Keraton Surakarta Hadiningrat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baskoro Aji (bicara | kontrib)
Baskoro Aji (bicara | kontrib)
Baris 52:
 
=== Kompleks Sri Manganti Lor/Utara ===
[[Berkas:Kori srimanganti.jpg|thumb|left|250px|Kori Sri Manganti Lor dan Panggung Sangga Buwana.]]
[[Berkas:Bangsal Marcukundho.jpg|thumb|left|250px|Bangsal Marcukundha.]]
Untuk memasuki kompleks ini dari sisi utara harus melalui sebuah pintu gerbang yang disebut dengan ''Kori Kamandungan Lor''. Di depan sisi kanan dan kiri gerbang yang bernuansa warna biru dan putih ini terdapat dua arca Dwarapala yang dibuat pada tahun [[1930]]. Di sisi kanan dan kiri pintu besar ini terdapat cermin besar dan diatasnya terdapat suatu hiasan yang terdiri dari senjata dan bendera yang ditengahnya terdapat lambang kerajaan. Hiasan ini disebut dengan ''Gendera Gula Klapa''. Di halaman Sri Manganti terdapat dua bangunan utama yaitu ''Bangsal Smarakatha'' disebelah barat dan ''Bangsal Marcukundha'' di sebelah timur.
Baris 76:
Bangunan berikutnya adalah ''Sasana Handrawina''. Tempat ini digunakan sebagai tempat perjamuan makan resmi kerajaan. Kini bangunan ini biasa digunakan sebagi tempat seminar maupun ''gala dinner'' tamu asing yang datang ke kota [[Surakarta]]. Di depan ''Sasana Handrawina'' terdapat tiga bangunan serupa bangsal yang berukuran kecil yaitu ''Bangsal Bujana'' (tempat menjamu pengikut tamu agung), ''Bangsal Pradangga'' (tempat memukul gamelan), dan ''Bangsal Musik'' (tempat memainkan musik moderen atau orkes). Pada bagian selatan ''Sasana Handrawina'' terdapat bangunan dua lantai yang disebut ''Sasana Pustaka'', perpustakaan istana yang berfungsi sebagai tempat menyimpan berbagai kitab kuno dan naskah-naskah kerajaan. Bangunan utama lainnya di kompleks ini adalah ''Panggung Sangga Buwana''. Menara ini digunakan sebagai tempat meditasi Sri Sunan sekaligus untuk mengawasi [[Benteng Vastenburg]] milik [[Belanda]] yang berada tidak jauh dari istana. Bangunan yang memiliki lima lantai ini juga digunakan untuk melihat posisi bulan untuk menentukan awal suatu bulan.
 
[[Berkas:Pelataran Kedaton Keraton Surakarta.jpg|thumb|left|240px|Sesaji di halaman Kompleks Kedaton, dengan latar belakang deretan pohon sawo kecik.]]
[[Berkas:Sasana handrawina.jpg|thumb|left|240px|Bagian dalam bangunan Sasana Handrawina.]]
[[Berkas:Pelataran Kedaton Keraton Surakarta.jpg|thumb|left|240px|Sesaji di halaman Kompleks Kedaton, dengan latar belakang deretan pohon sawo kecik.]]
[[Berkas:Taman Sari Bandengan.jpg|thumb|left|240px|Kolam buatan dan tempat meditasi Sri Sunan di dalam kawasan Taman Sari Bandengan.]]
 
Baris 84:
Pada sisi timur Kompleks ''Kedaton'' terdapat [[Museum Keraton Solo|Museum Keraton Surakarta]] yang diresmikan pada masa pemerintahan [[Pakubuwana XII|Susuhunan Pakubuwana XII]]. Bangunan yang dijadikan museum tersebut merupakan bekas Kompleks ''Kadipaten'' atau ''Panti Pangarsa'', sebuah kawasan kantor-kantor urusan rumah tangga istana. Kantor-kantor yang terdapat dalam Kompleks ''Kadipaten'' adalah ''Bale Kretarta'' (Kantor Pemerintah Keraton), ''Reksa Hardana'' (Kantor Kas dan Keuangan Keraton), ''Sitaradya'' (Kantor Pembesar Pemerintah Keraton), ''Kantor Mandrasana'' (Kantor Urusan Kebutuhan Harian), ''Bale Karta'' (Kantor Urusan Perbelanjaan Keraton), serta ''Gedong Karyalaksana'' (tempat memasak). Pintu masuk utama kawasan museum ini terdapat di Jalan Sidikara (dari halaman ''Kamandungan Lor'' ke arah selatan melewati ''Kori Gapit Wetan''), sekaligus menjadi pintu masuk utama bagi wisatawan umum yang ingin menuju Kompleks ''Kedaton''.
 
Sebelah barat Kompleks ''Kedaton'' merupakan tempat tertutup bagi masyarakat umum dan terlarang untukjarang dipublikasikan sehingga tidak banyak yang mengetahui kepastian sesungguhnya. Kawasan ini juga melingkupi kawasan ''Karaton Kilen'' (harfiah = istana barat), yang merupakan tempat tinggal resmi Sri Sunan dan keluarga kerajaan yang masih digunakan hingga sekarang. Kawasan tertutup ini terhitung mulai dari sebelah barat dan selatan ''Dalem Ageng Prabasuyasa''. Di sebelah selatan bangunan ini terdapat ''Dalem Pakubuwanan'', sebagai kediaman permaisuri tertua Sri Sunan yang bertahta. Pada kawasan ''Pakubuwanan'' ini juga terdapat taman asri yang disebut ''Nganjarsari''. Di bagian selatan ''Pakubuwanan'' terdapat pendapa yang menghadap ke arah utara, dinamakan ''Pendapa Parankarsa'' yang berfungsi sebagai tempat bersantai Sri Sunan dan keluarganya.
 
Kompleks lain yang terdapat dalam kawasan tertutup ini adalah Kompleks ''Argapura'' atau ''Gunungan'', yang terletak di belakang ''Dalem Ageng Prabasuyasa''. Kawasan bukit buatan ini dikelilingi taman yang disebut ''Baleretna''. Fungsi dari kompleks ini adalah sebagai replika Gunung Meru dalam [[mitologi]] [[Suku Jawa|Jawa]] [[Hindu|pra-Islam]] dan sebagai tempat Sri Sunan dan keluarganya berlidung jika sewaktu-waktu istana diserang musuh.
Baris 90:
Di sisi barat Kompleks ''Argapura'', terdapat ''Taman Sari Bandengan''. Di tengah-tengah kolam buatan manusia ini berdiri bangunan semacam mushala yang digunakan sebagai ruang meditasi oleh Sri Sunan dan para pangeran. Di belakang tepian kolam terdapat tempat yang berisi batu meteor keramat dan tangga dari batu yang menuju ruang meditasi. Pada sisi utara kolam terdapat bangunan ''Banoncinawi'', kediaman para selir Sri Sunan. Bagian barat Kompleks ''Taman Sari Bandengan'' terdapat masjid yang bersifat pribadi yaitu ''Masjid Pudyasana''. Kawasan ''Karaton Kilen'' sendiri terletak di sebelah selatan ''Taman Sari Bandengan'', dibangun pada masa pemerintahan [[Pakubuwana X|Susuhunan Pakubuwana X]] dengan nama lengkap ''Karaton Kilen ing Prabasana''. Bangunan-bangunan lain yang berada di kawasan bagian barat Keraton Surakarta yang tertutup ini termasuk ''Keputren'' (kediaman putri-putri Sri Sunan), ''Kasatriyan'' (kediaman putra-putra Sri Sunan), ''Sasana Putra'', dan ''Sasana Narendra''.
 
=== Kompleks Magangan, Sri Manganti Kidul/Selatan, Kamandungan, serta Siti Hinggil Kidul/Selatan ===
[[Berkas:Pendopo Magangan Keraton Surakarta.jpg|thumb|left|Bangsal Magangan.]]
[[Berkas:Kori brojonolo kidul.jpg|thumb|left|Kori Brajanala Kidul.]]