Bani Syaibah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adi.akbartauhidin (bicara | kontrib)
Naval Scene (bicara | kontrib)
Baris 3:
 
== Sejarah, kiswah, dan sidanah ==
Ka'bah telah lama diurus oleh Bani Syaibah. Mula-mulanya, kunci Ka'bah ({{lang-ar|اَلسِّدَانَة}})dipegang oleh [[Nabi Ismail]] AS, dan kemudian diserahkan kepada anaknya, Nabit bin Ismail.<ref name=Qiblati/> Kemudian dirampas oleh paman-paman dari pihak ibunya, [[Jurhum|Bani Jurhum]] selama beberapa abad hingga dirampas oleh [[Bani Khuza'ah]]. Hingga akhirnya kunci ini sampai ke tangan [[Qushay bin Kilab|Qushay bin Kilab bin Murrah al-Qurasyi]] (kakek ke-5 [[Rasulullah]] {{SAW}}; dikembalikan dengan perang yang berdarah. Setelah kejadian tersebut, kunci tersebut dipegang oleh putranya Abd ad-Dār, dan kemudian oleh anak-anaknya baik di zaman [[Jahiliyah]] ataupun di masa [[Islam]]. Tanggung jawab ini kemudian sampailah ke tangan [[Syaibah bin Utsman bin Thalhah|Syaibah bin Utsman]] yang bernama lengkap Abdul 'Uzza bin Utsman bin Abd ad-Dār bin Qushay. Sidanah ini menjadi tanggung jawab anak laki-laki Bani Syaibah bin Utsman hingga saat ini - dengan jalan mewariskannya di antara mereka dengan penuh keteraturan.<ref name=Qiblati>{{cite journal |title=Mengurus dan Mengawasi Ka'bah Kehormatan bagi Bani Syaibah sejak Dahulu |author={{aut|Zuhair, Ummu Mariyah}} |journal=Qiblati |pages=19{{Spaced ndash}}21 |volume=9 |issue=4 |year=Juli 2014 |issn=1907-0039 |publisher=CV Media Citra Qiblati |location=[[Malang]]}}</ref>
 
Apalagi ini sesuai menurut apa yang disabdakan [[Rasulullah SAW]] tentang mereka, "Ambillah kunci ini wahai bani Thalhah, ia akan terus berada pada tangan kalian selama-lamanya, dan tiada yang merebutnya kecuali dia termasuk orang yang zalim." (HR Thabrani dalam "Mu'jam al-Kabir" no.11234, dan "Mu'jam ash-Shaghir" no.488 dari [[Abdullah bin Abbas]]. Tapi Syaikh Syu'aib al-Arnauth melemahkan hadits ini dalam "[[Siyar A'lamin Nubala]]" 3/12 karena ada perawi lemah bernama Abdullah bin Mu'ammal.).<ref name=Qiblati/>