Azahari Husin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
rintisan dulu
 
kembangkan
Baris 1:
[[Gambar:Azahari.jpg|right|thumb|150px|Foto Azahari yang dikeluarkan kepolisian]]
[[Doktor]] '''Azahari bin Husin''' (lahir sekitardi tahun[[Melaka (negara bagian)|Melaka]], [[14 September]] [[1957]]) adalah seorang warga[[insinyur]] [[Malaysia]] yang diduga kuat merupakan otak di belakang [[Bom Bali 2002]] dan [[Bom Bali 2005]] serta serangan-serangan lainnya yang dilakukan [[Jemaah Islamiyah]]. Bersama dengan [[Noordin Mohammed Top]], mereka adalah salah satu dari buronan yang paling dicari di [[Indonesia]].
 
==Pendidikan dan awal hidup==
{{bio-stub}}
Azahari tinggal di [[Australia]] selama empat tahun sejak tahun [[1975]]. Ia menyelesaikan pendidikan menengahnya di ''Norwood High School''. Ia lalu melanjutkan diri ke [[Universitas Adelaide]], mempelajari ''mechanical engineering'' dan kemudian di [[Universitas Teknologi Malaysia]] di [[Johor]], [[Malaysia]]. Setelah memperoleh gelar [[Ph.D.]] dari [[Universitas Reading]] di [[Inggris]] dalam bidang valuasi properti (''property valuation''), ia mengajar di Universitas Teknologi Malaysia.
 
==Menuju radikalisme==
Disebutkan bahwa Azahari mulai tertarik dengan gerakan [[Islam]] radikal saat ia bertemu dengan pemimpin-pemimpin [[Jemaah Islamiyah]], termasuk [[Abu Bakar Ba'asyir]]. Ia lalu mendapatkan pelatihan pembuatan [[bom]] di [[Afganistan]] dan diperkirakan bahwa ialah yang menulis panduan-panduan pembuatan bom milik Jemaah Islamiyah, yang digunakan dalam [{Bom Bali 2002]] dan [[Bom JW Marriott 2003]]. Pada tahun [[1999]], Azahari mulai berlatih dalam kamp-kamp gerakan separatis [[Muslim]] di [[Mindanao]], [[Filipina]].
 
==Pasca aksi-aksi terorisme==
Pada Juli 2004, Noordin dan Azahari lolos dari penyergapan yang dilakukan kepolisian di sebuah rumah sewaan di sebelah barat [[Jakarta]], di mana para ahli forensik kemudian menemukan sisa-sisa bahan peledak yang digunakan dalam [[Bom Kedubes Australia 2004]]. Para tetangga mendeskripsikan Azahari dan Noordin sebagai orang yang tertutup dan sebelum pengeboman, melihat mereka memasukkan kotak-kotak yang berat ke dalam [[van]] yang sejenis dengan yang digunakan dalam pengeboman.
[http://us.rediff.com/news/2005/oct/03bali1.htm?q=np&file=.htm] Sebelumnya pada tahun [[2003]], mereka juga berhasil lolos dari penyergapan lainnya di [[Bandung]].
 
Keduanya adalah rekan dekat mantan ketua operasi Jemaah Islamiyah, [[Riduan Isamuddin]] (lebih dikenal dengan nama Hambali) yang ditangkap di [[Thailand]] pada tahun 2003. [http://us.rediff.com/news/2005/oct/03bali1.htm?q=np&file=.htm] Setelah Hambali tertangkap, mereka beralih menuruti perintah pengganti Hambali bernama [[Dulmatin]] yang diyakini sedang bersembunyi di Filipina.
 
Sebelum Bom Marriott, Azahari diketahui pernah tinggal dengan [[Asmar Latin Sani]], yang disebut sebagai sang pengebom bunuh diri dalam peristiwa Marriott, di rumahnya di [[Bengkulu]]. [http://www.smh.com.au/articles/2004/09/09/1094530774504.html?from=storylhs]
 
Pada tanggal [[9 November]] [[2005]], dilaporkan bahwa Azahari tewas meledakkan diri dalam sebuah penyergapan yang dilaksanakan kelompok [[Detasemen Khusus 88]] di [[Kota Batu]] karena ingin menghindar dari ditangkap oleh polisi. Meskipun begitu, hingga dilakukan pemeriksaan oleh ahli forensik, kematiannya belum dapat dipastikan.
 
==Pranala luar==
*{{en}} [http://www.theage.com.au/news/world/bali-mastermind-killed/2005/11/09/1131407704831.html "Bali mastermind killed in shoot-out"], [[The Age]], 10 November 2005
*{{en}} [http://theage.com.au/news/world/luck-runs-out-for-bomb-mastermind/2005/11/10/1131407711908.html "Luck runs out for bomb mastermind"], [[The Age]], 10 November 2005
 
[[Kategori:Kelahiran 1957|Husin]]