Arun Natural Gas Liquefaction: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Farras (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Farras (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 20:
Sejak [[1968]], [[Mobil Oil]] melakukan kontrak bagi hasil dengan [[Pertamina]] untuk pencarian sumber-sumber minyak dari perut Bumi di darat maupun di lepas pantai. Tahun 1969, Mobil Oil mulai mengerahkan pencariannya di Aceh dengan fokus utama di [[Aceh Utara]]. Pengeboran yang dilakukan di dekat desa Arun adalah yang kelima belas kali dilakukan oleh Mobil Oil. Sejak pencarian pertama di lokasi yang berindikasi sumber energi sampai titik pengeboran keempat belas di ladang baru yang tidak dikenal sebelumnya, perusahaan tersebut telah menemukan minyak dan gas dengan kandungan [[karbon dioksida]] yang terlalu tinggi sehingga sulit dikembangkan.
 
Perusahaan minyak [[SoconyStandard Oil|Standard Oil Company of New York]] yang pernah beroperasi di Sumatera telah mendeteksi bahwa di Aceh terdapat kandungan gas yang besar jumlahnya. Atas dasar itu, pencarian oleh Mobil Oil yang dikoordinasi Pertamina Unit I dikonsentrasikan di desa Arun. Desa Arun adalah desa di Kecamatan Syamtalira, Aceh Utara, yang namanya kelak digunakan sebagai nama perusahaan gas alam ini.
 
Tanggal [[24 Oktober]] [[1971]], gas alam yang terkandung di bawah desa[[ladang gas Arun]] ditemukan dengan perkiraan cadangan mencapai 17,1 trilyun kaki kubik. Hari itu merupakan hari ke-73 sejak uji eksplorasi yang dipimpin Bob Graves, pimpinan eksplorasi Mobil Oil di Aceh, dimulai.
 
Pada tahun 1972 ditemukan sumber gas alam lepas pantai di ladang North Sumatra Offshore ('''NSO''') yang terletak di [[Selat Malaka]] pada jarak sekitar 107,6 km dari kilang PT Arun di Blang Lancang. Selanjutnya pada tahun 1998 dilakukan pembangunan proyek NSO “A” yang diliputi unit pengolahan gas untuk fasilitas lepas pantai (offshore) dan di PT Arun. Fasilitas ini dibangun untuk mengolah 450 MMSCFD gas alam dari lepas pantai sebagai tambahan bahan baku gas alam dari ladang arun di Lhoksukon yang semakin berkurang.