Nakula: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 11:
}}
[[Berkas:Nakula.jpg|right|200px|thumb|Nakula dalam versi pewayangan Jawa]]
'''Nakula''' ([[bahasa Sansekerta|Sansekerta]]: '''नकुल''', ''nakülaNakula''), adalah seorang tokoh [[protagonis]] dari [[wiracarita]] [[Mahabharata]]. TetapiIa iamerupakan adalah putraputera Dewi [[MadrimMadri]], adikkakak ipar Dewi [[Kunti]]. Ia adalah saudara kembar [[Sadewa]] dan dianggap putera Dewa [[Aswin|Aswino]], Dewa tabib kembar.
 
Menurut kitab [[Mahabharata]], Nakula sangat tampan dan sangat elok parasnya. Menurut [[Dropadi]], Nakula merupakan suami yang paling tampan di dunia. Namun, sifat buruk Nakula adalah membanggakan ketampanan yang dimilikinya. Hal itu diungkapkan oleh [[Yudistira]] dalam kitab [[Prasthanikaparwa]].
Menurut kisah, Nakula sangat tampak parasnya. Kata ''nakula'' dalam [[bahasa Sansekerta]] artinya adalah "cerpelai".
 
==Arti nama==
 
MenurutSecara kisah[[harfiah]], Nakula sangat tampak parasnya. Katakata ''nakula'' dalam [[bahasa Sansekerta]] artinya adalah "cerpelai" atau "tikus benggala".
 
==Nakula dalam Mahabharata==
 
Menurut catatan, si kembar Nakula- [[SahadewaSadewa]] memiliki kemampuan istimewa dalam merawat [[kuda]] dan [[sapi]]. Nakula digambarkan sebagai orang yang sangat menghibur hati. Ia juga teliti dalam menjalankan tugasnya dan selalu mengawasi kenakalan kakaknya, [[Bima (tokoh Mahabharata)|Bima]], dan bahkan terhadap senda gurau yang terasa serius.
 
Nakula dipilih oleh [[Yudistira]] untuk hidup kembali saat pengasingan di dalam hutan, sementara saudara-saudaranya yang lain meninggal karena meminum air dari sebuah danau. Ini karena Nakula merupakan putera [[Madri]], dan [[Yudistira]], yang merupakan putera [[Kunti]], ingin bersikap adil terhadap kedua ibu tersebut.
 
Ketika para Pandawa harus menjalani masa penyamaran di [[Kerajaan Wirata]], Nakula menyamar sebagai perawat kuda dengan nama samaran "Grantika". Nakula turut serta dalam [[perang di Kurukshetra|pertempuran akbar di Kurukshetra]], dan memenangkan perang besar tersebut.
 
Dalam kitab [[Prasthanikaparwa]], yaitu kitab ketujuh belas dari seri [[Astadasaparwa]] [[Mahabharata]], diceritakan bahwa Nakula tewas dalam perjalanan ketika para Pandawa hendak mencapai puncak gunung [[Himalaya]]. Sebelumnya, saudara kembarnya yang bernama Sadewa tewas serta istri para Pandawa, yaitu [[Dropadi]].
 
==Nakula dalam pewayangan Jawa ==