Seno Gumira Ajidarma: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Vita Pasaribu (bicara | kontrib)
Menambahkan konten
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 12:
| occupation = Wartawan, Penulis, Fotografer, Kritikus Film Indonesia
| nationality = {{flagicon|Indonesia}} [[Indonesia]]
| ethnicity =
| citizenship =
| period =
| genre =
| subject =
| movement =
| notableworks =
| spouse = Ikke Susilowati <ref name="Seno"> {{id}} [http://www.tokohindonesia.com/tokoh/article/283-direktori/2419-seno-gumira-ajidarma. Diakses tanggal 24 Desember 2011] </ref>
| partner =
| children = Timur Angin <ref name="Seno"/>
| relatives = Prof. Dr. [[M.S.A Sastroamidjojo]] (Ayah) <br/>dr. [[Poestika Kusuma Sujana]] (ibu)<ref name="Seno"/>
| influences =
| influenced =
|education=* '''1994''' – Sarjana, Fakultas Film & Televisi, Institut Kesenian Jakarta
* '''2000''' – Magister Ilmu Filsafat, Universitas Indonesia
* '''2005''' – Doktor Ilmu Sastra, Universitas Indonesia
|awards=* '''1987''' – SEA Write Award
* '''1997''' – Dinny O’Hearn Prize for Literary
* '''2005''' – Khatulistiwa Literary Award
* '''2012''' – Ahmad Bakrie Award {{refn|group=note|name=tolakbakrie|Seno Gumira menolak Bakrie Awards <ref>{{cite web|url=http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2012/09/120903_tokoh_agustus2012_senogumiraajidarma.shtml.|title=Tokoh Agustus 2012 Seno Gumira Ajidarma|date=}}</ref>}}
| signature =
}}
'''Seno Gumira Ajidarma '''({{lahirmati|[[Boston]], [[Amerika Serikat]]|19|6|1958}}) <ref name="Seno gumira"> {{id}} Ajidarma, Seno Gumira. Iblis tidak Pernah Mati. Yayasan Galang, 1999, Yogyakarta. Halaman 167. ISBN 979-95690-2-8.</ref> adalah penulis dari generasi baru di sastra [[Indonesia]]. Beberapa buku karyanya adalah ''Atas Nama Malam'', ''Wisanggeni—Sang Buronan'', ''Sepotong Senja untuk Pacarku'', ''Biola tak Berdawai'', ''Kitab Omong Kosong'', ''Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi'', dan ''Negeri Senja''.
Baris 38:
Dia juga terkenal karena dia menulis tentang situasi di [[Timor Timur]] tempo dulu. Tulisannya tentang Timor Timur dituangkan dalam trilogi buku ''[[Saksi Mata]]'' (kumpulan cerpen), ''Jazz, Parfum, dan Insiden'' (roman), dan ''Ketika Jurnalisme Dibungkam, Sastra Harus Bicara'' (kumpulan esai). Pada 2014, dia meluncurkan blog bernama PanaJournal - www.panajournal.com&#x20;tentang human interest stories bersama sejumlah wartawan dan profesional di bidang komunikasi.
 
== Perjalanan Hidup ==
 
Seno Gumira Ajidarma adalah putra dari Prof. Dr. [[M.S.A Sastroamidjojo]], seorang guru besar Fakultas MIPA [[Universitas Gadjah Mada]] <ref name="seno g"> {{id}} http://www.tamanismailmarzuki.com/tokoh/seno.html.</ref>. Tapi, lain ayah, lain pula si anak. Seno Gumira Ajidarma bertolak belakang dengan pemikiran sang ayah.
 
Setelah lulus SMP, Seno tidak mau melanjutkan sekolah. Terpengaruh cerita petualangan [[Old Shatterhand]] di rimba suku [[Apache]], karya pengarang asal Jerman [[Karl May]], dia pun mengembara mencari pengalaman. Seperti di film-film: ceritanya seru, menyeberang sungai, naik kuda, dengan sepatu mocasin, sepatu model boot yang ada bulu-bulunya. Selama tiga bulan, ia mengembara di [[Jawa Barat]], lalu ke [[Sumatera]]. Sampai akhirnya jadi buruh pabrik kerupuk di [[Medan]]. Karena kehabisan uang, dia meminta uang kepada ibunya. Tapi, ibunya mengirim tiket untuk pulang. Maka, Seno pulang dan meneruskan sekolah.
Baris 51:
Pada usia 19 tahun, Seno bekerja sebagai wartawan, menikah, dan pada tahun itu juga Seno masuk [[Institut Kesenian Jakarta]], jurusan sinematografi. <ref name="seno g"> {{id}} http://www.tamanismailmarzuki.com/tokoh/seno.html.</ref>
 
Dia menjadi seniman karena terinspirasi oleh [[Rendra]] yang santai, bisa bicara, hura-hura, nyentrik, rambut boleh gondrong.
 
Sampai saat ini Seno telah menghasilkan puluhan cerpen yang dimuat di beberapa media massa. Cerpennya Pelajaran Mengarang terpilih sebagai cerpen terbaik Kompas 1993. Buku kumpulan cerpennya, antara lain: [[Manusia Kamar]] (1988), [[Penembak Misterius]] (1993), [[Saksi Mata]] (l994), [[Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi]] (1995), [[Sebuah Pertanyaan untuk Cinta]] (1996), [[Iblis Tidak Pernah Mati]] (1999). Karya lain berupa novel [[Matinya Seorang Penari Telanjang]][ (2000). Pada tahun 1987, Seno mendapat [[Sea Write Award]]. Berkat cerpennya Saksi Mata, Seno memperoleh [[Dinny O’Hearn Prize for Literary]], 1997.
 
Pada tahun 2008 ia, bersama [[Linda Christanty]] dan [[Kris Budiman]], didapuk menjadi juri [[Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta]] (DKJ).
 
Kesibukan Seno sekarang adalah membaca, menulis, memotret, jalan-jalan, selain bekerja di Pusat Dokumentasi Jakarta-Jakarta. <ref name="seno g1"> {{id}} http://www.goodreads.com/author/show/512651.Seno_Gumira_Ajidarma.</ref> Juga kini ia membuat komik. Baru saja ia membuat teater.
 
== Catatan ==
{{reflist|group=note|2}}
 
== Rujukan ==
{{reflist}}