Mien Brodjo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k minor cosmetic change
Baris 1:
{{refimprove}}
{{Infobox artis indonesia
| name = Mien Brodjo
| image = 3748 161 mien brodjo hl.jpg
| imagesize = 200px
| caption = Mien Brodjo
| birthdate = {{birth date and age|1937|3|8}}
| birthplace = {{negara|Indonesia}} [[Yogyakarta]], [[Indonesia]]
| birthname = Siti Sukatminah Brodjoewiryo
| othername = Mien Brodjo
| deathdate =
| deathplace =
| yearsactive = [[1959]] - sekarang
| occupation = [[Aktris]], [[atlet]], [[pelukis]],
| spouse = alm. Drs. Soemiado
| partner =
| children =
| parents =
| religion = [[Islam]]
| origin = [[Yogyakarta]]
| influences =
| influenced =
| website =
}}
 
'''Siti Sukatminah Brodjoewirjo''' atau yang lebih dikenal dengan nama '''Mien Brodjo''' ({{lahirmati|[[Yogyakarta]]|8|3|1937}}) adalah salah satu artis senior berkebangsaan [[Indonesia]] yang juga merupakan seorang [[atlet]] [[loncat indah]] dan [[pelukis]]. Mien Brodjo mulai merintis karirnya di dunia teater dan film sejak tahun 60-an. Ia pernah tampil dalam sejumlah film dan sinetron, di antaranya ialah [[film]] [[Arie Hanggara (film)|Arie Hanggara]] (1985) dan [[sinetron]] [[Dokter Sartika (sinetron)|Dokter Sartika]] (1989-1991). Di usia senja, ia semakin aktif melukis dan berpameran. Banyak karya lukisannya yang sudah menjadi koleksi lembaga-lembaga kenegaraan serta tokoh-tokoh ternama<ref name="tokohindonesia">{{cite | title = Aktris Senior yang Pandai Melukis | date = 26 Oktober 2011 | url = http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/285-ensiklopedi/3748-aktris-senior-yang-pandai-melukis | website = tokohindonesia.com | accessdate = 17 Oktober 2015}}</ref>.
 
== Kehidupan awal ==
 
Terlahir dengan nama Siti Sukatminah Brodjoewirjo, perempuan [[Jawa]] yang di kemudian hari dikenal dengan nama Mien Brodjo ini tergolong relatif beruntung karena meski lahir di [[Yogyakarta]] tahun [[1937]] saat masih masa [[Penjajahan Belanda|kolonial Belanda]], ayahnya adalah seorang mantri pamicis untuk [[Kolonial Belanda|Pemerintah Kolonial Belanda]] kala itu. Mantri pamicis ialah sebuah jabatan setingkat kepala dinas perpajakan dan itu membuat Mien Brodjo dan keluarganya dapat hidup berkecukupan. Selain itu sejak kecil Mien Brodjo sudah dididik disiplin terhadap semua hal, termasuk dalam pengaturan waktu. Hal ini dikarenakan ayahnya sangat ketat menerapkan kedisiplinan kepada anak-anaknya, termasuk Mien Brodjo. Hal ini dikarenakan lingkungan kerja ayahnya yang kerap bersama orang-orang [[Eropa]], terutama dari [[Belanda|Negeri Belanda]]<ref name="biografi">{{cite book | title = Setelah Angin Kedua (Biografi Mien Brodjo) | author = Sri Iswati & Putri Takarini | publisher = Grasindo | date = 13 Oktober 2008 | url = https://books.google.co.id/books?id=VVEf27KGvnMC&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false | accessdate = 19 Oktober 2015 | language = Id}}</ref>.
 
Namun saat [[Jepang]] datang dan [[Penjajahan Jepang|menjajah Indonesia]], kehidupan keluarga Mien Brodjo yang semula berkecukupan menjadi berubah drastis. Ayahnya kehilangan pekerjaan. Untuk menambah nafkah keluarga, ibunda Mien Brodjo berjualan kain [[batik]] dengan ikhlas dan tanpa keluh kesah. Semangat ibundanya itulah yang selalu dikenang Mien Brodjo hingga dewasa kelak. Meski keluarganya sedang mengalami ujian hidup yang tidak ringan serta berada di masa [[Perang Kemerdekaan Indonesia|peperangan Indonesia]], masa kecil Mien Brodjo tetap dinikmati dengan bermain bersama teman-teman sebayanya<ref name="tokohindonesia"/>.
Baris 34:
== Karir di bidang seni ==
 
Sejak masih belia, ketertarikan dan bakat dalam hal [[Seni pertunjukan|seni peran]] pada diri Mien Brodjo sudah disadarinya. Hal ini membuat dirinya berkeinginan untuk masuk ke sekolah seni. Namun, orangtuanya tidak mengizinkan Mien Brodjo untuk masuk ke sekolah seni dikarenakan kekhawatiran akan masa depan yang suram jika berkarir sebagai seniman. Meski sempat kecewa namun Mien Brodjo tidak berlarut-larut dalam kesedihan<ref name="tokohindonesia/>. Setelah tamat dari SMP, ia kemudian masuk di Sekolah Guru Pendidikan Djasmani (SGPD) pada tahun 1958<ref name="tim">{{cite | title = Mien Brodjo | website = tamanismailmarzuki.co.id | url = http://www.tamanismailmarzuki.co.id/tokoh/brodjo.html | accessdate = 19 Oktober 2015}}</ref>. SGPD ialah sebuah sekolah menengah tingkat atas yang mendidik siswanya menjadi tenaga pengajar atau guru di bidang olahraga dan kesehatan jasmani, dengan masa pendidikan selama 4 tahun<ref name="biografi"/>.
 
Selama masa awal-awal pendidikan di SGPD, Mien Brodjo menjalaninya dengan penuh tanggung jawab. Keseriusannya dibuktikan dengannya dengan nilai-nilai yang cukup memuaskan, terutama di bidang [[senam]] dan [[renang]]. Namun demikian, saat sudah melewati masa-masa pertama sekolah di PGSD, Mien Brodjo yang sesungguhnya memiliki banyak kegiatan di sekolahnya, tak kuasa membendung hasratnya untuk menggeluti dunia seni tidak berhenti begitu saja. Di sela-sela waktunya, saat ia sudah di kelas 3 PGSD, pada sore hari ia kerap bertandang ke [[Asdrafi|Akademi Seni Drama dan Film Indonesia (Asdrafi)]] di [[kota Yogyakarta]]<ref name="biografi"/>, yang merupakan kampus yang telah banyak mencetak tokoh berpengaruh di dunia perfilman [[Indonesia]] seperti [[Teguh Karya]] dan [[Putu Wijaya]]<ref name="tokohindonesia"/>.
Baris 93:
 
== Referensi ==
 
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
 
* {{id}} Profil [http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/285-ensiklopedi/3748-aktris-senior-yang-pandai-melukis] di tokohindonesia.com
* {{id}} Profil [http://www.tamanismailmarzuki.co.id/tokoh/brodjo.html] di tamanismailmarzuki.com