Pembicaraan:Jazz Goes To Campus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ricky Setiawan (bicara | kontrib)
....
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 5:
:Sekarang sih sebenarnya masih terlalu pendek. (Gw pikir masalah "cukup jazz atau tidak" itu sekedar opini deh, Rick. Apa ga ada hal lain untuk dibahas?) [[Special:Contributions/202.149.69.6|202.149.69.6]] 15:33, 23 November 2007 (UTC) (Hariadhi)
Sorry, gw kurang ngerti. Cukup jazz atau tidak, maksudnya? Kalo dari standar artikel festival musik sih, ini udah cukup panjang loh. --<b>(^_^)</b><font color ="black">'''[[pengguna:BlackKnight|BlackKnight]]'''</font> <sup><b>(</b><font color = "black">[[User_talk:BlackKnight|kirim pesan]]</font><b>)</b></sup> 12:18, 29 November 2007 (UTC)
:<blockquote>Sebuah kritik mengatakan bahwa JGTC sulit berkembang menjadi sebuah festival bertaraf internasional karena tidak dikelola oleh panitia profesional. Panitia JGTC dianggap sebagai "panitia instan" karena selalu berganti setiap tahunnya. Hal ini menyebabkan JGTC seolah hanya menjadi ajang belajar atau mengenal bagaimana mengelola sebuah festival atau pertunjukan.[5] Menanggapi pendapat itu, tokoh jazz Indonesia Idang Rasidji memberikan komentarnya, "JGTC bukan even profesional untuk mencari keuntungan tetapi merupakan peran psikologis dari mahasiswa yang ternyata memberi warna pada musik jazz di Indonesia. Malah bisa disebut tonggak pergelaran jazz. Yang dilihat bukan peningkatan, tetapi stamina. JGTC itu kerjaan seni bukan masalah yang ini lebih bagus dari angkatan sebelumnya."[6]</blockquote>.
Serius ini malah mirip artikel opini di koran... [[Special:Contributions/202.149.69.6|202.149.69.6]] 14:20, 29 November 2007 (UTC) (Hariadhi)
Kembali ke halaman "Jazz Goes To Campus".