Maduretno: Perbedaan antara revisi

Pernikahan '''GKR Maduretno''' dengan [[KPH Purbodiningrat]] berlangsung di [[Kraton Yogyakarta]] pada tanggal 8 Mei 2008. Sesuai adat keraton, sebelum menikah, calon mempelai pria diangkat menjadi abdi dalem kraton dengan gelar dan nama '''Kanjeng Raden Tumenggung Purbodiningrat''' sementara gelar mempelai wanita menyesuaikan menjadi '''Gusti Raden Ayu Purbodiningrat'''.<ref name="antaranews.com"/> Gelar ini kemudian berubah lagi saat Sri Sultan [[Hamengkubuwono X]] memperingati ulang tahun ''"tumbuk ageng''. Saat itu dia diangkat menjadi '''Gusti Kanjeng Ratu''' dengan nama '''Maduretno''', sementara suaminya diangkat menjadi '''Kanjeng Pangeran Haryo''' dengan nama tetap '''Purbodiningrat''' <ref>http://www.antaranews.com/berita/101431/peringatan-tumbuk-ageng-sultan-hb-x</ref>

'''GKR Maduretno''' bersama saudara-saudaranya aktif dalam beberapa perusahaan seperti PT. Yogyakarta Tembakau Indonesia,<ref>http://www.suaramerdeka.com/harian/0308/11/eko9.htm</ref><ref>http://www.duniajogjanews.com/2012/04/02/kampanye-anti-rokok-perlu-konsensus-sultan-resmikan-pabrik-sampurna-hijau/</ref> dan Nurkadhatyan Spa.<ref>http://www.tribunnews.com/lifestyle/2013/01/12/sensasi-pijat-kuno-ala-keraton</ref> Dia juga duduk sebagai komisaris di PT Buana Alam Tirta, pengelola kebun binatang [[GembiralokaGembira loka]] di Yogyakarta.<ref>http://gembiralokazoo.com/pt-buana-alam-tirta-adakan-rups-di-mayang-tirta.html</ref>