Malam Natal: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
sdh benar, masa natal = christmastide |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 4:
|imagesize=300px
|caption=''Julaftonen'' (''Malam Natal''), lukisan [[cat air]] oleh [[Carl Larsson]] (1904–1905)
|nickname=Vigili Natal
|observedby=Kristen<br />Sebagian non-Kristen<ref name="nonXians">[http://downloads.bbc.co.uk/worldservice/learningenglish/entertainment/scripts/multifaith_christmas.pdf Christmas as a Multi-faith Festival]—BBC News. Diakses 24 November 2011.</ref>
|date=24 Desember (atau 6 Januari, 18 Januari)<ref name="altdays">Beberapa tradisi [[Ritus Timur]] yang menggunakan [[kalender Julius]] merayakannya pada tanggal 24 Desember yang sekarang menjadi tanggal 6 Januari pada [[kalender Gregorius]]. Beberapa gereja Armenia memakai kalender Julius, dan merayakan Malam Natal pada 18 Januari kalender Gregorius.
Baris 17:
'''Malam Natal''' adalah [[malam]] sebelum hari kelahiran [[Yesus]], dirayakan pada tanggal 24 Desember oleh gereja [[Kekristenan Barat]].<ref name="Christmas Eve">{{Cite book|url=http://books.google.com/books?id=ytOHbLdtSY4C&pg=PA314&dq=Christmas+Eve+is+holiday+Jesus+encyclopedia&hl=en&ei=COTRTpGrPKaxiQKDkM3jDQ&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=2&ved=0CDYQ6AEwATgU#v=onepage&q&f=false|title=Living Religions: an encyclopedia of the world's faiths|accessdate=2010-12-29|publisher=[[I.B.Tauris]]|year=1997|author=Mary Pat Fisher|quote=Christmas is the celebration of Jesus' birth on earth.}}</ref>
Salah satu alasan perayaan Malam Natal karena hari liturgi tradisional dimulai sejak matahari terbenam<ref name="Jerusalem Center">{{Cite web|url=http://www.jcjcr.org/kyn_article_view.php?aid=50|title=Christian Calendar |accessdate=2010-12-29|publisher=Jerusalem Center for Jewish-Christian Relations}}</ref>, yang merupakan sebuah peninggalan dari tradisi Yahudi.<ref name="Dictionary">{{cite book | title=A dictionary of Jewish-Christian relations| last=Kessler| first=Edward| coauthors=Neil Wenborn| year=2005| pages=274| publisher=Cambridge university Press| location=Cambridge, Cambridgeshire, United Kingdom}}</ref> Tradisi ini didasarkan pada kisah penciptaan dalam [[Kitab Kejadian]]: "Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama."<ref name="Genesis">{{cite book | title=Perjanjian Lama: Kejadian| url=http://www.sabda.org/alkitab/tb/?versi=&tb&kitab=1| year=1974}}</ref> Dalam tradisi [[Kekristenan Timur|Ritus Timur]], hari liturgi ini dimulai dari matahari terbenam hingga matahari terbenam keesokan harinya.<ref name="Metropolitan">{{Cite web|url=http://www.metropolitancantorinstitute.org/liturgy/DailyCycle.html|title=The Daily Cycle of Services|accessdate=2010-12-29|publisher=Metropolitan Cantor Institute}}</ref> Tradisi memulai perayaan Natal pada malam sebelumnya bertahan di gereja Kekristenan Barat yang telah mengubah awal hari liturgi menjadi tengah malam, misalnya [[Gereja Katolik Roma]].<ref name="Catholic Liturgy">{{Cite web|url=http://www.catholicliturgy.com/index.cfm/FuseAction/documentText/Index/2/SubIndex/38/ContentIndex/100/Start/97|title=Catholic Liturgy|accessdate=2010-12-29|publisher=The Vatican}}</ref>
Menurut tradisi Kristiani, [[Yesus]] lahir pada malam hari ([[Injil Lukas|Lukas]] 2:6-8), sehingga pada Malam Natal diadakan Misa Tengah Malam.<ref name="Vatican Today">{{Cite web|url=http://thecatholicspirit.com/news/from-the-vatican/vatican-today-december-28-2010/|title=Vatican Today|accessdate=2010-12-29}}</ref> Pendapat bahwa Yesus lahir pada malam hari tercermin dalam berbagai sebutan untuk Malam Natal, seperti: Malam Kudus, "Heilige Nacht" dalam bahasa Jerman, "Nochebuena" dalam bahasa Spanyol, dan ekspresi serupa mengenai spiritualitas Natal, seperti lagu "[[Malam Kudus]]".
Baris 35:
[[File:Flickr - The U.S. Army - Christmas Eve Candlelight Services.jpg|thumb|200px|Penyalaan lilin Malam Natal di [[Baghdad]], [[Irak]].]]
==Tradisi Gereja Timur==
Dalam [[Ritus
Dalam tradisi [[Gereja Ortodoks|Ortodoks]], setelah liturgi Vesper digelar, para keluarga kembali ke rumah untuk mengikuti pesta makan, namun dengan syarat tidak ada daging atau produk susu yang dikonsumsi (termasuk keju dan telur). Kemudian mereka kembali ke gereja untuk menggelar Misa Vigili Natal.
|