Biji tasbih: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
menambah diskripsi macam-macam tasbih
menambah diskripsi macam-macam tasbih
Baris 18:
Kemudian menurut Syekh Bakr bin Abdillah Abu Zaid mengatakan bahwa biji tasbih sudah dikenal pada zaman sebelum [[Islam]], tepatnya digunakan oleh umat [[Buddha]], yang diyakini selalu menggunakan tasbih, untuk menyelaraskan antara perbuatan dan ucapannya ketika sedang melakukan [[sembahyang|persembahyangan]].<ref>''Al-Mausu’at Al-‘Arabiyyah Al-Muyassarah'', 23/157.</ref> Syekh itu juga menyebutkan bahwa biji tasbih digunakan oleh umat [[Hindu]] di [[India]], dan digunakan oleh umat [[Katolik]] pada [[abad pertengahan]], bedanya umat Katolik biji tasbihnya hanya terdiri dari 50 biji.<ref>''Da’iratul-Ma’arif Al-Islamiyyah'', 11/233-234.</ref>
 
Perkembangan tasbih yang pesat terjadi pada abad 15 M dan 16 M. Dalam kitab ''Musaahamatul Hindi'' disebutkan, bahwa umat Hindu terbiasa menggunakan tasbih untuk menghitung ritualnya, sehingga menghitung dzikir dengan tasbih diakui sebagai inovasi dari orang Hindu (India) yang bersekte [[Brahma]]. Dari India inilah kemudian biji [http://bendabertuah123.com/?32,tasbih-asmaul-husna tasbih] menyebar ke berbagai penjuru dunia.
 
== Dalam Islam ==