Pluto: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: mengosongkan halaman [ * ]
Baris 118:
Pada tanggal 14 Juli 2015, ''[[New Horizons]]'' menjadi wahana pertama yang terbang melewati Pluto.<ref name="AP-20150714">{{cite news |last=Dunn |first=Marcia |title=Pluto close-up: Spacecraft makes flyby of icy, mystery world |url=http://apnews.excite.com/article/20150714/us-sci--pluto-1a20f848e7.html |date=14 July 2015 |work=[[AP News]] |accessdate=14 July 2015 }}</ref><ref name="NYT-20150713">{{cite news |last=Chang |first=Kenneth |title=A Close-Up for Pluto After Spacecraft’s 3-Billion-MileTrip |url=http://www.nytimes.com/2015/07/14/science/a-close-up-for-pluto-after-spacecrafts-3-billion-mile-trip.html |date=13 July 2015 |work=[[The New York Times]] |accessdate=13 July 2015 }}</ref><ref name="NASA-20150115"/><ref name="NYT-20150706-db">{{cite news |last=Overbye |first=Dennis |authorlink=Dennis Overbye |title=Reaching Pluto, and the End of an Era of Planetary Exploration |url=http://www.nytimes.com/2015/07/07/science/space/reaching-pluto-and-the-end-of-an-era-of-planetary-exploration.html |date=6 July 2015 |work=[[The New York Times]] |accessdate=7 July 2015 }}</ref> NASA berencana melakukan pengukuran rinci dan mengambil foto-foto Pluto beserta satelit-satelitnya menggunakan wahana ''New Horizons''.<ref name="About New Horizons"/><ref name="NYT-20150706">{{cite news |last=Chang |first=Kenneth |title=Almost Time for Pluto’s Close-Up |url=http://www.nytimes.com/2015/07/07/science/space/almost-time-for-plutos-close-up.html |date=6 July 2015 |work=[[The New York Times]] |accessdate=6 July 2015 }}</ref>
 
Michael Budiarti Supratman
== Sejarah ==
===Penemuan===
{{Further|Planet di luar Neptunus}}
[[File:Pluto discovery plates.png|thumb|282px|alt=The same area of night sky with stars, shown twice, side by side. One of the bright points, located with an arrow, changes position between the two images.|Foto penemuan Pluto]]
Pada tahun 1840-an, [[Urbain Le Verrier]] menggunakan [[mekanika klasik|mekanika Newton]] untuk memperkirakan posisi planet [[Neptunus]] yang saat itu belum ditemukan setelah menganalisis perturbasi di orbit [[Uranus]].<ref>{{cite book |title= Planet Quest: The Epic Discovery of Alien Solar Systems | first=Ken|last=Croswell |location= New York |publisher= The Free Press |year=1997 |isbn= 978-0-684-83252-4 |page=43|ref=harv}}</ref> Pengamatan Neptunus pada akhir abad ke-19 membuat para astronom berspekulasi bahwa orbit Uranus dipengaruhi oleh planet lain selain Neptunus.
 
Makhluk bundar hasil perkawinan silang antara Diman dan Lisna. Lahir di Bandung, 26 Desember 1998. Nama akrabnya sering kali disebut "Mik" , "Diman" , "Bispak" , "Asu". Tinggal di Jl.Mekar Pesona Raya No.3 Kecamatan Bojongloa Kidul, Bandung. Baru saja memiliki adik "angkat" bernama Gaby, yang diduga hasil perkawinan antara Justin Bieber dan Selena Gomez.
Tahun 1906, [[Percival Lowell]]—seorang warga Boston yang mendirikan [[Observatorium Lowell]] di [[Flagstaff, Arizona]], pada 1894—merintis proyek jangka panjang untuk mencari planet kesembilan yang ia juluki "[[Planet X]]".<ref name="Tombaugh1946" /> Pada 1909, Lowell dan [[William Henry Pickering|William H. Pickering]] memberi beberapa perkiraan koordinat langit untuk planet tersebut.<ref name="Hoyt" /> Lowell dan observatoriumnya melakukan pencarian ini tanpa hasil sampai ia meninggal dunia tahun 1916. Tanpa sepengetahuan Lowell, surveinya menangkap dua foto Pluto yang kabur pada tanggal 19 Maret dan 7 April 1915, tetapi statusnya belum diketahui saat itu.<ref name="Hoyt" /><ref name="Littman1990" /> Terdapat empat belas pengamatan [[pratemuan|pratemuan]] lainnya waktu itu; temuan tertua dilakukan oleh [[Observatorium Yerkes]] tanggal 20 Agustus 1909.<ref name="BuchwaldDimarioWild2000" />
 
Karena terlibat sengketa hukum selama sepuluh tahun dengan Constance Lowell, istri Percival, yang berusaha merebut bagian warisan observatorium Lowell senilai jutaan dolar, pencarian Planet X dihentikan sampai tahun 1929.{{sfn|Croswell|1997|p=50}} Direktur observatorium, [[Vesto Melvin Slipher]], langsung menyerahkan tugas pencarian Planet X ke [[Clyde Tombaugh]], seorang warga [[Kansas]] berusia 23 tahun yang didatangkan ke Observatorium Lowell karena Slipher terpesona oleh sampel gambar astronominya.{{sfn|Croswell|1997|p=50}}
 
Tugas Tombaugh adalah memetakan langit malam secara sistematis melalui beberapa pasangan foto, lalu mempelajari setiap pasangan foto dan menentukan objek-objek yang berpindah posisi. Menggunakan [[pembanding kedip]], ia dengan cepat memindah-mindahkan setiap lempeng foto untuk menciptakan ilusi gerak objek yang berpindah posisi atau berubah bentuk. Pada tanggal 18 Februari 1930, setelah satu tahun mencari, Tombaugh menduga ada objek yang bergerak di lempeng foto yang diambil tanggal 23 dan 29 Januari 1930. Foto berkualitas lebih rendah yang diambil tanggal 21 Januari membuktikan pergerakan tersebut.{{sfn|Croswell|1997|p=52}} Setelah pihak observatorium mengambil foto-foto lain untuk memperkuat bukti tersebut, kabar penemuan ini disampaikan ke [[Harvard College Observatory]] tanggal 13 Maret 1930.<ref name="Hoyt" />
 
=== Nama ===
{{See also|Venetia Burney}}
 
Penemuan ini diliput secara luas di seluruh dunia. [[Observatorium Lowell]], pemegang hak pemberian nama objek baru ini, menerima lebih dari 1.000 sumbangan nama dari seluruh dunia, mulai dari Atlas sampai Zymal.<ref name="pluto guide" /> Tombaugh meminta Slipher menyumbang nama untuk objek ini sebelum didahului orang lain.<ref name="pluto guide" /> Constance Lowell mengusulkan ''[[Zeus]]'', ''Percival'', dan ''Constance''. Usulan tersebut diabaikan.<ref name="Mager" />
 
Nama Pluto, diambil dari [[Pluto (mitologi)|dewa dunia bawah]], diusulkan oleh [[Venetia Burney]] (1918–2009), pelajar berusia 11 tahun asal [[Oxford]], Inggris, yang tertarik dengan [[mitologi klasik]].<ref name="Venetia" /> Ia mengusulkan nama ini saat sedang bercakap-cakap dengan kakeknya, [[Falconer Madan]], mantan pustakawan di [[Bodleian Library]], [[Universitas Oxford]]. Madan meneruskan usulan nama tersebut ke dosen astronomi [[Herbert Hall Turner]]. Turner menyampaikannya ke rekan-rekannya di Amerika Serikat.<ref name="Venetia" />
 
Objek ini memiliki nama resmi pada 24 Maret 1930.<ref name="The Times 27 May 1930" /><ref name="NYTimes 25 May 1930" /> Setiap anggota Observatorium Lowell diberi hak suara untuk memilih satu dari tiga nama: [[Minerva]] (sudah menjadi nama asteroid), [[Cronus]] (reputasinya rendah karena diusulkan oleh astronom [[Thomas Jefferson Jackson See]] yang kurang tepercaya), dan Pluto. Pluto mendapat suara bulat.{{sfn|Croswell|1997|pp=54–55}} Nama ini diumumkan tanggal 1 Mei 1930.<ref name="Venetia" /> Setelah diumumkan, Madan memberikan Venetia hadiah sebesar £5 (setara dengan £{{formatnum:{{Inflation|UK|5|1930|{{CURRENTYEAR}}|r=0}}}}, atau $430 USD tahun {{CURRENTYEAR}}),{{Inflation-fn|UK}}.<ref name="Venetia" />
 
Pilihan nama ini didorong oleh fakta bahwa dua huruf pertama ''Pluto'' adalah inisial Percival Lowell, dan [[simbol astronomi]] Pluto ([[File:Pluto symbol.svg|20px|{{Unicode|♇}}]], [[unicode]] U+2647, ♇) merupakan [[monogram]] yang dibentuk dari huruf 'PL'.<ref name="JPL/NASA Pluto's Symbol" /> [[Simbol astrologi]] Pluto mirip dengan simbol [[Neptunus]] ([[File:Neptune symbol.svg|20px]]), tetapi memiliki lingkaran tambahan di tengah trisula ([[File:Pluto's astrological symbol.svg|20px]]).
 
Nama ini pun langsung disambut secara luas. Pada tahun 1930, [[Walt Disney]] tampaknya terinspirasi oleh nama ini setelah ia memperkenalkan anjing pendamping [[Mickey Mouse]] bernama [[Pluto (Disney)|Pluto]], tetapi animator [[The Walt Disney Company|Disney]] [[Ben Sharpsteen]] tidak dapat mengonfirmasi sebab anjing tersebut diberi nama demikian.<ref name="Heinrichs2006" /> Tahun 1941, [[Glenn T. Seaborg]] mengadopsi nama [[elemen kimia]] [[plutonium]] dari planet Pluto sesuai tradisi penamaan planet baru. Plutonium diberi nama setelah [[uranium]], dari [[Uranus]], dan [[neptunium]], dari [[Neptunus]].<ref name="ClarkHobart2000" />
 
Sebagian besar bahasa di dunia menggunakan nama "Pluto" dalam berbagai transliterasi.{{efn|Istilah lainnya agak mirip di bahasa-bahasa yang [[fonologi]]nya sangat berbeda dengan [[fonologi bahasa Yunani Kuno]], misalnya ''Buluuto'' dalam [[bahasa Somali]] dan ''Tłóotoo'' dalam [[bahasa Navajo]].}} Dalam bahasa Jepang, [[Houei Nojiri]] mengusulkan terjemahan {{nihongo3|"Bintang Raja (Dewa) Dunia Bawah"|冥王星|Meiōsei}}, dan kata ini dipinjam oleh bahasa Cina, Korea, dan Vietnam.<ref name="RenshawIhara2000" /><ref name="nineplan" /><ref name="Bathrobe" /> Sejumlah [[bahasa di India]] memakai nama Pluto, sedangkan bahasa-bahasa lainnya seperti [[Hindi]] memakai nama ''[[Yama]]'', Penjaga Neraka dalam mitologi [[Hindu]] dan [[Yama (Asia Timur)|Buddha]], demikian halnya dengan bahasa Vietnam.<ref name="nineplan" /> [[Rumpun bahasa Polinesia]] cenderung memakai nama dewa dunia bawah pribumi, misalnya ''[[Whiro]]'' dalam [[bahasa Maori]].<ref name="nineplan" />
 
=== Planet X ===
Setelah ditemukan, redupnya Pluto dan tidak adanya piringan pasti membuat gagasan [[planet di luar Neptunus|Planet X]] Lowell diragukan.<ref name="Tombaugh1946" /> Perkiraan massa Pluto diperkecil terus menerus sepanjang abad ke-20.<ref>{{cite book|last1=Stern|first1=Alan|last2=Tholen|first2=David James|title=Pluto and Charon|date=1997|publisher=University of Arizona Press|isbn=9780816518401|pages=206–208}}</ref>
 
{| class="wikitable plainrowheaders" style="float: right; margin-right: 0; margin-left: 1em; text-align: center;"
|+ Perkiraan massa Pluto
! scope="col" | Tahun
! scope="col" | Massa
! scope="col" | Ilmuwan
|-
! scope="row" | 1931
| 1 Bumi
| [[Seth Barnes Nicholson|Nicholson]] & [[Nicholas U. Mayall|Mayall]]<ref name="RAS1931.91" /><ref name="Nicholson et al 1930" /><ref name="Nicholson et al 1931" />
|-
! scope="row" | 1948
| 0,1 (1/10) Bumi
| [[Gerard Kuiper|Kuiper]]<ref name="Kuiper 10.1086/126255" />
|-
! scope="row" | 1976
| 0,01 (1/100) Bumi
| [[Dale Cruikshank|Cruikshank]], Pilcher, & [[David Morrison (astrofisikawan)|Morrison]]{{sfn|Croswell|1997|p=57}}
|-
! scope="row" | 1978
| 0,002 (1/500) Bumi
| [[James W. Christy|Christy]] & [[Robert Sutton Harrington|Harrington]]<ref name="ChristyHarrington1978" />
|-
! scope="row" | 2006
| 0,00218 (1/459) Bumi
| [[Marc W. Buie|Buie]] et al.<ref name="BuieGrundyYoung_2006" />
|}
Astronom awalnya menghitung massa Pluto berdasarkan dugaan pengaruhnya terhadap Neptunus dan Uranus. Pada tahun 1931, Pluto diperkirakan memiliki massa yang kurang lebih sama dengan Bumi. Perkiraan tahun 1948 menyamakan massa Pluto dengan massa Mars.<ref name="Nicholson et al 1930" /><ref name="Kuiper 10.1086/126255" /> Tahun 1976, Dale Cruikshank, Carl Pilcher, dan David Morrison dari [[Universitas Hawaii]] menghitung [[albedo#Albedo astronomi|albedo]] Pluto untuk pertama kalinya dan membuktikan bahwa albedo Pluto sesuai dengan ciri-ciri es [[metana]]; ini berarti Pluto sangat cerah untuk planet seukurannya sehingga ukurannya pasti kurang dari 1 persen massa Bumi.{{sfn|Croswell|1997|p=57}} (albedo Pluto {{nowrap|1.3–2.0}} kali lebih besar daripada albedo Bumi.<ref name="Pluto Fact Sheet" />)
 
Pada tahun 1978, penemuan satelit Pluto, [[Charon (satelit)|Charon]], memungkinkan pengukuran massa Pluto untuk pertama kalinya: kurang lebih 0,2% massa Bumi, dan terlalu kecil bila ikut mempertimbangkan ketidaksesuaian di orbit Uranus. Beberapa pencarian Planet X alternatif selanjutnya, terutama oleh [[Robert Sutton Harrington]],<ref name="SeidelmannHarrington1988" /> gagal. Tahun 1992, [[E. Myles Standish|Myles Standish]] menggunakan data penerbangan ''[[Voyager 2]]'' saat melewati [[Neptunus]] tahun 1989 yang merevisi perkiraan massa Neptunus menjadi 0,5%—sebanding dengan massa Mars—untuk menghitung ulang pengaruh gravitasi Pluto terhadap Uranus. Dengan perhitungan baru, ketidaksesuaian orbit dan pencarian Planet X tidak berlaku lagi.<ref name="Standish1993" /> Kini, hampir semua ilmuwan sepakat bahwa Planet X sesuai definisi Lowell tidak pernah ada.<ref name="Standage2000" /> Lowell membuat prediksi orbit dan posisi Planet X pada tahun 1915 yang persis dengan orbit dan posisi Pluto pada saat itu. Setelah Pluto ditemukan, [[Ernest W. Brown]] segera menyimpulkan bahwa prediksi ini hanya kebetulan saja;<ref name="Tenn1994" /> pendapat ini masih dipercayai sampai sekarang.<ref name="Standish1993" />
 
=== Pengelompokan ===
{{Further|Definisi planet}}
{{TNO imagemap}}
 
Sejak 1992 sampai seterusnya, banyak benda angkasa yang ditemukan mengorbit di wilayah yang sama seperti Pluto, artinya Pluto merupakan bagian dari populasi objek bernama [[sabuk Kuiper]]. Hal ini membuat status planetnya dipertanyakan. Banyak pihak mempersoalkan tergolong atau tidaknya Pluto dengan populasi sekitarnya. Direktur museum dan planetarium menciptakan kontroversi dengan menurunkan Pluto dari model planet-planet Tata Surya. [[Hayden Planetarium]] dibuka kembali—bulan Februari 2000 setelah direnovasi—dengan model delapan planet dan baru diliput secara luas hampir satu tahun kemudian.<ref name="Tyson2001" />
 
Seiring ditemukannya objek-objek yang ukurannya sama dengan Pluto di wilayah tersebut, para ilmuwan berpendapat bahwa Pluto perlu dikelompokkan sebagai salah satu objek sabuk Kuiper; [[Ceres (planet katai)|Ceres]], [[2 Pallas|Pallas]], [[3 Juno|Juno]], dan [[4 Vesta|Vesta]] juga kehilangan status planetnya setelah banyak [[asteroid]] ditemukan di sekitarnya. Tanggal 29 Juli 2005, para astronom mengumumkan penemuan [[objek trans-Neptunus]] baru, [[Eris (planet katai)|Eris]], yang diperkirakan lebih besar daripada Pluto. Ini merupakan objek terbesar yang ditemukan di Tata Surya sejak [[Triton (satelit)|Triton]] tahun 1846. Para penemu dan pers awalnya menyebut Eris [[planet kesepuluh]], tetapi tidak ada konsensus resmi perihal status planetnya.<ref name="NASA-JPL press release 07-29-2005" /> Pihak lain di komunitas astronom menganggap penemuan ini alasan terkuat untuk mengganti status Pluto menjadi planet minor.<ref name="what" />
 
==== Pengelompokan IAU ====
{{main|Definisi planet IAU}}
 
Perdebatan mulai muncul pada tanggal 24 Agustus 2006 seiring diterbitkannya [[definisi planet IAU|resolusi IAU]] yang menetapkan definisi kata "planet" secara resmi. Menurut resolusi tersebut, ada tiga syarat utama agar suatu objek dapat dianggap sebagai "planet":
# Objek tersebut harus mengorbit Matahari.
# Objek tersebut memiliki massa yang cukup untuk menciptakan medan gravitasinya sendiri. Lebih spesifiknya, gravitasinya harus mengubah bentuk objek tersebut ke dalam keadaan [[kesetimbangan hidrostatis]].
# Objek tersebut harus [[pembersihan lingkungan|membersihkan lingkungan]] di sekitar orbitnya.<ref name="IAU2006 GA26-5-6" /><ref name="IAU0603" />
 
Pluto gagal memenuhi syarat ketiga, karena massany hanya 0,07 kali massa objek-objek lain di orbitnya (sebagai perbandingan, massa Bumi 1,7 juta kali lipat massa objek yang tersisa di orbitnya).<ref name="what" /><ref name="IAU0603" /> IAU juga memutuskan bahwa benda-benda seperti Pluto yang tidak memenuhi syarat ketiga akan dikelompokkan sebagai [[planet katai]]. Pada tanggal 13 September 2006, IAU memasukkan Pluto dan [[Eris (planet katai)|Eris]] beserta sateltinya, [[Dysnomia (satelit)|Dysnomia]], ke [[Minor Planet Catalogue]]. Masing-masing diberi [[penanda planet kecil]] resmi "(134340) Pluto", "(136199) Eris", dan "(136199) Eris I Dysnomia".<ref name="IAUC 8747" /> Apabila Pluto diberi penanda saat ditemukan, angka penandanya sekitar 1.164, bukan 134.340.
 
Ada berbagai penolakan dari komunitas astronom terkait pengelompokan ulang ini.<ref name="geoff2006c" /><ref name="Ruibal-1999" /><ref name="Britt-2006" /> [[Alan Stern]], penyidik utama misi ''[[New Horizons]]'' [[NASA]] ke Pluto, menolak resolusi IAU secara terbuka; ia menyatakan bahwa "definisi ini jelek karena alasan teknis".<ref name="geoff2006a" /> Stern keberatan karena menurut definisi baru ini, Bumi, Mars, Yupiter, dan Neptunus yang berbagi orbit dengan asteroid tidak bisa dikatakan sebagai planet.<ref name="newscientistspace" /> Ia berpendapat bahwa semua satelit bulat berukuran besar, termasuk [[Bulan]], justru bisa dikatakan sebagai planet.<ref name="News.discovery.com"/> Klaim Stern yang lain adalah karena kurang dari lima persen astronom yang mendukung resolusi ini, keputusan IAU tidak mewakili seluruh komunitas astronom.<ref name="newscientistspace" /> [[Marc W. Buie]], astronom Observatorium Lowell, menyampaikan pendapatnya soal definisi baru ini di situs webnya dan menolak definisi ini.<ref name="Buie2006 IAU response" /> Astronom lainnya mendukung IAU. Mike Brown, astronom yang menemukan [[Eris (planet katai)|Eris]], mengatakan bahwa "melalui prosedur rumit yang mirip sirkus ini, entah bagaimana muncullah jawaban yang tepat. Jawaban ini sudah dinanti-nanti. Ilmu pengetahuan pada akhirnya akan memperbaiki diri sendiri meskipun melibatkan emosi yang kuat."<ref name="Overbye2006" />
 
[[File:Pluto Protest and Counter Protest.jpg|thumb|250px|Kegiatan promosi yang menampilkan rekonstruksi "unjuk rasa" Pluto. Para peserta memerankan pendukung (kiri) dan penentang (kanan) pengelompokan ulang Pluto]]
Tanggapan masyarakat terhadap keputusan IAU beragam. Walaupun banyak yang menerima pengelompokan ulang ini, banyak pula pihak yang berusaha membatalkan keputusan ini lewat petisi daring agar IAU mempertimbangkan kembali definisi baru tersebut. Resolusi yang diperkenalkan oleh beberapa anggota [[Majelis Negara Bagian California]] menyebut keputusan IAU sebagai "penistaan ilmu pengetahuan".<ref name="DeVore2006" /> [[Dewan Perwakilan Rakyat New Mexico]] mengesahkan resolusi yang menyatakan bahwa Pluto diakui sebagai planet di langit New Mexico sebagai penghormatan kepada Tombaugh, warga New Mexico; resolusi tersebut juga menyatakan 13 Maret 2007 sebagai Hari Planet Pluto.<ref name="Holden2007" /><ref name="Gutierrez2007" /> [[Senat Illinois]] mengesahkan resolusi serupa pada tahun 2009 atas dasar bahwa Clyde Tombaugh, penemu Pluto, lahir di Illinois. Resolusi tersebut menegaskan bahwa Pluto "diturunkan statusnya secara tidak adil menjadi planet 'kerdil'" oleh IAU.<ref name="ILGA SR0046" /> Sejumlah tokoh masyarakat juga menolak perubahan ini atas alasan tidak adanya kesepakatan di kalangan ilmuwan seputar isu ini atau kemungkinan bahwa para ilmuwan selalu mengakui Pluto sebagai planet dengan alasan sentimental sekalipun keputusan IAU menyatakan sebaliknya.<ref name="Sapa-AP" />
 
Pada tahun 2006, dalam pemilihan Kata Pilihan ke-17, [[American Dialect Society]] memilih ''[[plutoed]]'' (terplutokan) sebagai kata pilihan tahun 2006. "Memplutokan" berarti "menurunkan derajat atau nilai seseorang atau sesuatu".<ref name="msnbc"/>
 
Peneliti dari dua kubu yang bertentangan mengadakan pertemuan pada tanggal 14–16 Agustus 2008 di Johns Hopkins University [[Applied Physics Laboratory]]. for a conference that included back-to-back talks on the current IAU definition of a planet.<ref name="Minkel2008" /> Dengan tajuk "The Great Planet Debate",<ref name="The Great Planet Debate" /> konferensi ini merilis pernyataan pascakonferensi bahwa para ilmuwan gagal menyepakati definisi planet.<ref name="PSIedu press release 2008-09-19" /> Tepat sebelum konferensi ini, pada tanggal 11 Juni 2008, IAU mengumumkan bahwa kata "[[plutoid]]" akan digunakan untuk menyebut Pluto dan objek-objek lain dengan [[sumbu semi-mayor]] orbit yang lebih besar daripada sumbu semi-mayor Neptunus dan massa yang cukup untuk membuatnya nyaris bulat.<ref name="IAU0804" /><ref name="Discover 2009-JANp76" /><ref name="Science News, July 5, 2008 p. 7" />
 
== Orbit dan rotasi ==