Sastra Tiongkok: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Cun Cun (bicara | kontrib)
Cun Cun (bicara | kontrib)
Baris 74:
 
===Dinasti Song (960-1279)===
Walaupun [[Dinasti Song]] bukan kerajaan yang kuat dalam bidang militer, namun dalam bidang sastra, kerajaan ini banyak melahirkan sastrawan besar Tiongkok. Dinasti ini pun terkenal akan sajak-sajaknya. Sajak Song ditulis oleh para sastrawan yang juga berperan sebagai negarawan. Di periode Song Utara muncul penulis sajak yang bernama Su Shih atau [[Su Tung-po]] (1036-1101). Gaya sajak Su Tung-po disebutkan seperti "awan yang melayang dan air yang mengalir". Ia meminjam pemananganpemandangan-pemandangan alam untuk memberi nafas pada sajak-sajaknya. Ia menginginkan penyatuan dengan alam.

Penyair wanita [[Li Ching Chao]] (1018-1145) dikenal akan sajak-sajak yang ditulis dalam masa-masa keruntuhan kerajaan Song karena serbuan bangsa Chin. Sajak-sajak lainnya yang berasal dari masa perang ini penuh dengan tema patriotisme dan keinginan agar kerajaan Song bangkit dari kekalahan. Sajak-sajak patriotisme Lu Yu (1125-1210) dan Hsin Chi-chi ditulis pada periode Song Selatan. Sajak menjadi turun kepopulerannya ketika rakyat negara ini mulai menggemari cerita-cerita dan [[opera]]. Opera-opera Song adalah fondasi bagi opera-opera di periode berikutnya. Opera-opera ini berakar dari kisah-kisah yang diceritakan oleh para tukang cerita ([[hua-pen]]). Walaupun hua-pen telah ada sejak zaman Tang, tetapi baru pada zaman Song pekerjaan berkisah menjadi profesi yang sangat populer. Zaman Song telah mewariskan Empat Buah Cerita hua-pen ke dalam khazanah Sastra Tionghoa.
 
===Dinasti Yuan (1279–1368)===