Keraton Surakarta Hadiningrat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baskoro Aji (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baskoro Aji (bicara | kontrib)
Baris 78:
Pada sisi timur Kompleks ''Kedaton'' terdapat [[Museum Keraton Solo|Museum Keraton Surakarta]] yang diresmikan pada masa pemerintahan [[Pakubuwana XII|Susuhunan Pakubuwana XII]]. Bangunan yang dijadikan museum tersebut merupakan bekas Kompleks ''Kadipaten'' atau ''Panti Pangarsa'', sebuah kawasan kantor-kantor urusan rumah tangga istana. Kantor-kantor yang terdapat dalam Kompleks ''Kadipaten'' adalah ''Bale Kretarta'' (Kantor Pemerintah Keraton), ''Reksa Hardana'' (Kantor Kas dan Keuanngan Keraton), ''Sitaradya'' (Kantor Pembesar Pemerintah Keraton), ''Kantor Mandrasana'' (Kantor Urusan Kebutuhan Harian), '''Bale Karta'' (Kantor Urusan Perbelanjaan Keraton), serta ''Gedong Karyalaksana'' (tempat memasak). Pintu masuk utama kawasan museum ini terdapat di Jalan Sidikara (dari halaman ''Kamandungan Lor'' ke arah selatan melewati ''Kori Gapit Wetan''), sekaligus menjadi pintu masuk utama bagi wisatawan umum yang ingin menuju Kompleks ''Kedaton''.
 
Sebelah barat Kompleks ''Kedaton'' merupakan tempat tertutup bagi masyarakat umum dan terlarang untuk dipublikasikan sehingga tidak banyak yang mengetahui kepastian sesungguhnya. Kawasan ini disebut ''Karaton Kilen'' (harfiah = istana barat), merupakan tempat tinggal resmi Sri Sunan dan keluarga kerajaan yang masih digunakan hingga sekarang. DiKawasan belakangtertutup tempatini tinggalterhitung keluargadari Srisebelah Sunan,barat terdapatdan selatan ''TamanDalem SariAgeng BandenganPrabasuyasa''. Di tengah-tengahsebelah kolamselatan buatan manusiabangunan ini berdiriterdapat bangunan''Dalem yang digunakanPakubuwanan'', sebagai ruangkediaman meditasipermaisuri olehtertua paraSri pangeranSunan yang bertahta. DiPada sebelahkawasan belakang''Pakubuwanan'' pinggiranini kolamjuga terdapat tempattaman yang berisi batu meteor keramat dan tangga dari batuasri yang menujudisebut ruang meditasi''Nganjarsari''. Di antarabagian tamanselatan air dan bangunan tempat keluarga Sri Sunan,''Pakubuwanan'' terdapat bukitpendapa yang dipenuhimenghadap rerumputanke yangarah diatasnyautara, berdiri bangunan paviliun kecil dengan terasnya. Tempat ini disebutdinamakan ''GununganPendapa Parankarsa'' danyang dipakaiberfungsi sebagai tempat istirahatbersantai Sri Sunan dan keluarganya.
 
Kompleks lain yang terdapat dalam kawasan tertutup ini adalah Kompleks ''Argapura'' atau ''Gunungan'', yang terletak di belakang ''Dalem Ageng Prabasuyasa''. Kawasan bukit buatan ini dikelilingi taman yang disebut ''Baleretna''. Fungsi dari bangunan ini adalah sebagai replika Gunung Meru dalam mitologi [[Suku Jawa|Jawa]] [[Hindu|pra-Islam]] dan sebagai tempat Sri Sunan dan keluarganya berlidung jika sewaktu-waktu istana diserang musuh.
 
Di belakang tempat tinggal keluarga Sri Sunan, terdapat ''Taman Sari Bandengan''. Di tengah-tengah kolam buatan manusia ini berdiri bangunan yang digunakan sebagai ruang meditasi oleh para pangeran. Di sebelah belakang pinggiran kolam terdapat tempat yang berisi batu meteor keramat dan tangga dari batu yang menuju ruang meditasi. Di antara taman air dan bangunan tempat keluarga Sri Sunan, terdapat bukit yang dipenuhi rerumputan yang diatasnya berdiri bangunan paviliun kecil dengan terasnya. Tempat ini disebut ''Gunungan'' dan dipakai sebagai tempat istirahat Sri Sunan.
 
=== Kompleks Magangan, Sri Manganti, Kamandungan, serta Siti Hinggil Kidul/Selatan ===