Tat twam asi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dennis Vicarth (bicara | kontrib)
Membalikkan revisi 10319348 oleh Calombiiiaaa (bicara)
Kortsleting (bicara | kontrib)
Penambahan arti sehari-hari yang umum dipercaya oleh umat Hindu Bali
Baris 1:
'''''Tat twam asi''''' ({{lang-sa|तत् त्वम् असि atau तत्त्वमसि}}) adalah [[kalimat]] [[bahasa Sanskerta|Sanskerta]]. Secara [[harfiah]], kalimat ini berarti "Itu adalah kau" (jika dipadankan dengan [[bahasa Inggris]] dari [[rumpun bahasa Indo-Eropa]] maka diartikan ''[[:wiktionary:that|That]] [tat] [[:wiktionary:thou|thou]] [twam] [[:wiktionary:art|art]] [asi]'' atau ''That you are''). Dalam pengertian umum sehari-hari bagi umat Hindu Bali, istilah ini diartikan sebagai "Itu adalah kamu juga". Prinsip etika resiprokal ini adalah landasan bagi umat untuk memperlakukan orang lain dimana berlaku prinsip, "perlakukan orang lain sebagaimana kamu ingin diperlakukan". Dalam budaya Inggris, ini pun dikenal sebagai [[:en:Golden_Rule|the golden rule]].

Kalimat ini merupakan salah satu ''[[Mahāvākya]]'' (Semboyan Utama) dalam [[Sanatana Dharma]] berlandaskan ''[[Weda]]''. Mulanya kalimat ini muncul dalam kitab ''[[Chandogya Upanishad]]'' 6.8.7,<ref>Raphael, Edwin (1992). ''The pathway of non-duality, Advaitavada: an approach to some key-points of Gaudapada's Asparśavāda and Śaṁkara's Advaita Vedanta by means of a series of questions answered by an Asparśin.'' Iia: Philosophy Series. Motilal Banarsidass. ISBN 81-208-0929-7, ISBN 978-81-208-0929-1. Source: [http://books.google.com.au/books?id=P_u-4_kMfKwC&pg=PA94&lpg=PA94&dq=nonduality+chandogya&source=bl&ots=9XRtOCNSYG&sig=v6vGOC-sX7SK32sPy8PN_SQp5xc&hl=en&ei=65vVS7D5JZWXkQWegZWfDA&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=9&ved=0CC0Q6AEwCA#v=onepage&q&f=false] (accessed: Tuesday April 27, 2010), p.Back Cover</ref> dalam dialog antara [[Udalaka]] dan putranya, [[Swetaketu]]; kalimat ini muncul pada bagian akhir, dan diulang-ulang pada bagian selanjutnya. Makna kalimat ini adalah sang diri—dalam kondisi asli, murni, tulen—merupakan bagian yang identik atau persis dengan kebenaran sejati yang merupakan dasar atau asal dari segala fenomena di dunia.
 
Perguruan [[Adwaita]] yang didirikan [[Adi Shankara]] menekankan pentingnya ''Mahāvākya'' tersebut (dan tiga lainnya dari tiga ''[[Upanishad]]'' lainnya). ''Tat twam asi'' berarti "itu adalah kau". "Kau" di sini mengacu pada substrat yang tak lepas dari setiap individu. Hal tersebut bukanlah tubuh, pikiran, panca indra, atau sesuatu yang dapat teramati. Hal tersebut adalah sesuatu yang paling dasar, jauh dari segala sifat keakuan. Dalam pengertian ini, "kau" berarti [[atman]]. Entitas yang dimaksud dengan kata "itu", menurut ''[[Weda]]'', adalah [[Brahman]], realitas yang melampaui segala sesuatu yang terbatas.