Achmad Djajadiningrat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di masa + pada masa , -Di masa +Pada masa , - di Masa + pada Masa )
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 16:
'''Achmad Djajadiningrat''' atau '''Pangeran Aria Achmad Djajadiningrat''' ({{lahirmati|Desa [[Kabayan, Pandeglang, Pandeglang]]|16|8|1877|[[Purwakarta]]|22|12|1943}}) adalah tokoh Pandeglang yang pernah menjadi bupati Serang, bupati Batavia, dan anggota ''[[Volksraad]]''.
 
== Biografi ==
Achmad Djajadiningrat lahir dari pasangan Raden Bagus Djajawinata (anak dari Raden Adipati Aria Natadiningrat - bupati Pandeglang), wedana di Kramatwatu yang kemudian menjadi bupati Serang yang berpikiran maju, dan Ratu Salehah yang berasal Cipete Serang. Dari nama keluarga Djajadiningrat ini kemudian muncul beberapa orang berpengaruh pada awal pergerakan nasional. Seorang menjadi doktor Indologi di Negeri Belanda, seorang menjadi tokoh berpengaruh gerakan Sarekat Islam di Banten, dan yang tertua - Achmad - mengikuti jejak ayahnya, menjadi bupati di kemudian hari. Achmad Djajadiningrat adalah kakak kandung tertua dari [[Hussein Jayadiningrat]].
 
Baris 33:
Achmad yang pertama kali mendukung perubahan di tanah Banten yang beranjak modern. Gerakan Sarekat Islam masuk di Banten bahkan diberi ruang yang cukup berarti oleh Achmad, walau Achmad tidak aktif dalam organisasi pergerakan itu. Achmad justru aktif dalam organisasi lain yang mengantarkannya sebagai anggota ''[[Volksraad]]''. Sebagai bupati dan anggota ''[[Volksraad]]''-lah Achmad memainkan peran-nya dalam peregerakan.<ref name="istori"/> Hal ini sungguh berbeda dengan daerah lain, dimana para pejabat pribumi agak takut dengan perubahan yang akan dibawa oleh SI di daerah mereka. Adik Achmad, Hasan Djajadiningrat, kemudian juga menjadi tokoh SI yang cukup berpengaruh di Banten sampai akhir hayatnya.
 
Sejak didirikannya ''[[Volksraad]]'' tahun 1918, Achmad Djajadiningrat tergolong anggota yang aktif berpolitik, di mana ia duduk di ''[[Volksraad]]'' mewakili NIVB (''Nederlandsche Indische Vrijzennige Bond'') organisasi yang berdiri tahun 1916 yang mewakili orang-orang konservatif.
 
== Karya ==
Pada tahun 1936 ia menulis buku memoarnya yang berjudul ''Herinneringen van Pangeran Aria Achmad Djajadiningrat'' berisikan pengalamannya selama 37 tahun dalam pelayanan publik, antara lain sebagai bupati Serang (1901-1927), kemudian bupati Batavia, anggota ''[[Volksraad]]'', anggota ''Raad van Indië'', wakil Hindia Belanda sebagai delegasi Belanda di [[Liga Bangsa-Bangsa]] di [[Jenewa]], [[Swiss]].<ref>[https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:VZhRccCNIBkJ:kitlv.library.uu.nl/index.php/btlv/article/viewFile/2926/3687+&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEEShQPI88FvaaRBcuC0aXY6OnHRUomSE6SqahLJIDFDJqlwd7dbJFaCK8L19og4YoC5lwB3_9U-SEuSj8abkVQCKcOaetPQCl5rJchxB3JY7CkZt7TsIA0EwmBIufRoGRo5q8WFhw&sig=AHIEtbQKPmZX7E406zIUkEeCASd2do9joQ Taylor, J. (1989). ''"Kartini in her historical context"''. In ''Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde'' 145 (1989), no: 2/3, Leiden, 295-307.]</ref>
 
Baris 41:
* Djajadiningrat, P. A. A. (1936). ''Kenang-Kenangan Pangeran Aria Achmad Djajadiningrat''. Batavia: Kolff/Buning/Balai Poestaka.
 
== Referensi ==
{{reflist}}
{{indo-bio-stub}}