Soerjadi Soerjadarma: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di masa + pada masa , -Di masa +Pada masa , - di Masa + pada Masa )
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 38:
|footnotes =
}}
[[Marsekal|Laksamana Udara]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) '''Soerjadi Soerjadarma''' ({{lahirmati|[[Kabupaten Banyuwangi|Banyuwangi]], [[Jawa Timur]]|6|12|1912|[[Jakarta]]|16|8|1975}}<ref>[http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2010/12/07/suryadi-suryadarma-perintis-tni-au Surjadi Suryadarma Perintis TNI-AU]</ref>) adalah [[Kepala Staf TNI Angkatan Udara]] dari [[1946]] hingga [[1962]].
 
Pada 1 September 1945 ia ditugaskan membentuk AURI oleh Presiden [[Soekarno]] dan diangkat sebagai KASAU (Pertama) pada 9 April 1946. Pada 18 Februari 1960, selain sebagai KASAU jabatannnya ditingkatkan sebagai Menteri/Kastaf AURI.
 
Suryadi Suryadarma sebagai pendiri dan Bapak AURI – tidak hanya berperan dalam mengembangkan dunia dirgantara pada bidang kemiliteran, namun juga sebagai pelopor pada penerbangan komersial. Tidaklah berlebihan kalau dikatakan, Suryadarma telah menjadikan dirgantara sebagai bagian dari hidupnya.
 
== Biografi ==
=== Kehidupan Awal ===
Ia adalah anak dari R. Suryaka Suryadarma yang bekerja pegawai bank di Banyuwangi. Ia masih memiliki garis keturunan dari [[Keraton Kanoman]], Cirebon. Buyutnya adalah Pangeran Jakaria alias Aryabrata dari Kraton Kanoman. Sedangkan kakeknya adalah Dokter Pangeran Boi Suryadarma yang bertempat tinggal di Kuningan Jawa Barat, beliau tamatan Sekolah Dokter Jawa ([[STOVIA]]). Sejak kecil Suryadarma telah menjadi yatim piatu, Ia ditinggal oleh ibu kandungnya dalam usia yang masih kecil, sedangkan ayahandanya wafat ketika Suryadarma berusia sekitar lima tahun. Sepeninggal kedua orangnya, Suryadarma ikut keluarga kakeknya di [[Jakarta]].
 
Tahun 1918, usia enam tahun Soerjadi Soerjadarma masuk sekolah [[ELS]] (Europeesche Lagere School) yaitu Sekolah Dasar khusus untuk anak asing (bangsa Eropa dan Tiongkok) dan anak-anak Indonesia yang miliki keturunan bangsawan atau anak pejabat yang kedudukanya bisa disamakan dengan Bangsa Eropa.
Baris 54:
Setelah lulus dari [[KW III School]], Soerjadi Soerjadarma terus berusaha mengejar cita-citanya menjadi penerbang. Dari [[KW III School]] ia tidak dapat langsung mengikuti pendidikan penerbang, Ia harus menjadi perwira dahulu. Untuk menjadi perwira, tidak ada jalan lain kecuali mengikuti pendidikan perwira di KMA (Koninklijke militaire Academic), yang saat itu hanya ada di Breda Negeri Belanda.
 
September 1931, Soerjadi Soerjadarma mendaftarkan diri masuk pendidikan perwira di KMA Breda. Keinginan Suryadarma untuk menjadi anggota militer ini sebenarnya tidak disetujui oleh Dr. Boi Suryadarma, kakek yang sekaligus menjadi ayah angkatnya. Namiun setelah mendapat penjelasan dari Suryadarma, akhirnya tidak keberatan Suryadarma menjadi kadet (taruna) KMA.
 
Tahun 1934, Soerjadi Soerjadarma lulus dari Akademi Militer Breda Belanda, ditempuh selama tiga tahun. Suryadarma ditempatkan di Satuan Angkatan Darat Belanda di Nijmigen, negeri Belanda. Baru satu bulan kemudian Suryadarma dipindahkan ke Batalyon I Infantri di Magelang sampai bulan Nopember 1936 Dengan status sebagai perwira dengan pangkat [[Letnan Dua]].<ref name="soerjjwtim">[https://jawatimuran.wordpress.com/2013/05/12/laksamana-udara-soerjadi-soerjadarma-kabupaten-banyuwangi/ Laksamana Udara Soerjadi Soerjadarma, Kabupaten Banyuwangi]</ref>
Baris 90:
Suryadi Suryadarma menikah dengan Utami pada [[3 Juni]] [[1938]]dan di karuniai tiga orang anak, yaitu Dra. Awaniduhita Priyanti, Erlangga Suryadarma dan Adityawarman Suryadarma.
 
== Masa pensiun ==
Setelah pensiun berbagai aktifitas dan kegemaran dilaksanakan seperti berburu dan menembak, koleksi batuan mineral/mulia, menulis, koleksi perangko, membaca dan lain-lain. Menginjak di usia ke 63 tahun, kesehatannya mulai menurun dan mengidap sakit komplikasi liver. Pada minggu kedua [[Agustus]] [[1975]], Suryadarma mulai dirawat di [[Rumah Sakit Husada]], Jakarta selama seminggu.
 
Akhirnya atas kehendak Tuhan Suryadarma meninggal dunia pada pukul 05.45 WIB pada Hari Sabtu tanggal [[16 Agustus]] [[1975]]. Jenazahnya kemudian disemayamkan di rumah duka dan di Markas Besar TNI AU Jalan Gatot Subroto. Pemakamannya dilaksanakan pada 17 Agustus pukul 13.00 WIB di Pemakaman Umum Karet, Jakarta secara militer dengan Inspektur Upacara KASAU Marsekal TNI [[Saleh Basarah]].
 
== Rujukan ==
{{reflist}}