Nama diri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Latin -> Perancis
Serenity (bicara | kontrib)
→‎Kata benda sebenarnya: menghapus opini dan contoh yang tidak ada referensi
Baris 26:
'''Kata benda sebenarnya''' adalah kata benda yang mewakili suatu entitas yang unik (seperti ''[[Bali]]'', ''[[Bumi]]'', atau ''Joni''), untuk membedakan dengan [[kata benda]] biasa yang dapat berarti sekelompok entitas (seperti ''[[kota]]'', ''[[dunia]]'', atau ''[[manusia]]'').
 
Di dalam [[bahasa Indonesia]] dan kebanyakan bahasa-bahasa yang menggunakan [[huruf Latin]], '''kata benda sebenarnya''' diberi awalan huruf kapital. Setiap bahasa memiliki tata cara penamaan sendiri untuk kata-kata benda sebenarnya yang lebih dari satu katabesar (bahasa Indonesia misalnya tidak mengkapitalisasi kata penghubung: [[Aleksander yang Agung]]; bahasa lain mungkin menuliskan ''Aleksander yang agung'' atau ''Aleksander Yang Agung''kapital).
 
Kadangkala suatu kata yang sama dapat bermakna sebagai '''kata benda sebenarnya''' atau kata benda biasa, terutama jika menyangkut entitas yang spesial. Contohnya: "Engkau pikir ada banyak ''allah'', namun sebenarnya hanya ada satu ''[[Allah]]''". Contoh yang lain adalah kata [[Internet]]. Pada mayoritas penggunaan, kata tersebut merupakan '''kata benda sebenarnya''' sehingga menurut peraturan tata bahasa perlu dikapitalisasi, namun kata yang sama dapat digunakan untuk kata benda biasa pada saat menyebut ''[[teknologi internet]]''. Kesalahan pengkapitalisasian '''kata-kata benda sebenarnya''' adalah hal yang biasa terjadi, termasuk pada surat kabar-surat kabar dan majalah-majalah terkemuka.
 
Makna kata-kata yang membentuk '''kata benda majemuk sebenarnya''' biasanya berbeda dengan kata-kata pembentuknya. Misalnya [[Laksamana Sukardi]] tidak berarti ia memiliki jabatan [[Laksamana]]. Untuk alasan itulah maka biasanya '''kata benda sebenarnya''' (baik tunggal maupun majemuk) tidak diterjemahkan ke dalam bahasa asing (diserap secara utuh), meskipun kerap kali yang terjadi adalah [[transliterasi]], terutama antara bahasa-bahasa Latin dan non-Latin (karakter kanji, rusia, arab, ibrani, jawa, dll). Contohnya nama ''John'' atau ''Johannes'' dapat ditransliterasikan ke dalam bahasa Indonesia menjadi ''Yohanes'', walaupun seringkali tetap sebagaimana bentuk aslinya (dan akhirnya harus dieja menggunakan pengucapan asing). Sebagai patokan, biasanya nama-nama kontemporer biasanya bersifat universal, sedangkan nama-nama yang sudah dikenal sejak dulu kala sebelum adanya standardisasi dapat diterjemahkan/ditransliterasikan. Sebagai kasus khusus [[Bahasa Indonesia]] termasuk jarang melakukan transliterasi dari bahasa-bahasa asing non-Inggris, dan apabila sudah tersedia transliterasi Inggrisnya (dari bahasa aslinya), maka biasanya transliterasi tersebut diserap secara utuh atau ditransliterasikan kembali (transliterasi ganda). Contoh: 中國 (ejaan resmi:Zhong Guo; dibaca: Cong Kuo) ditransliterasikan dalam bahasa Inggris menjadi ''China'' (karena alasan sejarah yang panjang) dan kemudian ditransliterasikan (ganda) ke dalam bahasa Indonesia menjadi ''Cina''; jika bahasa Indonesia melakukan transilterasi langsung dari [[bahasa Tionghoa]], maka '''kata benda sebenarnya''' 中國 seharusnya disebut [[Tiongkok]].
 
==Referensi==