Taman Nasional Alas Purwo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 25:
| governing_body = Kementerian Kehutanan
}}
 
'''Taman Nasional Alas Purwo''' ('''TN Alas Purwo''') adalah taman nasional yang terletak di Kecamatan [[Tegaldlimo, Banyuwangi|Tegaldlimo]] dan Kecamatan [[Purwoharjo, Banyuwangi|Purwoharjo]], [[Kabupaten Banyuwangi]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]. Secara geografis terletak di ujung tenggara [[Pulau Jawa]] wilayah pantai selatan antara 8°26’45”–8°47’00” [[LS]] dan 114°20’16”–114°36’00” [[BT]].
 
Baris 31 ⟶ 32:
TN Alas Purwo dengan luas 43.420 ha terdiri dari beberapa zonasi, yaitu :
 
* Zona Inti (Sanctuary zone) seluas 17.200 ha
* Zona Rimba (Wilderness zone) seluas 24.767 ha
* Zona Pemanfaatan (Intensive use zone) seluas 250 ha
* Zona Penyangga (Buffer zone) seluas 1.203 ha.
 
Rata-rata curah hujan 1000 – 1500 mm per tahun dengan temperaturesuhu 22°-31° C, dan kelembaban udara 40-85 %. Wilayah TN Alas Purwo sebelah Barat menerima curah hujan lebih tinggi bila dibandingkan dengan wilayah sebelah Timur. Dalam keadaan biasa, musim di TN Alas Purwo pada bulan [[April]] sampai [[Oktober]] adalah musim kemarau dan bulan Oktober sampai April adalah musim hujan.
 
Secara umum kawasan TN Alas Purwo mempunyai topografi datar, bergelombang ringan sampai barat dengan puncak tertinggi Gunung Lingga Manis (322 mdpl).
Baris 48 ⟶ 49:
Berdasarkan tipe ekosistemnya, hutan di TN Alas Purwo dapat di kelompokkan menjadi hutan bambu, hutan pantai, hutan bakau/mangrove, hutan tanaman, hutan alam, dan padang penggembalaan (Feeding Ground).
 
Keanekaragaman jenis fauna di kawasan TN Alas Purwo secara garis besar dapat dibedakan menjadi 4 kelas yaitu Mamalia, Aves, Pisces dan Reptilia. Mamalia yang tercatat sebanyak 31 jenis, di antaranya yaitu : Banteng (Bos javanicus), Rusa (Cervus timorensis), Ajag (Cuon alpinus), Babi Hutan (Sus scrofa), Kijang (Muntiacus muntjak), Macan Tutul (Panthera pardus), Lutung (Trachypithecus auratus), Kera Abu-abu (Macaca fascicularis), dan Biawak (Varanus salvator).
 
Burung yang telah berhasil diidentifikasi berjumlah 236 jenis terdiri dari burung darat dan burung air, beberapa jenis di antaranya merupakan burung migran yang telah berhasil diidentifikasi berjumlah 39 jenis. Jenis burung yang mudah dilihat antara lain : Ayam Hutan (Gallus gallus), Kangkareng (Antracoceros coronatus), Rangkok (Buceros undulatus), Merak (Pavo muticus) dan Cekakak jawa (Halcyon cyanoventris). Sedangkan untuk reptil telah teridentifikasi sebanyak 20 jenis.yaitu biawak,cicak,tumo,buaya/bajul,babi
 
== Sosial, ekonomi dan budaya ==
 
Sebagian besar mata pencaharian masyarakat di sekitar kawasan adalah bertani, buruh tani, dan nelayan. Masyarakat nelayan kebanyakan tinggal di wilayah Muncar, yang merupakan salah satu pelabuhan ikan terbesar di Jawa, dan di wilayah Grajagan. Mayoritas penduduk di sekitar kawasan memeluk agama Islam, namun banyak pula yang beragama Hindu terutama di Desa Kedungasri dan Desa Kalipait. Secara umum masyarakat sekitar TN Alas Purwo digolongkan sebagai masyarakat Jawa Tradisional.
 
== Misteri ==
 
Bertapa, semedi, sayan (gotong-royong sewaktu mendirikan rumah), bayenan serta selamatan – selamatan lain yang berkaitan dengan pencarian ketenangan bathin masih dilaksanakan. Pada hari – hari tertentu seperti 1 suro, bulan purnama, bulan mati, masyarakat datang ke kawasan TN Alas Purwountuk bersemedi.
Tempat ini pun sangat terkenal dengan keangkerannya. Dahulu banyak orang yang tersesat dan dirampok serta dibunuh oleh perampok yang berdiam di Alas purwo. Disana juga banyak terdapat tempat Mahluk Halus berada .Sehingga Sampai kini tempat ini masih terkenal keangkeran-nya sebagai tempat terangker di Pulau Jawa.
 
== Referensi ==