Masjid: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: dibawah → di bawah, dimana → di mana (10), diatas → di atas
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 94:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De Moskee van Indrapoeri in Atjeh TMnr 60012202.jpg|thumb|200px|Masjid Indrapuri di Aceh, akhir abad ke-19, bergaya arsitektur Nusantara. Foto koleksi KITLV.]]
=== Bentuk ===
Bentuk masjid telah diubah di beberapa bagian negara Islam di dunia. Gaya masjid terkenal yang sering dipakai adalah bentuk masjid Abbasi, bentuk T, dan bentuk kubah pusat di [[Anatolia]]. Negara-negara yang kaya akan minyak biasanya membangun masjid yang megah dengan biaya yang besar dan pembangunannya dipimpin oleh arsitek non-Muslim yang dibantu oleh [[arsitek]] [[Muslim]].
[[Berkas:Kobe-mosque.jpg|thumb|Masjid di [[Kobe]], [[Jepang]]]]
[[FileBerkas:Grande mosquee porto-novo.jpg|thumb|Masjid Agung [[Porto-Novo]] di [[Benin]]]]
''Arab-plan'' atau ''hypostyle'' adalah bentuk-bentuk awal masjid yang sering dipakai dan dipelopori oleh [[Bani Umayyah]]. Masjid ini berbentuk persegi ataupun persegi panjang yang dibangun pada sebuah dataran dengan halaman yang tertutup dan tempat ibadah di dalam. Halaman di masjid sering digunakan untuk menampung jamaah pada hari [[Jumat]]. Beberapa masjid berbentuk ''hypostyle'' ayau masjid yang berukuran besar, biasanya mempunyai atap datar di atasnya, dan digunakan untuk penopang tiang-tiang.<ref name="Masdjid1"/> Contoh masjid yang menggunakan bentuk ''hypostyle'' adalah Masjid Kordoba, di [[Kordoba]], yang dibangun dengan 850 tiang.<ref name="mit-handout">{{cite web|url=http://web.mit.edu/4.614/www/handout02.html |accessdate=2006-04-09 |publisher=Massachusetts Institute of Technology |title=Religious Architecture and Islamic Cultures}}</ref> Beberapa masjid bergaya ''hypostyle'' memiliki atap melengkung yang memberikan keteduhan bagi jamaah di masjid. Masjid bergaya ''arab-plan'' mulai dibangun pada masa [[Abbasiyah]] dan [[Umayyah]], tapi masjid bergaya ''arab-plan'' tidak terlalu disenangi.
[[FileBerkas:Mosquee-Cherchell.jpg|thumb|200px|Masjid El Rahman di[[Cherchell]] di [[Aljazair]] (dibangun tahun 1574 pada masa Kesultanan Utsmaniyah)]]
[[Kesultanan Utsmaniyah]] kemudian memperkenalkan bentuk masjid dengan kubah di tengah pada abad ke-15 dan memiliki kubah yang besar, di mana kubah ini melingkupi sebagian besar area salat. Beberapa kubah kecil juga ditambahkan di area luar tempat ibadah.<ref name="mit-vocab">{{cite web|url=http://ocw.mit.edu/OcwWeb/Architecture/4-614Religious-Architecture-and-Islamic-CulturesFall2002/LectureNotes/detail/vocab-islam.htm#islam6 |accessdate=2006-04-09 |title=Vocabulary of Islamic Architecture |publisher=Massachusetts Institute of Technology}}</ref> Gaya ini sangat dipengaruhi oleh bangunan-bangunan dari [[Kerajaan Romawi Timur|Bizantium]] yang menggunakan kubah besar.<ref name="Masdjid1"/>
 
Baris 111:
=== Kubah ===
[[Berkas:Bruckhaufen (Wien) - Moschee, Hauptportal.JPG|thumb|200px|Masjid dengan kubah yang besar di Pusat Islam [[Wina]]]]
Kubah juga merupakan salah satu ciri khas dari sebuah masjid. Seiring waktu, kubah diperluas menjadi sama luas dengan tempat ibadah di bawahnya. Walaupun kebanyakan kubah memakai bentuk setengah bulat, masjid-masjid di daerah [[India]] dan [[Pakistan]] memakai kubah berbentuk bawang.<ref>{{cite book|title=Architecture of Mughal India |last=Asher |first=Catherine B. |date=September 24, 1992 |publisher=Cambridge University Press |pages=256 |id=ISBN 0-521-26728-5 |chapter=Aurangzeb and the Islamization of the Mughal style}}</ref>
[[Berkas:Interiormosquekrekelstraatnijmegen.jpg|thumb|left|200px|Salah satu sudut dalam Masjid dengan [[Mihrab]] pada bagian tengah ruangan]]
 
Baris 124:
 
== Aturan dan etiket ==
[[FileBerkas:Isfahan Royal Mosque general.JPG|thumb|right|256px|Masjid Raya [[Isfahan]] di [[Iran]]]]
Masjid sebagai tempat beribadah kaum muslim, merupakan tempat suci. Oleh karena itu, ada peraturan dan [[etiket]] yang harus dipenuhi ketika berada di masjid.