>
 
Weber menunjukkan bahwa tipe-tipe [[Protestanisme]] tertentu mendukung pengejaran rasional akan keuntungan ekonomi dan aktivitas duniawi yang telah diberikan arti rohani dan moral yang positif. Ini bukanlah tujuan dari ide-ide keagamaan, melainkan lebih merupakan sebuah produk sampingan – logika turunan dari doktrin-doktrin tersebut dan saran yang didasarkan pada pemikiran mereka yang secara langsung dan tidak langsung mendorong perencanaan dan penyangkalan-diri dalam pengejaran keuntungan ekonomi. Weber menulis bahwa kapitalisme ber[[evolusi]] ketika Etika Protestan (terutama [[Calvinisme|Calvinis]]) mempengaruhi sejumlah orang untuk bekerja dalam dunia sekuler, mengembangkan perusahaan mereka sendiri dan turut beserta dalam perdagangan dan pengumpulan kekayaan untuk investasi. Dalam kata lain, Etika Protestan adalah sebuah kekuatan belakang dalam sebuah aksi masal tak terencana dan tak terkoordinasi yang menuju ke pengembangan kapitalisme.
 
Doktrin Protestan yang kemudian melahirkan karya Weber tersebut telah membawa implikasi serius bagi tumbuhnya suatu [[etos]] baru dalam komunitas Protestan, etos itu berkaitan langsung dengan semangat untuk bekerja keras guna merebut kehidupan dunia dengan sukses. Ukuran sukses dunia – juga merupakan ukuran bagi sukses di [[akhirat]]. Sehingga hal ini mendorong suatu semangat kerja yang tinggi di kalangan pengikut Calvinis. Ukuran sukses dan ukuran gagal bagi individu akan dilihat dengan ukuran yang tampak nyata dalam aktivitas sosial ekonominya. Kegagalan dalam memperoleh kehidupan dunia – akan menjadi ancaman bagi kehidupan akhirat, artinya sukses hidup didunia akan membawa pada masa depan yang baik di akhirat dengan “jaminan” masuk surga, sebaliknya kegagalan yang tentu berhimpitan dengan kemiskinan dan keterbelakangan akan menjadi “jaminan” pula bagi individu itu masuk neraka.
Baris 24:
Bilamana sang majikan tertarik untuk memperoleh daya upaya yang setinggi-tingginya, memperkenalkan suatu Sistem upah|pengupahan]] menurut satuan hasil kerja, sehingga para pekerja secara potensial dapat meningkatkan pendapatannya jauh di atas penghasilan yang mereka bisa peroleh, seringkali hasil dari cara pengupahan ini, ialah kemunduran jumlah kerja dan bukan kebalikannya. Pekerja tradisional tidak berpikir dalam konteks untuk berusaha meningkatkan upah hariannya setinggi mungkin. Tetapi dia lebih memikirkan berapa banyak pekerjaan yang harus dia lakukan agar bisa memperoleh penghasilan yang bisa menutupi kebutuhan biasanya. Orang tidak secara “alamiah” menghendaki berpenghasilan banyak, akan tetapi dia ingin hidup sebagaimana biasa dia hidup, serta sebagaimana dia sudah terbiasa untuk hidup dan mendapatkan penghasilan sesuai dengan kebutuhan kehidupan biasanya. Jadi [[tradisionalisme]] sama sekali bertolak belakang dengan ketamakan untuk memperoleh kekayaan.
 
Weber juga berpendapat bahwa, keserakahan pribadi terdapat di semua masyarakat, dan dalam kenyataan keserakahan itu lebih menjadi ciri khas dari masyarakat pra-kapitalis dari padadaripada masyarakat kapitalis. [[Kapitalisme modern]], pada kenyataannya bukan didasarkan atas pengejaran keuntungan yang tidak bermoral, akan tetapi berdasarkan kewajiban bekerja dengan disiplin sebagai suatu tugas.<ref>{{Citation |last1=Becker |first1=Sascha O. |last2=Wößmann |first2=Ludger |year=2007 |title=Was Weber Wrong? A Human Capital Theory of Protestant Economic History - Munich Discussion Paper No. 2007-7 |publisher=Department of Economics University of Munich |publication-place=Munich |page=A5 Appendix B |url=http://epub.ub.uni-muenchen.de/1366/1/weberLMU.pdf |accessdate=12 September 2012 }}</ref>
 
==Lihat juga==