Randai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k +perbaiki; perubahan kosmetik
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-dimana +di mana)
Baris 6:
Cerita randai biasanya diambil dari kenyataan hidup yang ada di tengah masyarakat. Fungsi Randai sendiri adalah sebagai seni pertunjukan hiburan yang didalamnya juga disampaikan pesan dan nasihat. Semua gerakan randai dituntun oleh aba-aba salah seorang di antaranya, yang disebut dengan ''janang''<ref>ukm.itb.ac.id [http://ukm.itb.ac.id/adat-budaya/aneka-permainan-dan-kesenian-anak-nagari-di-minangkabau/ Aneka Permainan dan Kesenian Anak Nagari di Minangkabau]. Diakses pada 22 September 2011</ref>.
 
Randai dalam sejarah Minangkabau memiliki sejarah yang lumayan panjang. Konon kabarnya ia sempat dimainkan oleh masyarakat [[Pariangan, Tanah Datar]] ketika mesyarakat tersebut berhasil menangkap [[rusa]] yang keluar dari laut. Randai dalam masyarakat Minangkabau adalah suatu [[kesenian]] yang dimainkan oleh beberapa orang dalam artian berkelompok atau beregu, dimanadi mana dalam Randai ini ada cerita yang dibawakan, seperti cerita ''Cindua Mato'', ''Malin Deman'', ''Anggun Nan Tongga'', dan cerita rakyat lainnya. Randai ini bertujuan untuk menghibur masyarakat yang biasanya diadakan pada saat pesta rakyat atau pada hari raya [[Idul Fitri]].
 
Pada awalnya Randai adalah media untuk menyampaikan ''[[kaba]]'' atau [[cerita rakyat]] melalui [[gurindam]] atau [[syair]] yang didendangkan dan ''galombang'' (tari) yang bersumber dari gerakan-gerakan [[silat Minangkabau]]. Namun dalam perkembangannya, Randai mengadopsi gaya penokohan dan dialog dalam sandiwara-sandiwara, seperti kelompok Dardanela.