Yon Koeswoyo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 29:
 
== Masa Kecil ==
Yon Koeswoyo adalah anak keenam dari sembilan bersaudara anak dari pasangan Raden Koeswoyo dan Rr. Atmini asal Tuban Jawa Timur. Urutannya adalah :
# No.1. Tituk (perempuan), meninggal waktu bayi.
# No.2. Koesdjono (Jon alias John Koeswoyo)
# No.3. Koesdini (Dien ~ perempuan),
# No.4. Koestono (Ton alias Tonny Koeswoyo),
# No.5. Koesnomo (Nom alias Nomo Koeswoyo),
# No.6. '''Koesyono (Yon alias Yon Koeswoyo)''',
# No.7. Koesroyo (Yok alias Yok Koeswoyo),
# No.8. Koestami (Miyi ~ perempuan),
# No.9. Koesmiani (Ninuk ~ perempuan).
Dari silsilah keluarga, mereka termasuk generasi ke 7 keturunan (trah) [[Sunan Muria]] di Tuban. Ibu mereka adalah keponakan dari Bupati Tuban pada jaman penjajahan Belanda saat itu.
Baris 45:
== Karier ==
=== Koes Bersaudara ===
Yon Koeswoyo mulai aktif bermusik sejak awal dibentuknya grup musik bersama saudara kandungnya keluarga Koeswoyo yakni :([[Jon Koeswoyo]] pada Bass, [[Tonny Koeswoyo]] pada gitar, [[Nomo Koeswoyo]] pada drum, Yon Koeswoyo pada vokal, dan [[Yok Koeswoyo]] pada vokal) dan seorang dari luar keluarga Koeswoyo yang bernama [[Jan Mintaraga]] sebagai gitaris awalnya. Pada mulanya mereka menamakan grup ini '''Kus Brothers''' pada tahun 1958. Sebetulnya inspirasi duet Yon dan Yok itu adalah ''[[Kalin Twin]]'', dua penyanyi Amerika bersaudara yang kembar. Namun dalam perkembangannya grup ini meniru pola ''[[Everly Brothers]]'' di Amerika, karena menggunakan 2 penyanyi kakak beradik yakni Yon dan Yok. Mereka merekam album pertama pada tahun 1962. Setelah Jan Mintaraga mengundurkan diri, grup ini berganti nama menjadi '''Kus Bersaudara''' pada tahun 1963.
 
Beberapa waktu kemudian kakak tertua mereka Jon Koeswoyo pun mengundurkan diri, sehingga menyisakan 4 personil kakak beradik yang dipimpin oleh Tonny Koeswoyo. Grup ini kemudian kembali mengganti namanya menjadi '''Koes Bersaudara'''. Dalam formasi yang baru ini Yon tetap sebagai penyanyi utama disamping memegang alat musik rhythm gitar, disamping adiknya Yok yang juga masih menjadi penyanyi dengan memegang alat musik bass gitar. Yon memang sejak awal diproyeksikan oleh Tonny untuk menjadi vokalis karena memiliki suara yang bagus. Karena itulah ia tak pernah secara khusus diajari oleh Tonny untuk memainkan alat musik gitar. Kemampuannya bermain gitar dipelajarinya sendiri secara otodidak dengan mengamati permainan gitar abangnya Tonny.
Baris 56:
Keluarnya sang abang Nomo menimbulkan protes dari adik laki-laki bungsu mereka yakni Yok Koeswoyo, sehingga ia pun memilih keluar. Yok tak mau bergabung dengan band baru dengan orang luar di luar dinasti Koeswoyo.<Ref>https://nadatjerita.wordpress.com/tag/sejarah-koes-plus/</ref> Keduanya sempat mengamuk dengan melarang Tonny dan Yon memakai alat musik mereka untuk band baru itu. Yon pun sempat merasa sangat bersalah, karena temannya Tommy Darmo pun sempat mau dihajar oleh kedua saudaranya itu gara-gara membawa Murry. Mereka mengatakan agar band dibubarkan saja.<Ref>http://seleb.tempo.co/read/news/2010/06/20/001256795/legenda-50-tahun-koes-plus-wawancara-yon-koeswoyo</ref> Namun abangnya Tonny tetap bersikukuh meneruskan kiprahnya bermusik dengan Yon. Yon memang adalah satu-satunya adik dari Tonny yang setia mengikuti kemauan dan berbagai kiprah sang abang. Oleh Tonny, posisi Yok kemudian diganti dengan '''Adji Kartono''' atau biasa disingkat '''Totok AR''' ([[Totok Adji Rahman]]). Yon tak mempermasalahkan Tonny merekrut Murry dan Totok AR menjadi anggota band di luar keluarga Koeswoyo. Tonny pun kemudian mengubah nama bandnya menjadi [[Koes Plus]]. Meski terseok-seok dalam keterbatasan finansial dan harus menyewa alat musik, mereka berhasil mengeluarkan album Koes Plus volume I ''"Dhag-Dheg Plas"''. Dalam formasi band ini Yon tetap berperan sebagai vokalis utama.
 
Namun pada album kedua Koes Plus, adiknya Yok mengubah pikirannya dan bersedia bergabung dalam Koes Plus sebagai pemain bass dan backing vokal mendampingi Yon. Dalam album II ini nama Koes Plus mulai dikenal. Koes Plus perlahan meraih kepopuleran dan mulai menjadi raja di kalangan band nasional.
 
Nama Koes Plus mulai dielu-elukan khalayak setelah tampil membawakan lagu ''"Derita"'' serta ''"Manis Dan Sayang"'', ''"Senja"'', ''"Cintamu Telah Berlalu"'' dalam acara Jambore Band di Istora Senayan November 1970. Saat itu Yon bersama Koes Plus tampil bersama band [[Panbers]] dan beberapa band sohor lainnya seperti The Candies, band Bhajangkara,dan The Rhadows. Saat itu lagu-lagu Koes Plus mulai dipengaruhi warna sweet sound ala [[Bee Gees]] dan [[The Cats]]. Yon Koeswoyo sendiri bahkan tiba-tiba berupaya menghasilkan vibra seperti halnya [[Barry Gibb]] dari Bee Gees.
Baris 62:
Sejak itu popularitas Koes Plus seolah tak terbendung, menggelegak, dan merajai industri musil Indonesia. Terlebih setelah Koes Plus berpindah ke label '''Remaco''' yang dipimpin '''Eugene Timothy'''. Koes Plus akhirnya menjadi mesin hits yang terus dipacu tiada henti oleh Remaco. Dalam catatan pada tahun 1974 Koes Plus merilis sekitar 24 album yang berarti setiap sebulan sekali Koes Plus merilis 2 album.
 
Periode 1970-an seolah menjadi era mereka. Lagu-lagu mereka hits di tangga lagu Indonesia, dinyanyikan semua umur, seperti ''"Bujangan"'', ''"Muda-Mudi"'', ''"Kembali ke Jakarta"'', dan lainnya. Bahkan group ini berhasil merilis lebih dari 100 album berbagai jenis aliran musik seperti Pop, Dangdut, Melayu, Keroncong, Jawa, Folksong, Rock, Bosanova, Qasidah, Rohani Natal, Pop Anak-anak, dsb. Lagu-lagu mereka banyak yang menjadi hits yang melegenda sepanjang masa hingga saat ini. Mereka juga menjadi bintang iklan beberapa produk: minuman ringan [[F&N]], mobil [[Toyota Kijang]], sampul buku tulis, dsb.<Ref>http://anton-djakarta.blogspot.com/2008/02/kisah-keluarga-koeswoyo.html</ref>
 
Dalam Koes Plus, suara Yon memang dominan meski Yok, Tony, dan bahkan Murry juga tampil sebagai penyanyi. Vokal Yon mendominasi pada sebagian besar lagu kondang Koes Plus seperti ''Kembali Ke Jakarta'', ''Kisah Sedih di Hari Minggu'', ''Diana'', ''Hidup Yang Sepi'', dsb.
 
=== Solo Album ===
Dalam masa kevakuman Koes Plus dan Koes Bersaudara, Yon sempat merilis album solo. Pada tahun 1981, dengan seizin Tonny ia mengeluarkan solo album yang bertajuk ''"Lantaran"''. Dalam hal ini ia dibantu oleh rekannya seorang pemusik dan pencipta lagu '''[[Harry Cahyono]]'''. Album produksi '''Sky Record''' ini berisikan materi 10 lagu. Tidak tanggung-tanggung dari 10 lagu dalam album tersebut 8 di antaranya karya Harry Cahyono (Antara lain : ''"Lantaran"'', ''"Senandung Malam"'', ''"Jakarta"'', dan ''"Tuan-Tuan"'') dan dua lagu karya Yon Koeswoyo yaitu ''"Kota Sunyi"'' dan ''"Kesan"''. Sebagian besar lagu dalam album ini berisi kritik sosial yang disampaikan dengan bahasa abstrak dan tak mudah langsung dicerna. Tidak seperti karya-karya Koes Plus yang sekali dengar langsung dipahami maknanya.
Peran Harry Cahyono dengan karya yang sarat kritik sosial ini berulang pada sekitar 27 tahun kemudian pada tahun 2008 melalui album solo Yon Koeswoyo berikutnya yang berjudul ''"Song of Porong"''.
 
Baris 73:
Tahun 1976-1977, terjadi penurunan dalam pencapaian target pemasaran album-album Koes Plus. Produser rekaman '''Remaco''' tempat mereka bernaung yang bernama '''Eugene Timothy''' menyarankan untuk mencoba menhghidupkan lagi Koes Bersaudara. Juga atas desakan keluarga yang sangat berharap dualisme band keluarga Koeswoyo yakni '''Koes Plus''' pimpinan Tonny Koeswoyo dan band '''No Koes''' yang dimotori Nomo Koeswoyo dapat diakhiri dengan persatuan kembali. Begitu pula adanya usulan penggemar Koes Bersaudara yang masih mengingat masa kejayaan group itu di era 1960-an. Usulan tersebut akhirnya diterima oleh Tonny Koeswoyo, ia pun mengumpulkan ketiga adiknya untuk memulai era baru Koes Bersaudara.
 
Tahun 1977, atas desakan keluarga dan penggemar, Koes Bersaudara kembali bersatu sebagai sebuah grup musik dengan ditandai lagu "Kembali" yang direkam di album Koes Bersaudara Seri Perdana tahun 1977. Awal tahun 1977, Tonny Koeswoyo akhirnya bersedia menghidupkan kembali group musik Koes Bersaudara yang telah dikuburnya sejak tahun 1969. Ia memanggil kembali adiknya Nomo untuk kembali bersatu sebagai sebuah grup musik bersama adiknya Yon dan Yok. Keempat Koeswoyo bersaudara ini pun bertemu dan menyetujuinya. Album I Koes Bersaudara Pop Indoenesia vol I berhasil mereka rilis dengan salah satu andalannya bertajuk ''Kembali''. Lagu dan album ini ternyata amat meledak, dan hingga kini bisa dikatakan sebagai lagu wajib para penggemar Koes Plus/Bersaudara. Kebersatuan mereka ini juga mendapat dukungan penuh dari keluarga besar Koeswoyo. Ayah mereka Koeswoyo Sr ikut menyumbangkan lagu berjudul ''Demi Cinta''. Begitu pula abang tertua mereka Jon berkontribusi dengan sebuah lagu berjudul ''Haru dan Bahagia'' yang digarapnya bersama Yon. Nomo pun turut menggubah sebuah lagu berjudul ''Ayah'' yang mengungkapkan rasa hormatnya pada sang ayah yang berperan besar dalam menyatukan mereka.
 
Kesuksesan album ini kemudian diikuti 4 buah album berikutnya hingga tahun 1978. Dalam reuni ini, selain Yon seluruh personil ikut menyumbangkan lagu dan sebagian menyanyikan sendiri lagu-lagu ciptaannya. Koes Bersaudara mulai era ini mencirikan setiap personilnya membuat lagu dan umumnya menyayikan sendiri lagu ciptaannya. Namun album-album tersebut tak begitu sukses di pasaran. Popularitas grup Koes Plus yang sudah begitu kuat di era 1970-an tak bisa ditandingi oleh kembalinya Koes Bersaudara yang pernah populer di era 1960-an. Grup ini akhirnya bubar secara tak resmi, Yon bersama saudaranya Tonny dan Yok, serta Murry kembali mengusung Grup Koes Plus.
Baris 86:
 
=== Koes Plus pasca Kematian Tonny Koeswoyo ===
Hingga kini Yon yang bernama asli adalah '''Koesyono''' masih aktif [[musik|bermusik]] yang telah ditekuninya sejak tahun [[1962]]. Ia menjadi satu-satunya keluarga Koeswoyo masih aktif di pentas-pentas musik [[nostalgia]] bersama Koes Plus dengan berbagai formasi yang dibentuk pasca wafatnya Tonny Koeswoyo. Sepeninggal Tony pada tahun 1987, popularitas Koes Plus sebagai grup musik praktis menyurut. Namun group ini masih bertahan karena mengingat pesan alm. Tonny agar Koes Plus tidak mati dan harus berlanjut. Sejak saat itu Koes Plus tampil dengan formasi Yon, Yok, Murry, plus personel pendukung yang berganti-ganti dari waktu ke waktu. Setelah itu muncullah album-album KOes Plus yang melibatkan musisi-musisi besar seperti '''[[Deddy Dores]]''' (ex Freedom of Rhapsodia), [[Abadi Soesman]] (eks [[God Bless]]), serta musisi-musisi handal lainnya.
 
Tahun 1991 Koes Plus digawangi oleh Yon, Yok, Murry, dan '''[[Angga Koeswoyo]]''' yang tak lain adalah putra Yok. Tahun 1992, Angga mengundurkan diri dan posisinya digantikan oleh [[Abadi Soesman]] dan '''[[Jelly Tobing]]''' pada drum menggantikan Murry yang memilih beristirahat. Mulai tahun 1993 terjadi semacam kebangkitan bagi Koes Plus. Pada tahun 1993 itu band ini kembali menggebrak publik tanah air dengan berbagai show ''come back''nya yang digagas oleh '''Ais Suhana''', mantan manajer Koes Plus. Ia tergerak untuk menyatukan kembali Koes Plus pada tahun 1993. Murry pun kembali mengisi formasi sebagai drummer Koes Plus. Dari rangkaian ''tour show'' itu terlihat bahwa band ini masih memiliki begitu banyak penggemar setia yang merindukan masa keemasan mereka. Terbukti dengan membludak dan suksesnya show Koes Plus walaupun tiket yang dijual begitu mahal pada awalnya.
 
Pada 1994, bersama dengan '''[[Damon Koeswoyo]]''' yang tak lain adalah putera Tonny Koeswoyo, mereka merilis album bertajuk “Tak Usah Kau Sesali“. Namun Damon tak bertahan lama, ia mengundurkan diri tahun 1995 dan posisinya digantikan oleh '''Najib Usman'''. Yok sempat mengundurkan diri pada tahun 1996, dan oleh Yon posisinya digantikan oleh '''Hans "B-Flat"'''. Tahun 1997 Najib Usman mengundurkan diri. Posisinya digantikan oleh [[Deddy Dores]] dan Yok Koeswoyo bergabung kembali ke dalam formasi Koes Plus. Yok bergabung untuk beberapa waktu, sebelum kemudian mundur tahun 1997 karena alasan kesehatan. Posisinya digantikan oleh '''Jack Kashbie''', dan '''Bambang Tondo''' menggantikan Deddy Dores yang turut mengundurkan diri. Tahun 1998 Posisi Bambang Tondo yang mengundurkan diri digantikan oleh '''Andolin Sibuea'''. Koes Plus digawangi Yon dan Murry plus dua pemain lain yakni Andolin Sibuea dan Jack Kashbie terus bernyanyi hingga tahun 2004. Pada tahun 2004 Murry pun akhirnya mengundurkan diri bersama kedua personil lainnya itu karena perbedaan visi dan kesehatannya yang semakin menurun.
 
Akhirnya Yon menjadi satu-satunya keluarga Koeswoyo yang masih tersisa dalam Band Koes Plus. Yon kemudian merekrut para pemain muda yakni : '''Danang''' ex B-Plus (guitarist), '''Soni''' ex B-Plus (bassist), dan '''Seno''' (drumer ) untuk menggenapi formasi Koes Plus yang ia sebut sebagai '''Koes Plus Pembaharuan''' atau '''Koes Plus formasi milenium'''. Formasi ini masih eksis sejak tahun 2004 hingga saat ini. Rasa Koes Plus masih tetap terasa karena suara khas Yon menjadi salah satu unsur pembangun karakter Koes Plus. Kesuksesan perjalanan karir Koes Plus diakui para tokoh dan pengamat musik nasional sehingga mulai Agustus 1992 Koes Plus hampir selalu mendapat penghargaan BASF AWARD secara rutin.
Baris 101:
Dalam pengakuannya kepada [[Kick Andy]] show di stasiun televisi [[MetroTV]] pada tahun 2008, terkuak bahwa cinta sejatinya dahulu pernah hinggap pada pemain drum band wanita [[Dara Puspita]] yang bernama [[Susy Nander]]. Sayang ketika cinta sedang menyala-nyala, Dara Puspita harus melanglang ke manca negara. Cinta mereka akhirnya kandas karena harus berjarak. Kisah cinta Yon dengan personil Dara Puspita diabadikan oleh Tony Koeswoyo dalam judul sebuah lagu mereka ''"Andaikan Kau Datang"'' yang dilantunkan Yon.
 
Yon menikah dua kali. Pertama ia menikah dengan '''Damiana Susi''', seorang wanita asal [[Yogyakarta]]. Dari pernikahan ini ia memperoleh 2 orang anak yakni '''Ulung Gariyas (Gerry) Koeswoyo''' dan '''Otmar Veda''' ('''David Koeswoyo'''). David mengikuti jejaknya sebagai penyanyi dengan menjadi vokalis Kelompok Band [[Junior (Band)]]. Namun pernikahan ini berujung perceraian, karena Susy meninggalkannya di saat Yon sedang terpuruk. Saat itu popularitas Koes Plus menurun pasca kematian Tonny Koeswoyo, kehidupan keluarga Yon semakin sulit. Untuk menghidupi keluarganya, Yon mencoba hidup dengan usaha jual-beli mobil dan penghasilan dari menyewakan rumahnya.
 
Yon kemudian menikah lagi pada tahun 1993 dengan seorang wanita yang bernama '''Bonita Angelia'''. Pada pertengahan 1990-an itu hidupnya masih terbilang pas-pasan. Bahkan ketika istrinya melahirkan, Yon tidak mempunyai uang sama sekali. "Untuk membayar rumah sakit bersalin sebesar satu setengah juta rupiah ia harus meminjam uang, cerita Yon dalam bukunya. Pernikahan kedua ini Yon memperoleh 2 orang anak yang bernama '''Bela Aron Koeswoyo''' dan '''Kenas Koeswoyo'''. Bahkan kini sang istri yang menggunakan [[hijab]] inilah yang menjadi managernya dalam setiap kegiatan bermusiknya bersama Koes Plus.