Nuh (tokoh Al-Qur'an): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
revise
revision
Baris 1:
{{untuk|Surah|Surah Nuh}}
{{Infobox person
| honorific_prefix = alaihissalām (عليه السلام)
| name = Nūḥ<br/>Nuh ({{lang|ar|{{Nastaliq|نوح}}}})
| honorific_suffix = alaihissalām (عليه السلام)
| image = Nuh (Noah)1.png
| image_size =
Baris 27 ⟶ 28:
| relatives =
| module =
| module2 =
| module3 =
| module4 =
| module5 =
| module6 =
| footnotes =
Baris 36 ⟶ 33:
}}
 
'''Nabi Nuh''' atau '''Nuh''' ({{Hebrew Name|נֹחַ,&lrm; נוֹחַ|Noaẖ|Nōăḥ}}; {{lang-syr|ܢܘܚ}} ''Nukh''; {{lang-ar|نُوح}} ''{{transl|ar|ALA-LC|Nūḥ}}'') adalah salah satu nabi yang diutus Allah dan salah satu figur yang disebut dalam [[Al-Qur'an]]. Ia dikenal sebagai pembuat dan penghuni bahtera dalam kejadian banjir bah dahsyat yang pernah Allah timpakan di muka bumi. Nabi Nuh termasuk dalam golongan [[Ulul Azmi]].
 
Nama Nuh disebut sebanyak 43 kali serta diabadikan sebagai nama salah satu [[Surah Nuh|Surah]] dalam Al-Qur'an.
Baris 92 ⟶ 89:
Ketika air hampir menenggelamkan seluruh bumi, Nuh mendapati salah satu putranya, Kan'an, mencari perlindungan dari air bah dengan berlindung ke sebuah puncak gunung. Kan'an sejak semula tidak percaya terhadap ajaran sang ayah dan memilih ikut dengan generasi yang akan dibinasakan. Dengan rasa sayang terhadap sang anak, Nuh memanggil Kan'an supaya turut masuk kedalam bahtera, namun ia justru berlari meninggalkan ayahnya dan turut binasa bersama generasi Nuh yang keji.<ref>Surah Hud: 42-47</ref>
 
Allah menjadikan kejadian ini sebagai pelajaran bagi seluruh umat manusia,<ref>Surah Al-Ankabut: 15</ref> sebab umat manusia pun mengalami hal yang serupa, sebagian besar manusia memandang dirinya dan agamanya sendiri sebagai kebenaran sejati, sehingga sulit menerima cara pandang dan kebenaran menurut Allah sehingga sebagian besar manusia akan berada dalam kesesatan kemudian tenggelam di [[neraka]] dan hanya orang-orang tertentu yang sanggup memandang sebagaimana cara pandang Allah sehingga mengorbankan pandangan dan dirinya sendiri supaya berkenan bagi Allah yangdan layak menghuni surga.<ref>Surah Al-An'am: 116</ref><ref>Surah Al-A'raf: 179</ref>
 
Setelah banjir bah, Nuh masih hidup selama 300 tahun, ia masih sempat mendidik nabi [[Ibrahim]] yang berguru padanya, dan mewariskan ajaran Allah kepadanya.<ref>Surah As-Saffat: 79-83</ref>
 
== Referensi ==