Siklus karbon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di masa + pada masa , -Di masa +Pada masa , - di Masa + pada Masa )
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: dimana → di mana (4)
Baris 1:
:''Lihat [[siklus CNO]] untuk siklus karbon dalam astrofisika.''
 
'''Siklus karbon''' adalah siklus [[biogeokimia]] dimanadi mana karbon dipertukarkan antara [[biosfer]], [[geosfer]], [[hidrosfer]], dan [[atmosfer]] Bumi (objek astronomis lainnya bisa jadi memiliki siklus karbon yang hampir sama meskipun hingga kini belum diketahui).
 
Dalam siklus ini terdapat empat reservoir karbon utama yang dihubungkan oleh jalur pertukaran. Reservoir-reservoir tersebut adalah atmosfer, biosfer teresterial (biasanya termasuk pula ''freshwater system'' dan material non-hayati organik seperti karbon tanah (''soil carbon'')), [[laut]]an (termasuk [[karbon anorganik total|karbon anorganik terlarut]] dan biota laut hayati dan non-hayati), dan [[sedimen]] (termasuk [[bahan bakar fosil]]). Pergerakan tahuan karbon, pertukaran karbon antar reservoir, terjadi karena proses-proses kimia, fisika, geologi, dan biologi yang bermaca-macam. Lautan mengadung kolam aktif karbon terbesar dekat permukaan Bumi, namun demikian [[laut dalam]] bagian dari kolam ini mengalami pertukaran yang lambat dengan atmosfer.
Baris 17:
* Pada permukaan laut ke arah kutub, air laut menjadi lebih dingin dan CO<sub>2</sub> akan lebih mudah larut. Selanjutnya CO<sub>2</sub> yang larut tersebut akan terbawa oleh [[sirkulasi termohalin]] yang membawa massa air di permukaan yang lebih berat ke kedalaman laut atau interior laut (lihat bagian [[solubility pump]]).
* Di laut bagian atas (''upper ocean''), pada daerah dengan produktivitas yang tinggi, organisme membentuk jaringan yang mengandung karbon, beberapa organisme juga membentuk cangkang karbonat dan bagian-bagian tubuh lainnya yang keras. Proses ini akan menyebabkan aliran karbon ke bawah (lihat bagian [[biological pump]]).
* Pelapukan batuan silikat. Tidak seperti dua proses sebelumnya, proses ini tidak memindahkan karbon ke dalam reservoir yang siap untuk kembali ke atmosfer. Pelapukan batuan karbonat tidak memiliki efek netto terhadap CO<sub>2</sub> atmosferik karena ion bikarbonat yang terbentuk terbawa ke laut dimanadi mana selanjutnya dipakai untuk membuat karbonat laut dengan reaksi yang sebaliknya (''reverse reaction'').
 
Karbon dapat kembali ke atmosfer dengan berbagai cara pula, yaitu:
Baris 25:
* Melalui [[pembakaran]] material organik yang mengoksidasi karbon yang terkandung menghasilkan karbon dioksida (juga yang lainnya seperti asap). Pembakaran [[bahan bakar fosil]] seperti [[batu bara]], produk dari industri perminyakan ([[petroleum]]), dan [[gas alam]] akan melepaskan karbon yang sudah tersimpan selama jutaan tahun di dalam geosfer. Hal inilah yang merupakan penyebab utama naiknya jumlah karbon dioksida di atmosfer.
* Produksi [[semen]]. Salah satu komponennya, yaitu [[kapur]] atau [[gamping]] atau [[kalsium oksida]], dihasilkan dengan cara memanaskan batu kapur atau batu gamping yang akan menghasilkan juga karbon dioksida dalam jumlah yang banyak.
* Di permukaan laut dimanadi mana air menjadi lebih hangat, karbon dioksida terlarut dilepas kembali ke atmosfer.
* Erupsi vulkanik atau ledakan gunung berapi akan melepaskan gas ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk [[uap air]], karbon dioksida, dan belerang. Jumlah karbon dioksida yang dilepas ke atmosfer secara kasar hampir sama dengan jumlah karbon dioksida yang hilang dari atmosfer akibat pelapukan silikat; Kedua proses kimia ini yang saling berkebalikan ini akan memberikan hasil penjumlahan yang sama dengan nol dan tidak berpengaruh terhadap jumlah karbon dioksida di atmosfer dalam skala waktu yang kurang dari 100.000 tahun.
 
Baris 42:
== Karbon di laut ==
<!--[[Berkas:AYool GLODAP DIC.png|thumb|right|200px|Konsentasi DIC permukaan laut "saat ini" ([[1990-an]]) (dari the [[Global Ocean Data Analysis Project|GLODAP]] [[climatology]])]]-->
Laut mengandung sekitar 36.000 [[gigaton]] karbon, dimanadi mana sebagian besar dalam bentuk ion bikarbonat. Karbon anorganik, yaitu senyawa karbon tanpa ikatan karbon-karbon atau karbon-hidrogen, adalah penting dalam reaksinya di dalam air. Pertukaran karbon ini menjadi penting dalam mengontrol [[pH]] di laut dan juga dapat berubah sebagai sumber (''source'') atau lubuk (''sink'') karbon. Karbon siap untuk saling dipertukarkan antara atmosfer dan lautan. Pada daerah ''[[upwelling]]'', karbon dilepaskan ke atmosfer. Sebaliknya, pada daerah ''[[downwelling]]'' karbon (CO<sub>2</sub>) berpindah dari atmosfer ke lautan. Pada saat CO<sub>2</sub> memasuki lautan, asam karbonat terbentuk:
 
::CO<sub>2</sub> + H<sub>2</sub>O {{unicode|⇌}} H<sub>2</sub>CO<sub>3</sub>