Khairul Saleh: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib) k clean up, replaced: dibawah → di bawah, beliau → dia, Beliau → Dia, dimana → di mana (2), removed stub tag |
|||
Baris 29:
|footnotes =
}}
'''Sultan Haji Khairul Saleh Al-Mu'tashim Billah''' (sebelumnya bergelar '''Ir. Haji Gusti Khairul Saleh''' – {{lahirmati|[[Kabupaten Tabalong|Tabalong]]|5|1|1964}}) adalah [[Bupati]] [[Kabupaten Banjar]] Provinsi [[Kalimantan Selatan]] periode 2010-2015 berpasangan dengan [[Ahmad Fauzan Saleh]]<ref name="id3.banjarkab.go.id">http://id3.banjarkab.go.id/profil-2/profil-bupati-banjar/</ref><ref name="pangerankhairulsaleh.com">http://www.pangerankhairulsaleh.com/index.php/biografi</ref><ref
Meski dilantik sebagai [[Bupati]] [[Kabupaten Banjar|Banjar]] untuk kedua kalinya, namun '''Khairul Saleh''' dilantik dengan nama berbeda dibanding lima tahun sebelumnya. Jika pada periode pertama pemerintahannya ia menggunakan nama '''H. Khairul Saleh''', maka pada periode kedua, nama resminya menjadi '''Pangeran H. Khairul Saleh'''. Hal ini menyusul terpilihnya dia sebagai Raja Muda Banjar pada Musyawarah Tinggi Adat [[Kesultanan Banjar]] di Hotel Arum [[Kota Banjarmasin|Banjarmasin]], [[24 Juli]] [[2010]]. Ia dianugerahi gelar ''Pangeran'' oleh pemangku adat yang berasal dari 13 kabupaten/kota di [[Kalimantan Selatan|Kalsel]]<ref>[http://www.radarbanjarmasin.co.id/index.php/berita/detail/59/4131 Radar Banjarmasin - Khairul Pakai Nama Baru]. Diakses 11 Agustus 2010</ref><ref>http://mirror.unpad.ac.id/koran/mediaindonesia/2010-12-14/mediaindonesia_2010-12-14_009.pdf</ref>. Sejak hari Minggu, 25 November 2012, bersamaan dengan pelaksanan Milad [[Kesultanan Banjar]] ke-508, namanya menjadi '''Sultan Haji Khairul Saleh Al-Mu'tashim Billah'''<ref>http://banjarmasin.tribunnews.com/2012/11/25/gelar-khairul-saleh-berubah-jadi-sultan-banjar</ref><ref>[http://www.antaranews.com/berita/345233/khairul-saleh-dikukuhkan-jadi-sultan-banjar Khairul Saleh dikukuhkan jadi Sultan Banjar ]</ref>.
'''Khairul Saleh''' menyelesaikan pendidikan menengah atas di STMN Banjarmasin pada tahun 1982. Selanjutnya, ia mengambil program sarjana di Fakultas Teknik Sipil UNLAM [[Kota Banjarmasin|Banjarmasin]] dan mendapat gelar sarjana pada tahun 1989<ref
== Kehidupan ==
Khairul Saleh, lahir dari pasangan H. Pangeran Jumbri dan Hj. Kartinah<ref
== Riwayat ==
=== Pendidikan ===
* Sekolah Dasar Telaga Biru Banjarmasin 1970-1976<ref name="id3.banjarkab.go.id"/><ref name="mahasiswa-unimus.unimus.web.id">http://mahasiswa-unimus.unimus.web.id/_b.php?_b=info&id=110246#Pendidikan
* ST Negeri Banjarmasin 1976-1979<ref
* STMN Banjarmasin<ref
* Memperoleh gelar sarjana Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin tahun 1989<ref
* Memperoleh Gelar Magister Pasca Sarjana STIE 1998<ref
=== Organisasi ===
* (2010 – Sekarang) Sultan Banjar<ref name="jpnn.com">http://www.jpnn.com/read/2014/09/26/260175/Kunci-Suksesnya:-Libatkan-Masyarakat/page2</ref>
* (2012 – Sekarang) Sekjen Kerapatan Raja-Sultan Se-Borneo<ref
* (2012 – Sekarang) Ketua Alumni Fakultas Teknik UNLAM Banjarmasin<ref>http://issuu.com/metro_banjar/docs/mb20140703</ref><ref name="kalsel.antaranews.com">http://kalsel.antaranews.com/berita/25941/sultan-khairul-saleh-hadiri-haul-syeikh-ahmad-marzuki</ref>
* (2013 – Sekarang) Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Prov. Kalsel<ref
* (2013 – Sekarang) Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Prov. Kalsel<ref
== Ketua ICMI Kalsel ==
Khairul Saleh diangkat menjadi Ketua [[Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia|Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI)]] [[Kalimantan Selatan]] periode 2013-2016 setelah secara resmi dipilih dalam MUSWIL IV [[Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia|ICMI]] [[Kalimantan Selatan|Kalsel]] yang berlangsung pada 14 Desember 2013 di Gedung Rektorat [[IAIN Antasari]], Banjarmasin. Ia terpilih setelah tim formatur pemilihan calon Ketua [[Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia|ICMI]] [[Kalimantan Selatan|Kalsel]] yang terdiri atas dirinya sendiri, Dr. Prof. H. Ahmad Fauzi Aseri, [[Asmaji Darmawi|Prof. Dr. Asmaji Darmawi]], Drs. H. Gerilyansyah Basrindo, dan dr. H. Hasan Zain menggelar rapat khusus dan memutuskan namanya sebagai ketua berikutnya<ref>http://www.ciputranews.com/ibu-kota-daerah/sultan-khairul-saleh-ketua-icmi-kalse</ref>. Ketua Presidium DPP [[Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia|ICMI]] [[Marwah Daud Ibrahim|Prof. Dr. Hj. Marwah Daud Ibrahim]] mengapresiasi penetapan Khairul Saleh sebagai Ketua Orwil [[Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia|ICMI]] [[Kalimantan Selatan|Kalsel]]. Marwah menilai, sosok Khairul Saleh tepat untuk dijadikan Ketua Orwil [[Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia|ICMI]] [[Kalimantan Selatan|Kalsel]]. Selain memiliki intelektualitas dan peran sosial kemasyarakatan di berbagai organisasi sosial, Khairul Saleh dinilai sebagai sosok pemimpin yang mudah diterima semua kalangan<ref
== Kesultanan Banjar ==
Berdasarkan sejarah, [[Kesultanan Banjar|Kerajaan Banjar]] berada di bumi nusantara sekitar tahun 1400-1520 dan menjadi [[Kesultanan Banjar]] tahun 1526-1905<ref>http://kalimantan.onoffsolutindo.com/kesultanan-banjar-dan-kerukunan-warga-bangsa/</ref>. [[Kesultanan Banjar]] dipimpin dan diperintah oleh [[Sulaiman dari Banjar|Sultan Sulaiman]] (1801–1825), selanjutnya digantikan oleh [[Adam dari Banjar|Sultan Adam]] (1825-1967). Selama hidupnya, [[Sulaiman dari Banjar|Sultan Sulaiman]] yang bermakam di [[Karang Intan, Banjar|Karang Intan Kabupaten Banjar]] menikahi lima orang perempuan, yaitu Nyai Ratna atau Ratu Intan Sari (permaisuri), kemudian Nyai Cina, Nyai Argi, Nyai Unangan dan Nyai Kumala Sari<ref
Menurut Drs. H. Asli Noor Arief, ketika terjadinya [[Perang Banjar]], keluarga [[Kesultanan Banjar]] terpencar ke berbagai daerah. [[Pangeran Antasari]] yang terdesak di [[Kota Banjarmasin|Banjarmasin]] dan [[Martapura, Banjar|Martapura]] memindahan markas [[Kesultanan Banjar]] dari kawasan [[Tabalong Mati, Amuntai Utara, Hulu Sungai Utara|Tabalong]] ke [[Puruk Cahu (kota)|Puruk Cahu]], Kalimantan Tengah. Ketika di [[Puruk Cahu (kota)|Puruk Cahu]], [[Pangeran Antasari]] mencari keturunan/zuriyat [[Kesultanan Banjar]]. Lalu bertemu dengan Pangeran H. Abubakar yang merupakan anak dari Pangeran Singosari bin [[Sulaiman dari Banjar|Sultan Sulaiman]],
[[Kesultanan Banjar]] di bawah kepemimpinan Pangeran H. Khairul Saleh mulai menunjukkan eksistensinya kembali sejak tahun 2010<ref name="ReferenceB">http://kalimantan.onoffsolutindo.com/budaya-kesultanan-perlu-dihidupkan-kembali/</ref>, berlandaskan Permendagri No. 39 tahun 2007 tentang Pedoman Fasilitasi Organisasi Kemasyarakatan Bidang Kebudayaan, Keraton, dan Lembaga Adat dalam Pelestarian dan Pengembangan Budaya Daerah. Tugas melestarikan lembaga keraton, adat-istiadat, budaya, dan sejenisnya ini dibebankan kepada kepala daerah dan masyarakat<ref
== Politik ==
Pada tahun 1992, Khairul Saleh mengawali kariernya dalam politik melalui birokrasi [[Kota Banjarmasin]] dengan mendaftarkan diri menjadi [[Calon Pegawai Negeri Sipil|Calon Pegawai Negara Sipil (CPNS)]] di [[Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia|Departemen Pekerjaan Umum]] [[Kota Banjarmasin]]<ref>Biografi Sultan Haji Khaerul Saleh. Diakses dari http://kesultananbanjar.com/id/?page_id=428</ref>. Setelah diterima dan bekerja sebagai [[Pegawai negeri|Pegawai Negeri Sipil (PNS)]] di [[Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia|Departemen Pekerjaan Umum]] [[Kota Banjarmasin]], Khairul Saleh diangkat oleh [[Wali kota|Walikota]] [[Kota Banjarmasin|Banjarmasin]] untuk menjadi Wakil Kepala Dinas Pekerjaan Umum pada tahun 2001-2002<ref
Khairul Saleh kemudian diamanahkan oleh [[Wali kota|Walikota]] [[Kota Banjarmasin|Banjarmasin]] (pada masa itu adalah [[Sofyan Arpan|H. Sofyan Arpan]]) untuk menjadi Kepala Dinas Pemukiman dan Prasaran [[Kota Banjarmasin]]. Dalam upaya pembangunan pelayanan air bersih, pada tahun 2003-2004, Khairul Saleh mendorong peningkatan kapasitas layanan [[PDAM]] dengan membangun ''Intake'' [[Sungai Tabuk, Banjar|Sungai Tabuk]] berkapasitas 1200
m³/detik. Sementara itu, di [[Kesultanan Banjar]], dengan pertimbangan Dewan Mahkota [[Kesultanan Banjar]], Khairul Saleh yang sejak tahun 2010 bergelar Raja Muda [[Kesultanan Banjar]], berganti gelar menjadi [[Sultan Banjar]]. Pergantian gelar tersebut secara resmi dilakukan pada tanggal 25 September 2012<ref>Gelar Khaerul Saleh Berubah jadi Sultan Banjar. Diakses dari http://banjarmasin.tribunnews.com/2012/11/25/gelar-khairul-saleh-berubah-jadi-sultan-banjar</ref>.
Pembangunan infrastruktur [[Kota Banjarmasin]] yang dilakukan Khairul Saleh selama berkarir di Dinas Pekerjaan Umum [[Kota Banjarmasin]] serta jaringan rekan kerja yang luas menjadi faktor signifikan bagi Khairul Saleh untuk akhirnya terpilih menjadi [[Bupati]] [[Kabupaten Banjar|Banjar]]. Pada periode pertama ini, Khairul Saleh berpasangan dengan H. Hatim Salman, Lc<ref
== Bupati Banjar periode I (2005-2010) ==
=== Awal kepemimpinan ===
Pada tahun 2005, Sultan Khairul Saleh berpasangan dengan Tuan Guru H. Hatim Salman, Lc, terpilih sebagai [[Bupati]] dan Wakil [[Bupati]] [[Kabupaten Banjar|Banjar]] periode 2005-2010<ref name="antarakalsel.com">http://www.antarakalsel.com/berita/12743/lapsus--banjar-tingkatkan-kemandirian-bangun-daerah</ref>. Keberhasilan [[Bupati]] [[Kabupaten Banjar|Banjar]] periode satu ini tampak dalam pengelolaan keuangannya,
=== Program SANIMAS ===
Baris 82:
=== Program ''Intake'' Sungai Tabuk ===
Program PDAM/El-Nino, program tahap III (2004-2005), bertujuan meningkatkan kapasistas suplai air baku menjadi 1.875 lt/det dengan pekerjaan pengadaan dan pemasangan transmisi Ø 800
=== Program Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL) ===
Baris 88:
=== Pembentukan Lembaga Adat dan Kekerabatan Kesultanan Banjar ===
Perkembangan kebudayaan ditentukan oleh interaksi tiga pilar utama, yaitu
1) Nilai-nilai seni budaya yang berlaku di masyarakat;
2) Kegiatan yang dilakukan oleh pemangku seni budaya atau tokoh adat; dan
3) Peran pemerintah daerah. Pembentukan Lembaga Adat dan Kekerabaan Kesultanan Banjar (LAKKB) merupakan sebuah upaya di bidang seni budaya dan olahraga serta menjadi pilar keempat guna membangun interaksi seni budaya [[Kabupaten Banjar|Banjar]].
Baris 100:
=== Pembangunan jalan dan jembatan ===
Pembangunan infrasturktur terus dilakukan Pemerintah [[Kabupaten Banjar]] untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dan mobilitas barang dari pusat-pusat produksi ke tempat konsumen. Menurut data dari Dinas Pekerjaan Umum [[Kabupaten Banjar]] dari panjang jalan kabupaten mencapai 721,73
== Bupati Banjar periode II (2010-2014) ==
=== Terpilihnya Khairul Saleh ===
Pada bulan Juni tahun 2010, penghitungan sementara menunjukkan keunggulan pasangan Dua Saleh yang mencapai 85,3 persen<ref name="ReferenceC">http://kalsel.antaranews.com/berita/86/dua-saleh-ungguli-pilkada-banjar</ref>. Menurut Manhuri, peluang kemenangan pasangan ''incumbent'' ini cukup besar dibanding pesaingnya dan hampir merata di seluruh kecamatan di [[Kabupaten Banjar]] yang terbagi dalam 19 kecamatan<ref
Tanggal 13 Juni 2010, [[Komisi Pemilihan Umum|Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD)]] [[Kabupaten Banjar|Banjar]] menetapkan pasangan “Dua Saleh” sebagai pemenang [[Pemilihan kepala daerah di Indonesia|Pilkada]] [[Kabupaten Banjar|Banjar]] dengan perolehan suara sebanyak 172.574 atau 80,34 persen. Dan mengungguli rivalnya, pasangan H. Priadi Heru Jaya-Nurhayadi yang mendapatkan suara sebanyak 41.97 atau 19,66 persen<ref>http://www.scriptintermedia.com/view.php?id=5456</ref>. Ini merupakan sebuah kemenangan mutlak (81%) bagi Khairul Saleh<ref name="radarbanjarmasin.co.id">http://www.radarbanjarmasin.co.id/index.php/society-2/3629-sultan-banjar-masuk-bursa-menteri</ref>. Atas keberhasilannya menjabat sebagai bupati di periode pertama, masyarakat memercayakannya untuk kembali menjabat sebagai [[Bupati]] [[Kabupaten Banjar|Banjar]] untuk periode 2010-2015<ref>http://kalsel.antaranews.com/berita/12743/lapsus--banjar-tingkatkan-kemandirian-bangun-daerah</ref>.
=== Pembangunan selama periode kedua ===
Baris 126:
=== Prestasi selama dua periode ===
Selama dua periode menjadi [[Bupati]] di [[Kabupaten Banjar]], [[Kalimantan Selatan]] (2005-2010 dan 2010-sekarang), Khairul Saleh telah mencatat berbagai prestasi membanggakan<ref
Kabupaten Banjar juga merupakan satu-satunya daerah di [[Kalimantan Selatan|Provinsi Kalimantan Selatan]] yang berhasil meraih supremasi tertinggi di bidang pekerjaan umum. Di samping itu, [[Kabupaten Banjar|Banjar]] meraih penghargaan sebagai Daerah Terbaik I Nasional Bidang Perikanan pada 2014<ref>http://www.pikiran-rakyat.com/politik/2014/09/24/298170/jokowi-bidik-beberapa-kepala-daerah-untuk-jadi-menteri</ref>. Khairul Saleh dinobatkan sebagai Kepala Daerah Terbaik Nasional Peduli Lingkungan 2014. Dalam 3 tahun terakhir, Kabupaten yang dipimpinnya meraih penghargaan [[Adipura]] sebanyak dua kali. Terakhir, Khairul Saleh, berhasil membawa [[Kabupaten Banjar]] memperoleh [[Adipura|Adipura Kencana]] 2014.
== Kehidupan pribadi ==
Khairul Saleh merupakan suami dari Dra. Hj. Raudlatul Jannah, M. Si serta ayah dari putera bernama H. Gusti Dhia Hidayat (2 November 1992) dan puteri bernama Hj. Gusti Dhia Karima (24 September 1996)<ref
Putera sulung dari Khairul Saleh, yaitu Gusti Dhia Hidayat, juga bergelut dalam dunia bisnis. Gusti Dhia Hidayat mendapat gelar Sarjana Bisnis Manajemen dari ''ERC University'' di [[Singapura]] dan Sarjana Bisnis Internasional dari ''Liberty University'' di [[Malaysia]]. T<ref
Di dalam [[Kesultanan Banjar]], Gusti D. Hidayat adalah Ketua Bidang Sosial Yayasan [[Kesultanan Banjar]] (2010-sekarang). Sedangkan dalam dunia bisnis, Gusti Hidayat merupakan Direktur Utama PT. Nuindo Utama (2009-sekarang)<ref>http://infobanua.co.id/bpc-hipmi-martapura-bangun-hipmi-business-centre/</ref>. Anak kedua Khairul Saleh, yaitu Gusti Dhia Karima, merupakan remaja perempuan yang memiliki kepedulian sosial terhadap orang-orang kurang mampu di sekitarnya dengan aktif dalam berbagai kegiatan bakti sosial dan pemberdayaan masyarakat<ref>http://humas.banjarkab.go.id/keluarga-sultan-tebar-keberkahan-ramadan/</ref>. Khairul Saleh mengamalkan nilai-nilai leluhur dan Islam dalam hidupnya<ref
== Penghargaan ==
* Juara II Tingkat Nasional Pelaksanaan GNHRL/GERHAN (2003) Untuk Pemerintah Kabupaten/Kota<ref
* Chitra Bhakti Abdi Negara dari Kementeriaan Negara Aparatur Negara (2006)<ref
* Penghargaan Lencana Adhi Bhakti Tani Nelayan Madya dari Ketua Umum KTNA Ir. H. Winarno Tohir (2007)<ref>''Ibid.''</ref>
* Penghargaan CERD Award untuk Kategori Kerja sama Lintas Sektor (2007)<ref>''Ibid''.</ref>
Baris 145:
* Penghargaan Manggala Karya Kencana (2008) oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono<ref>''Ibid''.</ref>
* Penghargaan di bidang PEMBANGUNAN PERTANIAN oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (2008)<ref>''Ibid''.</ref>
* Juara II Penghargaan Sertifikat MDGS Award (2008) kerja sama Metro TV-UNDP<ref
* Penghargaan Sertifikat Special Achievement for Eprocurement dari Warta Ekonomi E-Government Award (2008)<ref
* Penghargaan Gerakan Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) untuk kenaikan persentasse 5 persen di Boyolali Jateng (2008) oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono<ref
* Penghargaan pada Gerakan Aksi Langsung Anti Korupsi Sejak Dini (GALAKSI) oleh Jaksa Agung Hendarman Supandji (2008)<ref>''Ibid''.</ref>
* Penghargaan “Satya Lencana” Pembangunan Bidang Pertanian dari Presiden RI (2008)<ref>http://www.antarakalsel.com/foto/3986/lapsus--penghargaan-presiden</ref>
Baris 183:
* Penghargaan Adipura (2012-2014)<ref>''Ibid''.</ref>
* Penghargaan HAM Dari Menkumham (2014)<ref>http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/12/10/ngcymp-peduli-ham-bupati-banjar-raih-penghargaan-dari-menkumham</ref>
* Penghargaan Kepala Dearah Terbaik Nasional dari Majalah Sindo Weekly dengan Indonesia Research Center (2014)<ref name="news.liputan6.com">http://news.liputan6.com/read/2025777/bupati-banjar-kepala-daerah-terbaik-nasional-2014</ref>
* Penghargaan Anugerah Satya Lencana Kebaktian Sosial dari Pemerintah RI (2014)<ref>http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/12/20/ngvd0d-sultan-khairul-saleh-mendapat-anugerah-satya-lencana-kebaktian-sosial</ref>
* Penghargaan Kepala Daerah Peduli Lingkungan oleh MNC Grup (2014)<ref
* Penghargaan sebagai Kepala Daerah Peduli HAM dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI (2014)<ref>http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/12/10/ngcymp-peduli-ham-bupati-banjar-raih-penghargaan-dari-menkumham</ref>
* Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2013 dari BPK RI (2014)<ref>http://humas.banjarkab.go.id/kabupaten-banjar-raih-opini-wtp/</ref>
* Penghargaan Otonomi Award Kategori Khusus terbaik bidang Pendidikan dari The Jawa Post Institute of Pro Otonomi (2014)<ref name="issuu.com">http://issuu.com/metro_banjar/docs/mb20130512_2ac62571da1584/3</ref>
* Penghargaan ICT Pura dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (2014)<ref>http://politik.rmol.co/read/2014/09/21/172914/Dijagokan-Jadi-Menteri-PU,-Sultan-Banjar-Kaget-</ref>
* Penghargaan Satya Lencana Wirakarya (SWK) Pembangunan Bidang Keluarga Berencana dari Presiden RI (2014)<ref>http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/12/20/ngve9x-ini-tujuh-terobosan-bupati-banjar-entaskan-masalah-sosial</ref>
Baris 195:
* Penghargaan Wahana Tata Nugraha Kategori Kota Sedang dari Presiden RI (2014)<ref>http://martapura.clickborneo.co.id/2014/09/10/bupati-banjar-kembali-raih-penghargaan-nasional/</ref><ref>http://penahijau.org/news_detail.php?id=239</ref><ref>http://www.radarbanjarmasin.co.id/banua2-2/banjarbaru/157-slide-shoe?responsivizer_template=desktop&start=297</ref>
* Penghargaan sebagai Kepala Daeran yang memiliki komitmen tinggi bagi Peningkatan Kompetensi Guru dari Kementerian Pendidikan Nasional (2014)<ref>http://martapura.clickborneo.co.id/2014/10/31/bupati-khairul-raih-penghargaan-kompetensi-guru/</ref>
* Penghargaan Best Practice Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (Paten) dari Menteri Dalam Negeri (2014)<ref
* Penghargaan Grand Otonomi Award terbaik di Bidang Pelayanan Publik dari Jawa Post Institute of Pro Autonomy (JPIP) (2014)<ref
* Penghargaan sebagai BPBD Terbaik I Nasional di bidang penanggulangan bencana daerah dari BNPB (2015)<ref>http://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/15/03/10/nkzkme-bpbd-kabupaten-banjar-raih-penghargaan-terbaik-i-tingkat-nasional</ref><ref>http://infopublik.id/read/107297/sultan-h-khairul-saleh-raih-penghargaan-bidang-penanggulangan-bencana---.html</ref><ref>http://borneonews.co.id/berita/13383-banjar-raih-penghargaan-penanggulangan-bencana</ref>
Baris 216:
[[Kategori:Tokoh Banjar]]
[[Kategori:Alumni Universitas Lambung Mangkurat]]
|