Cucu Menantu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak perubahan teks terakhir (oleh Rasy zainal) dan mengembalikan revisi 8995124 oleh Kebaganu: +berkas yang digunakan tidak memiliki informasi sumber dan lisensi
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 43:
Sementara itu Farah yang berprofesi sebagai penulis [[skenario]] sinetron didesak oleh Denias, kakak Vina yang juga seorang asisten [[sutradara]], untuk segera menyelesaikan skenario karena stok tayangan makin menipis. Awalnya, Farah sempat kesal dengan sikap Denias. Namun semakin sering bertemu membuat keduanya menjadi lebih dekat. Mereka tidak saling mengetahui kalau Fahri dan Vina selama ini telah menjalin [[cinta]].
 
Di bagian lain, lantaran didesak terus oleh Nenek Sri, Fahri akhirnya berniat mengenalkan Vina kepada keluarganya dengan mengajak gadis itu makan malam. Sayang, ketika hendak makan malam Fahri dan Vina justru bertengkar hanya karena masalah sepele. Gara-gara pertengkaran itu, Vina meminum anggur hingga mabuk. Fahri segera mengejar Vina yang keluar dari [[kafe]], sehingga keduanya bertengkar di jalan.
 
Dalam keadaan mabuk, Vina ngoceh tidak keruan. Tanpa disadari, Vina masuk ke warung makan ayam bakar milik keluarga Fahri. Melihat situasi yang kurang menguntungkan itu, Fahri mencoba menarik tangan Vina untuk keluar dari [[warung]] tersebut. Tapi yang terjadi, Vina yang mabuk malah menyuruh Salamah agar melayaninya. Darto pun menanyakan identitas gadis yang tengah mabuk kepada Fahri. Namun Fahri tidak mengakui kalau Vina adalah kekasihnya. Akhirnya, Vina yang mabuk justru membongkar rahasia kalau mereka adalah sepasang kekasih.
Baris 49:
Keesokan harinya setelah sadar dari mabuknya, Vina yang saat itu berada di [[rumah]] Fahri langsung kabur dan tidak sengaja meninggalkan [[ponsel]] miliknya. Tak lama, Salamah menemui Melinda untuk mengembalikan ponsel milik Vina, sekaligus membicarakan perihal hubungan Fahri dan Vina. Pada kesempatan itu Salamah mengungkapkan ketidaksetujuannya terhadap Vina yang dianggap sebagai [[perempuan]] yang tidak mempunyai [[sopan santun]]. Melinda pun marah setelah mengetahui hal tersebut karena keluarga mereka tidak sederajat. Sebaliknya, Vina bersikeras ingin menikah dengan Fahri.
 
Fahri dan Salamah berpikir bahwa Nenek Sri pasti tidak akan setuju apabila Fahri menikah dengan Vina, lantaran gadis itu bukanlah tipikal perempuan pilihan. Tapi yang terjadi malah di luar dugaan, Nenek Sri meminta Vina dan Fahri agar segera menikah. Meskipun Salamah keberatan, Nenek Sri tetap menjatuhkan pilihannya pada Vina dengan syarat, Vina harus tinggal bersama mereka.
 
Akhirnya keluarga Fahri dan keluarga Vina hanya bisa pasrah dengan keputusan tersebut. Ketika perkenalan keluarga, Denias dan Farah syok karena mereka ternyata akan menjadi calon keluarga besar. Padahal pada saat itu, benih-benih cinta sudah bersemi di antara mereka. Akhirnya Denias dan Farah pun ''backstreet''.
Baris 55:
Setelah resmi menjadi sepasang suami-istri, Vina dan Fahri dihadang banyak masalah. Semua itu karena pada dasarnya perbedaan yang terbentang di antara mereka memang sangat mencolok. Vina harus menghadapi aturan yang berlaku dalam keluarga Fahri yang dinilainya cukup kolot. Sementara Salamah tertekan oleh Nenek Sri yang ingin melampiaskan kemarahannya kepada Vina. Sedangkan Fahri berada dalam posisi terjepit di antara Salamah dan Vina.
 
Setiap kali hubungan menantu dan mertua itu membaik, muncul lagi konflik yang memisahkan mereka. Puncak perseteruan itu terjadi ketika hubungan Farah dan Denias terungkap. Salamah mengatakan bahwa Vina sudah membawa sial bagi keluarga mereka. Akhirnya, Vina memutuskan untuk keluar dari rumah keluarga Fahri. Tak lupa, Vina juga menyalahkan Denias yang sudah mengacaukan rumah tangganya. Fahri pun menjadi serba salah.
 
Denias yang sangat mencintai Farah lantas berbohong pada keluarganya dengan mengatakan bahwa dia sudah menghamili Farah. Apa boleh buat, keluarga akhirnya menyetujui pernikahan Denias dan Farah. Pertukaran keluarga pun terjadi, Farah masuk dalam keluarga Denias sebagai menantu Melinda dan Heru. Kesempatan itu dimanfaatkan Melinda untuk balas dendam dengan memperlakukan Farah seperti pembantu.
 
Di sisi lain, hubungan Vina dan Salamah pelan-pelan mulai membaik. Bahkan, Vina membantu memperjuangkan nasib Salamah yang selama ini dijajah oleh Nenek Sri. Perjuangan itu tentu saja dengan menciptakan keributan yang lain.