Biji tasbih: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
SkullSplitter (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
menambah diskripsi macam-macam tasbih
Baris 3:
[[Berkas:Buddhist mala beads in nun's hand.jpg|thumb|Biji tasbih yang sedang dipegang oleh [[biksu]] Buddha.]]
 
'''[http://bendabertuah123.com/?tasbih-bertuah,6 Biji tasbih]''' ([[bahasa Arab|Arab]]: مسبحة ''Misbaḥah''; سبحة ''Subḥah'') adalah alat berhitung dalam beribadah bermacam-macam umat beragama, baik [[agama samawi]] dan [[agama dharmik]]. Sebagian umat Muslim menggunakan biji tasbih sebagai alat menghitung ''[[zikir]]'' (mengucapkan puji-pujian kepada [[Tuhan]]), sedangkan sebagian lainnya menggunakan jari kanan untuk berzikir.<ref name="Hadits riwayat Imam Ahmad 6498">Abdullah bin Umar bin Ash, dia menceritakan,
رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْقِدُهُنَّ بِيَدِهِ
“Saya melihat, rasulullah {{saw}} menghitung dzikir dia dengan tangannya.” (Hadits riwayat Ahmad No. 6498 dan dinilai hasan oleh Syuaib Al-Arnauth).</ref>
Baris 14:
 
==Asal mula ==
Asal mula yang tepat dari tasbih masih belum pasti, tetapi penggunaan awalnya bisa dilacak jejaknya kedalam agama [[Hindu]] di [[India]],<ref name="Win4 ">''Bead One, Pray Too'' by Kimberly Winston 2008 ISBN 0-8192-2276-3 pages 4-10</ref> kemudian [[Buddha]] kemungkinan meminjam konsep dari agama Hindu.<ref name = Win4 /><ref name="link11 ">''Linking Your Beads: The Rosary's History, Mysteries, and Prayers'' by Patricia Ann Kasten 2011 ISBN 1-59276-929-2 OSV Publishers pages 11-13</ref> Terdapat patung seorang pria suci Hindu mengenakan manik-manik berasal pada abad ke-3 SM.<ref name = Win4 />
 
Kemudian menurut Syekh Bakr bin Abdillah Abu Zaid mengatakan bahwa biji tasbih sudah dikenal pada zaman sebelum [[Islam]], tepatnya digunakan oleh umat [[Buddha]], yang diyakini selalu menggunakan tasbih, untuk menyelaraskan antara perbuatan dan ucapannya ketika sedang melakukan [[sembahyang|persembahyangan]].<ref>''Al-Mausu’at Al-‘Arabiyyah Al-Muyassarah'', 23/157.</ref> Syekh itu juga menyebutkan bahwa biji tasbih digunakan oleh umat [[Hindu]] di [[India]], dan digunakan oleh umat [[Katolik]] pada [[abad pertengahan]], bedanya umat Katolik biji tasbihnya hanya terdiri dari 50 biji.<ref>''Da’iratul-Ma’arif Al-Islamiyyah'', 11/233-234.</ref>