Kapal Borobudur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Humboldt (bicara | kontrib)
pranala
Baris 8:
[[Berkas:Samudra Raksa Borobudur Ship.jpg|thumb|right|200px|Hasil rekonstruksi kapal Borobudur tersimpan di Museum Samudra Raksa]]
 
Penelitian cermat dan perancangan gambar kapal dilakukan oleh kelompok pengrajin galangan kapal tradisional Indonesia yang berpengalaman. Tim ini dibentuk dan dilatih untuk membangun kapal dengan menggunakan teknologi dan teknik perkapalan tradisional. Galangan kapal tradisional ini terletak di [[Kepulauan Kangean]], yang terletak sekitar 60 mil sebelah utara [[Bali]]. Nick Burningham, seorang pakar perahu tradisional Indonesia dan arkeologi kelautan mengawasi dan menjadi konsultan pembuatan kapal ini. Kapal ini dibuat oleh Assad Abdullah al-Madani dan rekan-rekannya, ia adalah seorang pembuat perahu tradisional Indonesia yang berpengalaman, dengan hanya berbekal beberapa gambar dan model skala kecil kapal Borobudur dari kayu balsa yang dibuat Nick Burningham, ia berhasil menciptalkanmenciptakan kembali kapal kuno ini. Kapal ini dinamai '''Samudra Raksa''' (pembela samudra) dan diresmikan di Pelabuhan Benoa, Bali pada 15 Juli 2003 oleh Menteri Pariwisata dan Kebudayaan Republik Indonesia I Gede Ardika bersama dengan Philippe Delanghe, Spesialis budaya kantor [[UNESCO]] perwakilan Jakarta.
 
Ekspedisi ini memakan waktu selama 6 bulan sejak Agustus 2003 sampai Februari 2004. Perjalanan dimulai di pelabuhan [[Tanjung Priok]], Jakarta pada 30 Agustus 2003, diresmikan oleh Presiden [[Megawati Sukarnoputri]], dan tiba di pelabuhan Tema, [[Accra]], [[Ghana]] pada 23 Februari 2004. Pelayaran epik ini membuktikan hubungan perdagangan bahari purba antara Indonesia dan Afrika (khususnya pesisir Afrika Timur dan Madagaskar). Jalur perdagangan komoditas [[kayu manis]] ini mengambil jalur melintasi Samudra Hindia dan singgah di [[Seychelles]], [[Madagaskar]], [[Afrika Selatan]], hingga Ghana.
 
Kini Kapal Samudra Raksa dipamerkan dan tersimpan di [[Museum Samudra Raksa]], terletak hanya beberapa ratus meter di sebelah utara candi Agung Borobudur, masih dalam kompleks taman purbakala Borobudur. Museum Kapal Samudra Raksa diresmikan oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Coordinating Prof.Dr. Alwi Shihab pada tanggal 31 Agustus 2005. Museum ini menjadi tonggak sejarah untuk mengenang dan menghargai seluruh kru dan senuasemua pihak yang berjasa dalam keberhasilan Ekspedisi Kapal Borobudur.
 
== Galeri ==