Parahyangan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
{{redirect3|Priangan|'''Priangan''' juga merupakan singkatan dari [[Portal Informasi Harga Pangan]]}}
 
'''Parahyangan''' atau '''Priangan''' ([[Bahasa Belanda]]: '''Preanger''') adalah daerahwilayah kebudayaan Sundabergunung-gunung di [[Jawa Barat]] dimana kebudayaan Sunda merupakan kebudayaan yang luasnyadominan mencakupdi wilayah tersebut. Wilayah Priangan secara tradisional mencakup Kabupaten [[Ciamis]], [[Tasikmalaya]], [[Garut]], [[Sumedang]], [[Cimahi]], [[Bandung]], [[Cianjur]], [[Sukabumi]] dan [[Bogor]].
 
== Etimologi ==
Baris 56:
Pada masa Hindia Belanda (setelah VOC bangkrut), Gubernur [[H. W. Daendels]] mengadakan proyek ''Grote Postweg'' (Jalan Raya Pos), yaitu membangun jalan dari [[Anyar]] di ujung barat hingga [[Panarukan]] di ujung timur Jawa. Selain itu, Daendels juga semakin menggiatkan penanaman kopi di Priangan, terutama di daerah Cianjur, Bandung, Sumedang, dan Parakan Muncang ([[1808]]-[[1809]]). Limbangan, Sukapura, dan Galuh digabung dengan Cirebon (''Cheribonsche Preangerlanden''), namun tidak lama kemudian Limbangan dan Sukapura dikeluarkan dari wilayah administrasi Cirebon.
 
==Karesidenan Priangan==
Pada masa pemerintahan Hindia Belanda (1808-[[1942]]), status Priangan adalah [[karesidenan]] yang awalnya beribukota [[Cianjur]] (namundengan nama Belanda '''Preanger Regentschappen'''. Dikarenakan letusan [[Gunung Gede]], ibukota Karesidenan kemudianini sejakmulai tahun [[1864]] dipindahkan ke Bandung). Dengan masuknya Galuh (awal [[abad ke-2019]]), wilayah Karesidenan Priangan bertambah: Priangan menjadi 6 kabupaten; [[Cianjur]], [[Bandung]], [[Sumedang]], [[Limbangan]], [[Sukapura]], dan [[Galuh]].
 
== Baca pula ==