Kebayoran Lama, Jakarta Selatan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 5:
 
== Sejarah ==
Konon, nama Kebayoran berasal dari kata [[Bahasa Betawi]] ''"kabayuran"'', yang artinya tempat penimbunan kayu [[bayur]] (''pterospermum javanicum''). Kayu bayur tersebut dianggap sangat baik karena kuat dan tahan terhadap serangan rayap.
 
Sampai sebelum kemerdekaan Indonesia, Kebayoran adalah sebuah distrik yang dikepalai oleh seorang wedana. Ia adalah bagian dari Kabupaten Meester Cornelis, yang wilayahnya sampai meliputi Ciputat. Kira-kira tahun 1938, Pemerintah Hindia Belanda merencanakan sebuah lapangan terbang internasional, yang batal terwujud karena [[Perang Dunia Kedua]]. Permerintah Indonesia akhirnya mengembangkan areal tersebut menjadi wilayah [[Kebayoran Baru, Jakarta Selatan|Kebayoran Baru]] tahun 1969, sedangkan daerah lainnya menjadi wilayah Kebayoran Lama. Tahun 1990, sebagian wilayah Kebayoran Lama kembali dipisahkan untuk menjadi wilayah [[Pesanggrahan, Jakarta Selatan|Pesanggrahan]].
Baris 11:
Wilayah Kebayoran Lama membentang dari Pertigaan Rawa Belong, Kemandoran, Palmerah hingga di selatan yakni Pasar Jumat, Ciputat, dan Lebak Bulus. Wilayah ini terdapat sejumlah mall mulai dari ITC Permata Hijau, hingga [[Pondok Indah Mall]]. Wilayah yang masih rindang terutama di sepanjang jalan Raya Kebayoran Lama menjadikan tempat ini cukup asri dan masih hijau guna menyegarkan mata.
 
Wilayah elit Permata Hijau dipenuhi sejumlah ''real estate'', perumahan, apartemen, dan kondominium tingkat atas. Di sebelah selatan, [[Pondok Indah]] memiliki sejumlah perumahan yang masih hijau di sepanjang jalan Metro Pondok Indah. Apartemen dan kondominium mewah pun tak luput dari tempat ini.