Yeongjo dari Joseon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Politik: Perbaikan kesalahan ketik
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Adesio2010 (bicara | kontrib)
Yeongjo dari Joseon
Baris 10:
|consort =[[Ratu Jeongseong]],<br /> [[Ratu Jeongsun]]
|issue =[[Pangeran Sado|Putra Mahkota Sado]]
|royal house =[[IstanaWangsa Yi]]
|royal anthem =
|father =[[Sukjong dari Joseon|Sukjong]]
Baris 42:
}}
 
'''Yeongjo''' (31 Oktober 1694 – 22 April 1776, memerintah dari 16 Oktober 1724 – 22 April 1776), merupakan raja ke-21 dari [[Dinasti Joseon]], Korea. Julukannya sebelum naik tahta adalah Pangeran Yeoning (Yeoning-gun). Ia adalah putra kedua [[Sukjong dari Joseon|Sukjong]] dengan [[Selir Suk dari klan Choe|Selir Suk-bin dari klan Choi]], yang nantinya menggantikan kakaknyakakandanya, seayah berlainan ibu, [[Gyeongjong dari Joseon|Gyeongjong]], setelah kontroversi yang luar biasa.
 
== Naik TahtaTahkta ==
Pada tahun 1720, ayahnyaayahandanya, Raja Sukjong wafatmeninggal dan PangeranPutra Mahkota Yi Yun, putra sulung Sukjong naik tahtatahkta sebagai Raja Gyeongjong, saat berumur 33 tahun. Namun sebelum Raja Sukjong wafatmeninggal, ia sebenarnya memberitahu Yi Yi-myoung agar mengangkat Yeoning-gun sebagai pewarisahli waris Kyungjong, tapi karena tiadanya pencatat sejarah atau sejarahwansejarawan pada saat itu, maka tiada catatan mengenai hal ini.
 
Selama masa pemerintahan [[Gyeongjong dari Joseon|Gyeongjong]], terjadi pergumulan kekuasaan dan rasa tidak suka terhadap statusnya yang terlahir sebagai anak dari kalangan rendah. Faksi Noron (노론, 老論) menekan Raja [[Gyeongjong dari Joseon|Gyeongjong]] untuk turun tahtatahkta dan bermaksud untuk menggantikannya dengan saudara tirinya, Pangeran Yeoning (Raja Yeongjo pada masa depan). Pada tahun 1720, dua bulan setelah naik tahtanyatahktanya Raja [[Gyeongjong dari Joseon|Gyeongjong]], Pangeran Yeoning diangkat sebagai PangeranPutra Mahkota Kerajaan, Saudara PewarisAhli TahtaWaris Kerajaan (Wangseje, 왕세제, 王世弟). Hal ini memperparah perebutan kekuasan dan menjadi awal dari pembantaian besar-besaran, yang disebut Shinimsahwa (辛壬士禍). Faksi Noron mengirim pesan kepada Raja tanpa ada tanggapan sama sekali sementara Faksi Soron (소론,
少論) memanfaatkan hal ini demi keuntungan mereka - mengklaimdengan dalih bahwa Faksi Noron mencoba untuk merampas kekuasaan dan bermaksud untuk menyingkirkan faksi-faksi, yang menjadi lawan mereka, dari berbagai macam posisi pejabat di Istanaistana.
 
Anggota-anggota dari faksi Soron kemudian memunculkan ide untuk membunuh pewarisahli tahtawaris tahkta (Yeoning-gun) secara gelaprahasia dengan berpura-pura mengadakanmenyelenggarakan perburuanacara berburu rubah putih, yang dikatakandiisukan telah menghantui istana, tapi Yeoning-gun mencari perlindungan pada ibu tirinya, Ibu Suri Inwon, yang kemudian melindunginya sehingga ia tetap hidup. Setelah itu, Yeoning-gun memberitahu saudara tirinya, Raja [[Gyeongjong dari Joseon|Gyeongjong]] bahwa ia lebih suka pergi dari Istanaistana dan hidup sebagai orang biasa.
 
Pada 11 Oktober 1724, Raja [[Gyeongjong dari Joseon|Gyeongjong]] wafatmeninggal. Faksi Soron kemudian menuduh Pangeran Yeoing melakukan sesuatu sehingga menyebabkan kematian kakaknyakakandanya, berdasarkan usaha Faksi Noron sebelumnya yang bermaksud membuatnya naik tahtatahkta dan menggantikan Raja [[Gyeongjong dari Joseon|Gyeongjong]]. Tapi para sejarahwan sekarang sepakat bahwa Raja mungkin saja meninggal akibat keracunan makanan laut, berdasarkan dari gejala-gejala penyakit yang menyebabkannya meninggal. Homer Hulbert memaparkannya di bukunya ''The History of Korea'', di mana ia mengatakan, "Tapi kita mungkin saja boleh meragukan kebenaran dari rumor itu, karena tak ada yang dikatakan mengenai indikasi bahwa ia mungkin melakukan tindakan seperti ini, dan hal yang kedua seseorang yang akan makan udang, yang dibawa dari laut yang berjarak 30 mil tanpa es, di tengah musim panas bisa saja dimungkinkan meninggal. Pada tanggal 16 October 1724, Pangeran Yeoning naik tahta dan bergelar Raja Yeongjo, penguasa ke-21 Joseon.
 
Pada 11 Oktober 1724, Raja [[Gyeongjong dari Joseon|Gyeongjong]] wafat. Faksi Soron kemudian menuduh Pangeran Yeoing melakukan sesuatu sehingga menyebabkan kematian kakaknya, berdasarkan usaha Faksi Noron sebelumnya yang bermaksud membuatnya naik tahta dan menggantikan Raja [[Gyeongjong dari Joseon|Gyeongjong]]. Tapi para sejarahwan sekarang sepakat bahwa Raja mungkin saja meninggal akibat keracunan makanan laut, berdasarkan dari gejala-gejala penyakit yang menyebabkannya meninggal. Homer Hulbert memaparkannya di bukunya ''The History of Korea'', di mana ia mengatakan, "Tapi kita mungkin saja boleh meragukan kebenaran dari rumor itu, karena tak ada yang dikatakan mengenai indikasi bahwa ia mungkin melakukan tindakan seperti ini, dan hal yang kedua seseorang yang akan makan udang, yang dibawa dari laut yang berjarak 30 mil tanpa es, di tengah musim panas bisa saja dimungkinkan meninggal. Pada tanggal 16 October 1724, Pangeran Yeoning naik tahta dan bergelar Raja Yeongjo, penguasa ke-21 Joseon.
== Masa Pemerintahan ==
Raja Yeongjo sangat mendalami [[Konfusianisme Korea|Konfusianisme]], dan konon memiliki pengetahuan klasik yang lebih hebat dibandingkan dengan para pejabatnya. Selama masa pemerintahan Yeongjo dan cucunya [[Jeongjo dari Joseon|Jeongjo]], Konfusianisme mengalami masa kejayaannya, demikian juga halnya dengan pemulihan ekonomi akibat dari beberapa perang yang terjadi di akhir abad ke-16 dan awal abad ke-17. Masa pemerintahannya disebut-sebut sebagai salah satu masa paling jaya di antara masa-masa pemerintahan Dinasti Joseon.
Baris 76 ⟶ 77:
 
== Kontroversi ==
Satu-satunya insiden yang menyedihkan selama masa pemerintahan Yeongjo adalah kematian putranya, Putra Mahkota [[Pangeran Sado|Sado]]. Sejarah mencatat kalau Sado kemungkinan besar menderita penyakit kelainan jiwa, dituduh secara membabi buta membunuh sembarang orang di dalam istana dan dianggap menderita kelainan seks. Yeongjo, karena peraturan Istana, tidak dapat membunuh putranya dengan tangannya sendiri, sehingga di suatu hari yang panas di bulan Agusutus pada tahun 1762, Sado diperintahkan untuk masuk ke dalam kotak kayu besar bekas penyimpanan beras. Setelah 8 hari, Sado mati lemas.<ref>Memoirs of Lady Hyegyeong</ref> Pada abad ke-19, ada rumor bahwa Pangeran Sado sebenarnya tidak menderita kelainan jijwajiwa, tapi ia difitnah, namun rumor ini dibantah oleh istrinya di ''The Memoirs of Lady Hyegyeong''.
 
== Agama Katolik ==
Yeongjo adalah yangtokoh pertama yang beraksi melawan aktivitas-aktivitas [[Katolik Roma]] di dalam kerajaannya. Pada abad ke-18, Agama Katolik mulai mendapat pengikutnya terutama di propinsi [[Gangwon]] dan [[Hwanghae]]. Pada tahun [[1758]], Yeongjo secara resmi menganggap Katolik sebagai sebuah praktik yang jahat.
 
== Kematian ==
Saat 14 tahun kemudian Yeongjo wafatmeninggal, putra Sado, Jeongjo, naik tahtatahkta dan menjadi raja. Masa-masa awal pemerintahannya ditandai oleh intrik-intrik politik dan kecemasan para pejabat istana yang takut jika Jeongjo akan membalas dendam pada mereka atas petisi yang diajukan mereka yang menyebabkan kematian ayahnyaayahandanya, Putra Mahkota Sado.
 
Yeongjo dimakamkan di makam kerajaan di [[Makam Kerajaan Dinasti Joseon|Donggureung]]. Ia dimakamkan bersama istri keduanya di makam kerajaan Wonneung (원릉, 元陵) di kota [[Guri]].
Baris 89 ⟶ 90:
 
* Ayah : [[Sukjong dari Joseon|Raja Sukjong]] (숙종)
* Ibu : [[SukjongChoe dari Joseon#Suk-bin dari klan Choi (1670-1718)|Selir Suk dari klan Choi]] (숙빈 최씨)
 
* Selir-selir :
# Ratu Jeongseong dari klanwangsa Dalsung Seo (정성왕후 서씨, 1692–1757)<ref>Daughter of Seo Jong-je (서종제) and Lady Lee.</ref><ref>She was given the tile "Princess Consort" (군부인) before she was given the title "Queen".</ref>
# [[Jeongsun|Ratu Jeongsun]] dari klanwangsa Gyeongju Kim (정순왕후 김씨, 1745–1805)<ref>Daughter of Kim Han-gu (김한구) and Lady Won.</ref>
# Selir Jeong dari klanwangsa Lee (정빈 이씨)
# Selir Yeong dari klanwangsa Lee (영빈 이씨, 1696-23 Agustus, 1764)<ref>Daughter of Lee Yoo-beon (이유번) and Lady Kim.</ref><ref>Also known as Lady Seonhui.</ref>
# Jo ''Gwi-in'' (귀인 조씨)
# Moon ''Suk-ui'' (숙의 문씨)<ref>Afterwards was known as "Deposed Moon ''Suk-ui''" (폐숙의 문씨).</ref>
 
* Keturunan :
# Putra Mahkota Hyojang (효장세자, 1719–1728), Putra Tunggal Selir Jeong dari klanwangsa Lee<ref>He is given the title "Jinjong" (진종)</ref>.
# [[Pangeran Sado dari Joseon|Putra Mahkota Sado]] (사도세자, 1735–1762), Putra Tunggal Selir Yeong dari klanwangsa Lee<ref>He is given the posthumous title "Jangjo" (장조).</ref>.
# Seorang Putri Selir Jeong dari klanwangsa Lee<ref>Died at childbirth.</ref>.
# PuteriPutri Hwasoon (화순옹주) — Putri Kedua Selir Jeong dari klanwangsa Lee.
# PuteriPutri Hwapyeong (화평옹주) — Putri Pertama Selir Yeong dari klanwangsa Lee.
# [[Puteri Hwahyop dari Joseon|PuteriPutri Hwahyeop]] (화협옹주, 1733–52) – Putri Kedua Selir Yeong dari klanwangsa Lee.
# [[PuteriPutri Hwawan]] (화완옹주) — Putri Ketiga Selir Yeong dari klanwangsa Lee.
# PuteriPutri Hwayoo (화유옹주) — Putri Tunggal Jo ''Gwi-in''.
# PuteriPutri Hwaryeong (화령옹주) — Putri Pertama Moon ''Suk-ui''.
# PuteriPutri Hwagil (화길옹주) — Putri Kedua Moon ''Suk-ui''.
 
== Nama Lengkap Anumertanya ==
Baris 129 ⟶ 130:
{{succession box|years=1724–1776|title=[[Daftar Penguasa Korea]]'''<br />([[Dinasti Joseon]])|before=[[Gyeongjong dari Joseon|Gyeongjong]]|after=[[Jeongjo dari Joseon|Jeongjo]]}}
{{s-end}}
 
{{lifetime|1694|1776}}
{{DEFAULTSORT:Joseon, Yeongjo Of}}
 
[[Kategori:Pemimpin Joseon]]