Arasy: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Rachmat04 memindahkan halaman 'Arsy ke ‘Arsy: menyeragamkan tanda baca yang dipakai pada judul artikel dan dalam isinya
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: Didalam → Di dalam, kemana → ke mana, removed stub tag
Baris 3:
'''‘Arsy''' ([[Bahasa Arab]] <font size=4>عَرْش</font>, '''‘Arasy''') adalah [[makhluk]] tertinggi, berupa [[tahta|singgasana]] seperti [[kubah]] yang memiliki tiang-tiang yang dipikul oleh para [[malaikat]].<ref>[[Majalah As-Sunnah]] Edisi: 07/V/1422H - 2001 M, Aqidah Ahlus Sunnah seputar 'Arsy, Hal. 26</ref> Pengertian ''‘Arsy'' ini yang diyakini oleh para [[minhaj|manhaj]] [[Salaf]], berdasarkan [[Al-Qur'an|Al Qur'an]] dan hadits [[Muhammad|Nabi Muhammad]], sesuai dengan ayat:
{{cquote|''(Yaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah, Yang bersemayam di atas 'Arsy.'' (Thaha, 20:5)}}
Tetapi banyak [[ulama]] yang berpendapat beda dalam mengartikan makna dari ''‘Arsy'' ini, apakah ''‘Arsy'' itu berwujud fisik atau nonfisik.
 
== Etimologi ==
Baris 14:
Inilah sebagian dari arti ''‘Arsy'' dalam bahasa Arab, akan tetapi arti tersebut berubah-ubah sesuai dengan kalimat yang disandarinya.
Seorang ulama yang bernama [[Rasyid Ridha]] dalam Tafsir al-Manar menjelaskan bahwa ''‘Arsy'' merupakan ”pusat pengendalian segala persoalan makhluk-Nya di alam semesta”. Penjelasan Rasyid Rida itu antara lain didasarkan pada Al Qur'an:{{cquote|''...kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arasy untuk mengatur segala urusan...(Yunus 10:3)}}
 
== Wujud ‘Arsy ==
Menurut manhaj salaf, 'Arsy memiliki wujud yang teramat sangat besar, memiliki beberapa tiang yang menjadikan 'Arsy sebagai atap alam semesta. Wujud ini dicatat dalam beberapa hadits-hadits yang shahih. Saking besarnya ada malaikat yang memiliki sayap banyak, diperintahkan oleh Tuhan untuk terbang kemanake mana saja yang ia kehendaki dan ia merasa tidak beranjak dari tempat semula ia terbang.
 
Allah ber[[firman]] kepada malaikat tersebut, "Sesungguhnya Aku telah menjadikan engkau memiliki kekuatan yang sebanding dengan kekuatan 7.000 malaikat." Malaikat itu diberikan 70.000 [[sayap]]. Kemudian, Allah menyuruh malaikat itu terbang. Malaikat itu pun terbang dengan kekuatan penuh dan sayap yang diberikan Allah ke arah mana saja yang dikehendaki Allah. Sesudah itu, malaikat tersebut berhenti dan memandang ke arah ‘Arsy. Tetapi, ia merasakan seolah-olah ia tidak beranjak sedikitpun dari tempatnya terbang semula. Hal ini memperlihatkan betapa besar dan luasnya ‘Arsy Allah itu.
Baris 31:
 
== ''Hamalat al-‘Arsy'' ==
Para malaikat pemikul '''Arsy'' terkenal dengan nama '''''Hamalat al-‘Arsy''''' ([[Bahasa Arab|Arab]]: <font size=4>حملة العرش</font>) berjumlah empat malaikat, setelah [[akhir zaman|kiamat]] akan bertambah menjadi delapan malaikat yaitu; [[Israfil]], [[Malaikat Mikail|Mikail]], [[Jibril]], [[Izrail]] dan ''Hamalat al-‘Arsy''.<ref>[http://jilbab.or.id/archives/61-mengenal-kebesaran-dan-keagungan-allah-taala/ Hadits ketujuh: Delapan malaikat yang menjunjung 'Arsy]</ref> DidalamDi dalam Al-Qur'an juga disebutkan para malaikat ini, dalam surah Al Haqqah 69 ayat 17:
{{cquote|''...dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit, dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung Arasy Tuhanmu di atas (kepala) mereka. (Al Haqqah, 69:17)}}
 
Baris 42:
 
== Perbedaan pendapat tentang ‘Arsy ==
Di dalam perbincangan para [[ulama]] tradisional dengan ulama kontemporer dan modern, mereka masing-masing memiliki perbedaan pendapat dalam menafsirkan istilah 'Arsy ini. Mereka memperdebatkan apakah 'Arsy itu suatu ''nonmateri'' (nonfisik) atau ''[[materi]]'' ([[fisik]]).
 
Para ulama salaf lebih menyukai memahami bahwa bersemayam-Nya Allah tidaklah sama dengan bersemayam makhluk-Nya. Hal ini dikarenakan Allah tidaklah sama dengan makhluk-Nya. Jadi jika dikatakan Allah bersemayam di atas 'Arsy, bukan berarti Allah bertempat di atas 'Arsy. Hanya Allah yang tahu apa maksud dari bersemayam-Nya diriNya di atas 'Arsy. Sehingga, kata bersemayam dalam hal ini tidak berarti bertempat, namun apapun itu maknanya hanya Allah yang tahu.
 
Sebagai contoh, seseorang berkata "aku tinggal di dalam hatimu". Tentu orang yang mengatakan demikian tidak benar-benar atau secara harfiah tinggal di dalam hati orang tersebut. Begitu juga dengan kata-kata "Allah bersemayam di atas 'Arsy". Kata-kata bersemayam di sini tidak berarti Allah bertempat di atas 'Arsy, namun makna dari bersemayam pada kata-kata ini hanya Allah yang tahu.
 
Jika dikatakan bahwa Allah duduk di atas 'Arsy maka berarti Allah memiliki wujud yang sama seperti makhluk-Nya yang memerlukan tempat tinggal dan tempat bernaung, padahal Allah Maha Suci dan Maha Mulia dari semua itu.
 
Dalam penafsiran ‘Arsy oleh para ulama ini, maka bisa digolongkan menjadi tiga pendapat yang berbeda, yaitu:
Baris 75:
== Pranala luar ==
* [http://nurmuhammad.com/NurNabi/creationofthethrone13.htm Concerning the Bearers of the Throne ('Arsy)]
 
{{islam-stub}}
 
[[Kategori:Eskatologi Islam]]