Arie Frederik Lasut: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 26:
Selain usahanya di jawatan, Lasut turut aktif dalam organisasi Kebaktian Rakyat Indonesia Sulawesi (KRIS) yang bertujuan untuk membela kemerdekaan Indonesia.<ref name="grasindo" /> Dia juga adalah anggota [[Komite Nasional Indonesia Pusat]], awal mula dewan perwakilan di Indonesia.<ref name="sosial">{{cite book |last= |first= |date=1994 |title=Wajah dan Sejarah Perjuangan Pahlawan Nasional (Volume 5) |url= |location= |publisher=Departemen Sosial R.I., Direktorat Urusan Kepahlawanan dan Perintis Kemerdekaan |isbn= |access-date= }}</ref>{{rp|77}}
 
Lasut terus diincar oleh Belanda karena pengetahuannya tentang pertambangan dan geologi di Indonesia, tetapi ia tidak pernah mau bekerjasama dengan mereka.<ref name="grasindo2">{{cite book |last= |first= |date=1994 |title=Harta Bumi Indonesia: Biografi J.A. Katili |url= |location= |publisher=Grasindo |isbn= |access-date= }}</ref>{{rp|119}} Pada pagi hari tanggal [[7 Mei]] [[1949]], Lasut diambil oleh Belanda dari rumahnya dan dibawa ke Pakem, sekitar 7 kilometer di utara Yogyakarta. Di sana ia ditembak mati. Beberapa bulan kemudian jenazahnya dipindahkan ke pekuburan Sasanalaya Jl. Ireda di Yogyakarta di samping isterinya yang telah lebih dulu meninggal pada bulan Desember 1947. Upacara penguburan dihadiri oleh Mr. [[Assaat]], pejabat presiden pada saat itu.<ref name="safwan">{{cite book |last=Safwan |first=M. |date=1976 |title=Arie Fredrik Lasut: Pahlawan Nasional |url= |location= |publisher=Proyek Biografi Pahlawan Nasional, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan |isbn= |access-date= }}</ref>
 
'''Arie Frederik Lasut''' mendapat penghargaan ''Pahlawan Pembela Kemerdekaan'' oleh pemerintah Indonesia pada tanggal [[20 Mei]] [[1969]].<ref name="keppres">Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 12/TK/1969</ref>