Orang Ryukyu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Naval Scene (bicara | kontrib)
Naval Scene (bicara | kontrib)
Baris 70:
Orang-orang Ryukyu cenderung menganggap bahwa mereka saling terikat satu sama lain karena pulau tempat tinggal mereka, dan terutama pada generasi tua sering menganggap diri mereka pertama-tama sebagai orang [[Ryukyu|Okinawa]], baru kemudian sebagai orang Jepang.<ref>Smits, Gregory. ''Visions of Ryukyu''. University of Hawai'i Press. 1999. Pp 1–3.</ref><ref>Kerr, George. ''Okinawa: History of an Island People''. Charles Tuttle Co. 1959. Pp 454–471.</ref><ref>Glacken, Clarence. "The Great Loochoo: A Study of Okinawan Village Life". University of California Press. 1955. Pp 299–302.</ref>
 
Masakan Ryukyu memperlihatkan pengaruh Tiongkok dan Jepang yang cukup jelas.<ref name="Davidson"/> Orang Ryukyu menyukai berbagai masakan dari babi, baik daging maupun anggota tubuh lainnya.<ref name="Davidson"/> Salah satu hidangan terkenal adalah ''Rafutei'', yaitu bahu dan perut babi yang direbus perlahan dengan kecap, gula, dan ''Awamori'' (minuman keras lokal).<ref name="Davidson"/> Contoh masakan lainnya adalah ''Nakami-no-suimono'' (sup irisan usus dan lambung), ''Mimikawa-sashimi'' (selada ''sunomono'' dengan telinga babi), dan ''Ashitebichi'' (rebusan kikil babi).<ref name="Davidson"/> Selain itu babi juga sering dibuat kaldu.<ref name="Davidson">{{cite book
| title = The Oxford Companion to Food
| author = Alan Davidson