Kukang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wie146 (bicara | kontrib)
revisi: +info, +refs, +pics
Wie146 (bicara | kontrib)
agihan
Baris 1:
{{underconstruction}}
{{Automatic taxobox
| name = Kukang
Baris 14 ⟶ 13:
| subdivision = {{plainlist|
* ''[[Nycticebus bancanus|N. bancanus]]'' <small>([[Marcus Ward Lyon, Jr.|Lyon]], 1906)</small>
* ''[[KukangNycticebus bengalbengalensis|N. bengalensis]]'' <small>([[Bernard Germain de Lacépède|Lacépède]], 1800)</small>
* ''[[Nycticebus borneanus|N. borneanus]]'' <small>([[Marcus Ward Lyon, Jr.|Lyon]], 1906)</small>
* ''[[KukangNycticebus sundacoucang|N. coucang]]'' <small>([[Pieter Boddaert|Boddaert]], 1785)</small>
* {{extinct}}[[? Nycticebus linglom|?&nbsp;''N. linglom'']] <small>Mein & Ginsburg, 1997</small>
* ''[[KukangNycticebus jawajavanicus|N. javanicus]]'' <small>[[Étienne Geoffroy Saint-Hilaire|É. Geoffroy]], 1812</small>
* ''[[Nycticebus kayan|N. kayan]]'' <small>Munds, Nekaris & Ford, 2012</small>
* ''[[KukangNycticebus kalimantanmenagensis|N. menagensis]]'' <small>([[Richard Lydekker|Lydekker]], 1893)</small>
* ''[[KukangNycticebus pigmipygmaeus|N. pygmaeus]]'' <small>[[J. Lewis Bonhote|Bonhote]], 1907</small>}}
| range_map = Slow loris area.png
| range_map_alt = Range map showing ranges of several species: the Sunda slow loris complex (''N. coucang'') in Thailand, Malaysia, and Indonesia; the Bengal slow loris (''N. bengalensis'') in east India, China, Bangladesh, Bhutan, Burma, Thailand, Laos, Vietnam, and Cambodia; and the pygmy slow loris ('''N. pygmaeus'') in Vietnam and Laos.
Baris 59 ⟶ 58:
|label1=&nbsp;[[Perodicticinae]]&nbsp;
|1={{clade
|1=[[Angwantibo]]s (''Arctocebus'')
|2=[[Poto]] (''Perodicticus'')
}}
Baris 74 ⟶ 73:
}}
}}
[[Genus|Marga]] ''Nycticebus'' adalah primata yang tergolong kelompok [[Strepsirrhini]], yang berkerabat erat dengan [[loris]] dari [[India]] dan [[Srilanka]], serta [[poto]] dan [[angwantibo]] dari [[Afrika]] tropis. Sedikit lebih jauh, kukang juga berkerabat dengan [[galago]] dan [[lemur]] madagaskardari [[Madagaskar]].{{Sfn|Phillips|Walker|2002|p=91}}{{Sfn|Perelman|Johnson|Roos|Seuánez|2011|loc=figs. 1, 2}}{{Sfn|Seiffert|Simons|Ryan|Attia|2005|loc=fig. 3}} Cabang keluarga Lorisoidea dipercaya berkembang di Afrika, di mana kebanyakan spesiesnya berada;{{Sfn|Seiffert|Simons|Attia|2003|p=421}}{{Sfn|Seiffert|Simons|Ryan|Attia|2005|p=11400}} baru belakangan, salah satu kelompoknya bermigrasi ke wilayah [[Asia]] dan menurunkan marga loris dan kukang yang dikenal sekarang.{{Sfn|Phillips|Walker|2002|pp=93–94}}
 
===Taksonomi===
Pada 1785, seorang dokter dan naturalis bangsa [[Belanda]] bernama [[Pieter Boddaert]] menulis deskripsi ilmiah yang pertama mengenai kukang, yang dinamainya ''Tardigradus coucang''.{{Sfn|Boddaert|1785|p=67}}{{Sfn|Elliot|1913|p=21}}{{Sfn|Osman Hill|1953b|p=46}} Deskripsi ini dibuat berdasarkan uraian [[Thomas Pennant]] pada tahun 1781 mengenai “monyet tak berekor” yang diduga adalah [[kukang sunda]], digabungkan dengan tulisan Arnout Vosmaer mengenai [[kukang benggala]].{{Sfn|Pocock|1939|p=171}} Oleh sebab itu, identitas ''T. coucang'' sempat mengalami kesimpang-siuran sebelum pada akhirnya ditetapkan sebagai nama ilmiah kukang sunda.{{Sfn|Thomas|1922}}{{Sfn|Groves|1971|p=49}}
 
Meskipun Vosmaer telah menulis mengenai kukang benggala pada 1770, akan tetapi hewan ini baru dideskripsi secara ilmiah pada 1800 oleh [[Bernard Germain de Lacépède]], yang memberinya nama ''Lori bengalensis''.{{Sfn|Lacépède|1800|p=68}}{{Sfn|Husson|Holthuis|1953|p=213}} Dua belas tahun kemudian, [[Étienne Geoffroy Saint-Hilaire]] mendeskripsi [[kukang jawa]] dan menempatkannya dalam marga yang baru, ''Nycticebus''.{{Sfn|Geoffroy Saint-Hilaire|1812|p=163-4}} Nama itu berasal dari kata-kata bahasa [[Gerika]] yakni {{lang|grc|νυκτός}} ({{transl|grc|nyktos}}, “malam”), dan {{lang|grc|κῆβος}} ({{transl|grc|kêbos}}, “monyet”).<ref>{{LSJ|nu/c|νύξ|ref}}</ref><ref>{{LSJ|kh{{=}}bos|κῆβος|shortref}}</ref>{{Sfn|Palmer|1904|p=465}}; merujuk pada kebiasaan hewan itu yang bersifat [[nokturnal]].
 
Selanjutnya berturut-turut dideskripsi [[kukang borneo]] (ketika itu dengan nama ilmiah ''Lemur menagensis'') oleh [[Richard Lydekker]] pada 1893{{Sfn|Lydekker|1893|pp=24–25}} dan [[kukang kerdil]] (''Nycticebus pygmaeus'') oleh [[J. Lewis Bonhote|John James Lewis Bonhote]] pada 1907.{{Sfn|Nekaris|Jaffe|2007|pp=187–196}} Akan tetapi pada 1939 [[Reginald Innes Pocock]] merevisinya, dan menganggap bahwa semua kukang itu adalah satu [[spesies]] saja, yakni ''N.&nbsp;coucang''.{{Sfn|Pocock|1939|p=165}} Pandangan ini bertahan selama 30 tahun lebih, sampai pada 1971 ketika [[Colin Groves]] meyakini bahwa ''N.&nbsp;pygmaeus'' adalah spesies yang berbeda,{{Sfn|Groves|1971|p=45}} dan bahwa ''N.&nbsp;coucang'' terdiri dari empat [[subspesies]] yang berlainan.{{Sfn|Groves|1971|pp=48–49}}
Baris 85 ⟶ 84:
Dengan berkembangnya pengetahuan dan digunakannya analisis [[genetika|genetik]] sebagai alat bantu, terutama setelah tahun 2000, satu persatu status jenis-jenis kukang itu dipulihkan kembali pada tingkat spesies.{{Sfn|Groves|2001|p=99}}{{Sfn|Chen|Pan|Groves|Wang|2006|p=1198}}{{Sfn|Groves|Maryanto|2008|p=120}} Bahkan pada 2012, kajian terhadap variasi pola warna wajah pada ''N.&nbsp;menagensis'' mendapatkan bahwa taksa itu terdiri dari empat spesies, yakni [[kukang bangka]], [[kukang kalimantan]], serta spesies baru [[kukang kayan]], selain dari [[kukang borneo]] sendiri .{{Sfn|Munds|Nekaris|Ford|2013|p=46}}<ref name=2012BBC/>
 
==Spesies, agihan dan agihanhabitat==
[[File:Slow Loris.jpg|thumb|The[[Kukang kayan]] (''[[Nycticebus kayan|N.&nbsp;kayan]]'', [[bahasa Inggris|Ingg.]]: ''Kayan slow loris]]''<ref name="KayanSlowLoris">{{cite web|last=Nekaris|first=Anna|title=Experts gather to tackle slow loris trade|url=http://www.nocturama.org/tag/nycticebus-kayan/|work=Prof Anna Nekaris' Little Fireface Project|publisher=nocturama.org|accessdate=30 April 2013|date=23 January 2013|quote=Anna Nekaris, ... who described the new Kayan slow loris, presented the results of her research highlighting the differences between the species.}}</ref> (''[[Nycticebus kayan|N.&nbsp;kayan]]''), wasdipisahkan distinguished from thedari [[Borneankukang slow lorisborneo]] inpada 2012.]]
Sejauh ini marga ''Nycticebus'' diakui terdiri atas 8 spesies yang masih eksis, yaitu:
# ''Nycticebus bancanus'' ([[kukang bangka]]), menyebar di Pulau [[Bangka]] dan [[Kalimantan]] barat daya.
# ''Nycticebus bengalensis'' ([[kukang benggala]]), menyebar di wilayah [[India]] hingga [[Thailand]].
# ''Nycticebus borneanus'' ([[kukang kalimantan]]), menyebar terbatas ([[endemik]]) di Pulau Kalimantan bagian tengah hingga baratdaya.
# ''Nycticebus coucang'' ([[kukang sunda]]), menyebar di [[Semenanjung Malaya]], [[Sumatera]] dan kepulauan sekitarnya.
# ''Nycticebus kayan'' ([[kukang kayan]]), menyebar terbatas di Pulau Kalimantan bagian tengah utara, yakni di sebelah utara hulu S. [[Mahakam]] dan S. Rajang, hingga di selatan G. [[Kinabalu]].
# ''Nycticebus javanicus'' ([[kukang jawa]]), menyebar terbatas ([[endemik]]) di Pulau [[Jawa]] (bagian barat hingga tengah).
# ''Nycticebus menagensis'' ([[kukang borneofilipina]]), menyebar di Pulau [[Kalimantan]] bagian utara, termasuk sebagian Kalimantan Timur, hingga ke [[Kepulauan Sulu]] di [[Filipina]].
# ''Nycticebus pygmaeus'' ([[kukang kerdil]]), menyebar di [[Indocina]] sebelah timur S. [[Mekong]]: [[Yunnan]], [[Laos]], [[Vietnam]] dan [[Kamboja]].
 
Kukang menyebar di wilayah-wilayah yang beriklim [[tropis]] dan [[ugahari]].<ref name=2006CITES/> Habitat kukang terutama meliputi [[hutan hujan tropika|hutan-hutan hujan]] primer dan sekunder, rumpun-rumpun bambu dan juga [[hutan mangrove|hutan-hutan mangrove]].{{Sfn|Nowak|1999|p=58}}{{Sfn|Nekaris|Munds|2010|p=388}} Hewan ini menyukai tutupan hutan dengan tajuk yang tinggi dan padat,{{Sfn|Ankel-Simons|2007|p=82}}<ref name=2006CITES/> meskipun beberapa spesiesnya juga didapati di habitat-habitat yang terganggu seperti [[wanatani|wanatani campuran]] dan bahkan kebun [[kakao]].{{Sfn|Nekaris|Munds|2010|p=388}} Mengingat kebiasaan hidupnya yang [[nokturnal]] dan karenanya menjadi sukar untuk mengukur kelimpahannya secara akurat, tidak banyak data yang tersedia mengenai [[populasi|ukuran populasi]] dan pola agihan kukang. Pada umumnya kerapatan temuan individu kukang di alam adalah rendah; suatu analisis gabungan terhadap beberapa kajian lapangan yang menggunakan metoda survei [[transek]] di [[Asia Selatan]] dan [[Asia Tenggara|Tenggara]] memperoleh kisaran angka kerapatan temuan antara 0,74&nbsp;ekor kukang per kilometer untuk ''N.&nbsp;coucang'' hingga serendah 0.05&nbsp;ekor per kilometer untuk ''N.&nbsp;pygmaeus''.{{Sfn|Nekaris|Nijman|2007|p=212}}
Kukang merupakan primata yang hidup di hutan tropis Indonesia, menyukai hutan primer dan sekunder, semak belukar dan rumpun-rumpun bambu. Kukang tersebar di [[Asia Tenggara]]. Di [[Indonesia]] kukang ditemukan di Sumatera, Kalimantan dan Jawa. Akan tetapi sampai saat ini belum ada data yang pasti dan akurat tentang jumlah populasi kukang di alam. Akan tetapi jika dilihat dari berkurangnya habitat kukang serta maraknya perburuan dan perdagangan illegal bisa dijadikan indikator bahwa keberadaan kukang di alam mengalami penurunan.
 
[[Berkas:Smit.Faces of Lorises.jpg|thumb|right|ALukisan 1904jenis-jenis paintingkukang ofdari Slowtahun lorises1904. While unidentifiedMeski tidak ditegaskan identitasnya, thegambar topatas anddan bottombawah sharemenampilkan markings ofciri ''Nycticebus coucang coucang'', thesementara leftgambar andkiri rightdan sharekanan thememperlihatkan coloringukuran anddan size ofpewarnaan ''[[Nycticebus pygmaeus]]''. Note thePerhatikan pola mirip huruf "T" shapeddi endujung toatas thegaris whiteputih noseyang stripemelewati onhidung ''N. pygmaeus'', whilesementara ''Nycticebus coucangN.c. coucang'' havememiliki apola distinctgaris fivebercabang pointedlima starmirip atbintang thedi back of the headubun-ubunnya.<ref name=colortable>[http://www.loris-conservation.org/database/identification_key/Nycticebus_table.html A review of colour and markings in ''Nycticebus'' species and subspecies]. loris-conservation.org</ref>]]
 
== Perlindungan kukang ==
Baris 201 ⟶ 200:
 
<ref name=2012BBC>{{cite news | last1 = Walker | first1 = M. | title = Primate species: new slow loris found in Borneo | publisher = BBC News | date = 13 December 2012 | url = http://www.bbc.co.uk/nature/20704172 | accessdate = 13 December 2012 | archiveurl = http://www.webcitation.org/6DAEoNVc5 | archivedate = 24 December 2012 | deadurl = no}}</ref>
 
<ref name=2006CITES>{{cite conference | author = Management Authority of Cambodia | conference=CITES Fourteenth meeting of the Conference of the Parties; The Hague (Netherlands) 3–15 June 2007 | title = Notification to Parties: Consideration of Proposals for Amendment of Appendices I and II | date =6 October 2006 | publisher = CITES | page = 31 | url = http://www.cites.org/eng/notif/2006/E052.pdf | format = PDF | archiveurl = http://www.webcitation.org/5vacXUYZJ | archivedate = 8 January 2011}}</ref>
 
<!--
<ref name=MUNews>{{cite web | last1 = Wall | first1 = T. | title = Three new species of venomous primate identified by MU researcher | url = http://munews.missouri.edu/news-releases/2012/1213-three-new-species-of-venomous-primate-identified-by-mu-researcher/ | publisher = Missouri University News Bureau | accessdate = 19 December 2012 | date = 13 December 2012 | archiveurl = http://www.webcitation.org/6DAEjIOmw | archivedate = 24 December 2012 | deadurl = no}}</ref>
 
<ref name=2006CITES>{{cite conference | author = Management Authority of Cambodia | conference=CITES Fourteenth meeting of the Conference of the Parties; The Hague (Netherlands) 3–15 June 2007 | title = Notification to Parties: Consideration of Proposals for Amendment of Appendices I and II | date =6 October 2006 | publisher = CITES | page = 31 | url = http://www.cites.org/eng/notif/2006/E052.pdf | format = PDF | archiveurl = http://www.webcitation.org/5vacXUYZJ | archivedate = 8 January 2011}}</ref>
 
<ref name=2009Adam>{{cite news | last = Adam | first = D. | title = The eyes may be cute but the elbows are lethal | newspaper = The Sydney Morning Herald | date = 9 July 2009 | url = http://www.smh.com.au/environment/conservation/the-eyes-may-be-cute-but-the-elbows-are-lethal-20090708-ddg8.html | archiveurl = http://www.webcitation.org/5vb9EUVYe | archivedate = 9 January 2011}}</ref>