Efek kupu-kupu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rotlink (bicara | kontrib)
k fixing dead links
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 5:
 
== Sejarah istilah "Efek kupu-kupu" ==
[[:en:Edward Lorenz|Edward Norton Lorenz]] menemukan efek kupu-kupu atau apa yang menjadi landasan teori chaos pada tahun [[19611969]] di tengah-tengah pekerjaan rutinnya sebagai peneliti meteorologi. Ia dilahirkan pada [[23 Mei]] [[1917]] di [[Amerika Serikat]] dan memiliki latar belakang pendidikan di bidang [[matematika]] dan [[meteorologi]] dari MIT. Dalam usahanya melakukan peramalan cuaca, dia menyelesaikan 12 persamaan diferensial non-linear dengan [[komputer]]. Pada awalnya dia mencetak hasil perhitungannya di atas sehelai kertas dengan format enam angka di belakang koma (...,506127). Kemudian, untuk menghemat waktu dan kertas, ia memasukkan hanya tiga angka di belakang koma (...,506) dan cetakan berikutnya diulangi pada kertas sama yang sudah berisi hasil cetakan tadi. Sejam kemudian, ia dikagetkan dengan hasil yang sangat berbeda dengan yang diharapkan. Pada awalnya kedua [[kurva]] tersebut memang berimpitan, tetapi sedikit demi sedikit bergeser sampai membentuk corak yang lain sama sekali.<ref>{{Cite book |last=Mathis |first=Nancy |title=Storm Warning: The Story of a Killer Tornado |page=x |location= |publisher=Touchstone |year=2007 |isbn=0743280532 }}</ref>
 
Pada tahun 1963 Lorenz menerbitkan studi teoritis efek ini dalam artikel terkenal yang berjudul ''Deterministic Nonperiodic Flow'' ("Aliran non-periodik yang menentukan")<ref>{{cite journal|last=Lorenz|first=Edward N.|title=Deterministic Nonperiodic Flow|journal=Journal of the Atmospheric Sciences|year=1963|month=March|volume=20|issue=2|pages=130–141|url=http://journals.ametsoc.org/doi/abs/10.1175/1520-0469%281963%29020%3C0130%3ADNF%3E2.0.CO%3B2|accessdate=3 June 2010|doi=10.1175/1520-0469(1963)020<0130:DNF>2.0.CO;2|bibcode = 1963JAtS...20..130L|issn=1520-0469 }}</ref>. Berdasarkan artikel itu, kemudian ia mengatakan: "Seorang meteorolog mendapati bahwa jika teori ini benar, maka satu kepakan sayap burung camar laut (''seagull'') dapat mengubah jalannya cuaca untuk selamanya." Atas anjuran rekan-rekan sejawatnya, dalam kuliah-kuliah dan publikasi selanjutnya, Lorenz menggunakan contoh yang lebih puitis, yaitu memakai kupu-kupu. Menurut Lorenz, suatu kali ia tidak mempunyai judul untuk ceramahnya pada pertemuan ke-139 [[:en:American Association for the Advancement of Science|American Association for the Advancement of Science]] tahun 1972, Philip Merilees mengusulkan judul "''Does the flap of a butterfly’s wings in Brazil set off a tornado in Texas?''" ("Apakah kepakan sayap kupu-kupu di Brasil menyulut angin ribut di Texas?"). Meskipun kepakan sayap kupu-kupu tetap konstan dalam konsep ini, lokasi kupu-kupu, dampaknya dan lokasi dari dampak-dampak selanjutnya dapat bervariaasi luas.<ref>{{cite web|url=http://blog.ap42.com/2011/08/03/the-butterfly-effect-variations-on-a-meme/|title=The Butterfly Effects: Variations on a Meme|accessdate=3 August 2011|work=[http://blog.ap42.com AP42 ...and everything]}}</ref>