Jawa Barat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ajimaulana22 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Zack94 (bicara | kontrib)
Baris 80:
 
=== Penduduk ===
Mayoritas penduduk Jawa Barat adalah [[Suku Sunda]], yang bertutur menggunakan [[Bahasa Sunda]]. Di [[Kabupaten Cirebon]], [[Kota Cirebon]] dan [[Kabupaten Kuningan]] dituturkan [[bahasa Cirebon]] yang mirip dengan [[Bahasa Banyumasan]] dialek [[Brebes]]. Di [[Kabupaten Indramayu]] menggunakan [[bahasa Cirebon]] dialek Indramayu atau dikenal dengan ''dermayon'' dan beberapa kecamatan yang terletak di pantai utara [[kabupaten Subang]] dan [[Kabupaten Karawang]] seperti [[Cilamaya Wetan, Karawang|Cilamaya Wetan]], Cilamaya Kulon dan Pedes (Cemara) menggunakan [[bahasa Cirebon]] yang hampir mirip dengan bahasa Cirebon dialek dermayon. Di daerah perbatasan dengan [[DKI Jakarta]] seperti sebagian [[Kota Bekasi]], Kecamatan [[Tarumajaya, Bekasi|Tarumajaya]] dan [[Babelan, Bekasi|Babelan]] ([[Kabupaten Bekasi]]) dan [[Kota Depok]] bagian utara dituturkan [[Bahasa Betawi|bahasa Melayu dialek Betawi]]. Jawa Barat merupakan wilayah berkarakteristik kontras dengan dua identitas;: masyarakat urban yang sebagian besar tinggal di wilayah '''[[Jabodetabek]]''' (sekitar [[Jakarta]]) serta [[Bandung Raya]]; dan masyarakat tradisional yang hidup di pedesaan yang tersisa. Pada tahun 2002, populasi Jawa Barat mencapai 37.548.565 jiwa, dengan rata-rata kepadatan penduduk 1.033 jika/km persegi. Dibandingkan dengan angka pertumbuhan nasional (2,14% per tahun), Provinsi Jawa Barat menduduki peringkat terendah, dengan 2,02% per tahun.
 
Penggunaan bahasa daerah kini mulai dipromosikan kembali. Sejumlah stasiun televisi dan radio lokal kembali menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa pengantar pada beberapa acaranya, terutama berita dan talk show, misalnya [[Bandung TV]] memiliki program berita menggunakan [[Bahasa Sunda]] serta Cirebon Radio yang menggunakan ragam [[Bahasa Cirebon|Bahasa Cirebon Bagongan maupun Bebasan]]. Begitu pula dengan media massa cetak yang menggunakan bahasa sunda, seperti majalah [[Manglé]] dan majalah Bina Da'wah yang diterbitkan oleh Dewan Da'wah Jawa Barat.