Kerajaan Khmer: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
JThorneBOT (bicara | kontrib)
clean up, removed: {{Link GA|fi}}
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: dimana → di mana
Baris 55:
Selama masa pembentukannya, Kerajaan Khmer memiliki hubungan kebudayaan, politik dan perdagangan yang intensif dengan [[Jawa]], dan kemudian dengan [[Kerajaan Sriwijaya]] yang terdapat di sebelah selatan batas wilayah Khmer. Peninggalan terbesarnya adalah Angkor, yang merupakan ibukota ketika kerajaan mencapai puncak kekuasaannya. [[Angkor]] memperlihatkan betapa besar kekuatan dan kekayaan Kerajaan Khmer, serta memperlihatkan pula adanya beragam kepercayaan yang memperoleh dukungan kerajaan. Agama-agama resmi kerajaan adalah [[Hindu]] dan [[Buddha Mahayana]], yang bertahan sampai ketika [[Buddha Theravada]] menggantikannya setelah diperkenalkan dari [[Sri Lanka]] pada abad ke-13.
 
Pada tahun 1431 atau 1432, [[Kerajaan Ayutthaya]] menyerang Kerajaan Khmer dan berhasil mengalahkannya serta menaklukkan Angkor. Keluarga kerajaan Khmer kemudian pindah ke Phnom Penh. Raja Barom Reachea I (1566-1576) sempat secara sementara mengalahkan bangsa Thai, dimanadi mana sebagian keluarga kerajaan kembali ke Angkor. Perseteruan kekuasaan antara Angkor dan Phnom Penh, serta kemunduran perekonomian pada akhirnya meruntuhkan Kerajaan Khmer.
 
[[Phnom Penh]] sebagai pewaris Kerajaan Khmer, pada abad ke-17 tumbuh menjadi salah satu pusat perdagangan dan politik di delta sungai [[Mekong]].