Kereta api Feeder Wonogiri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: diantara → di antara, removed stub tag
Baris 3:
'''Kereta api Bengawan Wonogiri''' sering disebut “kereta Feeder Wonogiri”. Kereta ''feeder'' (pengumpan) adalah satu-satunya pemakai jalur antara [[Stasiun Purwosari]] hingga [[Stasiun Wonogiri]]. Setiap harinya kereta ini hanya membawa 1 atau 2 [[gerbong]], karena jumlah [[penumpang]] yang sangat minim. Jalur kereta api Solo-Wonogiri melintasi jalan protokol Jl. Slamet Riyadi, [[Solo]]. Karena itu menjadi keunikan tersendiri karena berjalan berdampingan dengan kendaraan lainnya. Setiap hari kereta ini melayani penumpang yang berangkat dari Stasiun Purwosari. Jam keberangkatan kereta ini tidak tetap karena harus menunggu kereta api [[Senja Bengawan]] dari [[Jakarta]]. Biasanya kereta feeder berangkat dari Stasiun Purwosari antara pukul 08.00-09.30. Laju kecepatan kereta ini juga dibatasi.
 
Ketika berada di dalam [[kota]] antara Stasiun Purwosari sampai Stasiun Solo Kota batas maksimum adalah 20  km/jam. Ketika sudah keluar dari Stasiun Solo Kota kecepatan mulai dinaikkan, tetapi kecepatan kereta ini tidak bisa diharapkan sampai 60  km/jam karena rel yang digunakan bukan rel jenis 40 (yang digunakan di jalur Jakarta-Surabaya). Kereta feeder ini sering terlibat kecelakaan. Banyak penyebab kecelakaan ini karena kurangnya disiplin lalu lintas. Banyak kendaraan yang meremehkan kereta ini yang berakhir dengan tabrakan. Pada [[tahun]] [[2006]] terjadi 2 kali kecelakaan [[kereta]]. Pertama terjadi di dekat Solo Grand Mall. Sebuah [[mobil]] ingin mendahului kereta ini yang sedang berjalan, kemudian yang kedua di dekat [[Polwil]] [[Surakarta]]. Kereta Feeder berhenti di [[Stasiun Purwosari]], [[Stasiun Solo-Kota]], [[Stasiun Sukoharjo]], Stasiun Pasar Nguter-Sukoharjo, dan Stasiun Wonogiri.
 
== Sejarah ==
Baris 9:
Pada mulanya kereta ini sempat eksis ketika melayani rute dari Stasiun Purwosari hingga Baturetno. Namun jalur rel kereta api dari Wonogiri hingga Baturetno dibongkar karena jalur tersebut digunakan untuk pembangunan [[Waduk Gajah Mungkur]]. Hingga sekarang kereta ini hanya melayani hingga Wonogiri. Awal tahun 2007, Pemerintah Kota Solo menggagas pengoperasian kereta berbahan bakar uap sebagai angkutan wisata dalam kota. Jalur ini masih terhubung dengan Jalur rel kereta api Jakarta-Surabaya yang juga melintasi [[Stasiun Purwosari]]. Bila kita naik kereta api seperti [[Prambanan Ekspres]] tujuan Jogja-Solo, ketika berangkat dari Stasiun Purwosari menuju [[Stasiun Solo Balapan]], di sebelah kanan akan terlihat jalur rel yang menuju [[Wonogiri]].
Sempat dalam perjalanan waktu, jalur kereta ini mendapat keluhan dari pengguna jalan yang merasa kurang nyaman dengan keberadaan jalur kereta api dalam kota. Ketidaknyamanan pengguna jalan diantaranyadi antaranya ketika melintas di perlintasan "rel bengkong" (Rel membelok ke kanan) ketika musim hujan banyak pengguna [[sepeda motor]] ketika melintas tidak mematuhi cara atau aturan yang ada sehingga terpeleset ketika melintasi [[rel]]. Korban dari rel membelok ke kanan ini sudah tidak bisa dihitung lagi. Beberapa kali ada pihak-pihak yang ingin mengupayakan agar rel dalam kota yang ini ditutup. Namun dengan adanya penolakan keberadaan kereta dalam kota ini semakin membuat jalur kereta dalam kota [[Solo]] ini semakin ''eksis''. Keberadaan rel kereta api yang melintas di jalan raya utama di Indonesia mungkin hanya Solo saja yang memiliki jalur tersebut. Semakin padatnya arus lalu lintas di jalan raya, dalam masa mendatang jalur kereta api dalam kota maupun luar kota sangat dibutuhkan. Bulan September 2007 ini [[PT Kereta Api Indonesia]] mengganti sebagian rel kereta api tujuan Solo-Wonogiri yang melintasi Jalan Slamet Riyadi karena dianggap sudah tidak layak dan tidak memenuhi syarat keselamatan transportasi (masih berupa rel peninggalan tahun 1901).
 
Pada bulan September 2009 dimulai perbaikan penggantian rel kereta api dimulai dari [[Stasiun Purwosari]] hingga [[Stasiun Wonogiri]], perbaikan meliputi penggantian rel kereta api yang semula menggunakan jenis R25 menjadi R42 dan bantalan kayu diganti menjadi bantalan beton, perbaikan jembatan di BH2, yakni Jembatan Bengawan Solo dan jembatan di BH60 yang berada di wilayah perbatasan Solo-Wonogiri, tepatnya di sekitar Pasar Nguter, Sukoharjo. Dengan adanya penggantian rel kereta tersebut, kereta api nantinya bisa dijalankan dengan kecepatan 60  km/jam dari sebelumnya hanya 30  km/jam. Penumpang dari Solo menuju Wonogiri, saat ini dilayani menggunakan KA Fedeer, dan masih menggunakan gerbong biasa. Nantinya KA Feeder akan menggunakan [[railbus]] yang saat ini sedang dikerjakan di INKA, Madiun. Perbaikan rel tersebut juga untuk kepentingan Pemerintah Kota [[Surakarta]] menjalankan [[Kereta Api Uap Jaladara]] atau sering disebut [[Sepur Kluthuk Jaladara]] mulai dari [[Stasiun Purwosari]] menuju [[Stasiun Solo Kota]].
 
== Pranala luar ==
Baris 18:
* [http://s1016.photobucket.com/albums/af286/ALMUHARAM/Kereta%20Api/?action=view&current=1289706546.jpg Foto KA Feeder Wonogiri]
{{DaftarKeretaApi}}
{{kereta-stub}}
 
[[Kategori:Kereta api di Indonesia|Feeder Wonogiri]]