Gabungan Serikat Buruh Islam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Arief pernando (bicara | kontrib)
Arief pernando (bicara | kontrib)
Baris 10:
 
==Menjadi GASBIINDO==
Dalam Kongres VI di Surabaya, Desember 1953, Daljono mengusulkan agar SBII memisahkan diri dari Masyumi dan berfusi dengan Sarbumusi dan GOBSI agar menjadi serikat buruh Islam yang kuat dan besar untuk menghadapi SOBSI<ref>Hendri F. Isnaeni, Serikat Buruh Islam Indonesia, Memilih Seteru Antara Komunis atau Majikan</ref>. Pertikaian ketiga serikat buruh muslim tersebut bukan hanya di aras nasional. Pada tingkat internasional, Sarbumusi dan Gasbiindo ikut mendirikan Konfederasi Buruh Independen Dunia (ICFTU), sementara SOBSI ikut mendirikan wadah serikat buruh sosialis (WFTU)<ref>Rekson Silaban; Opini : Pergerakan Buruh Indonesia, Harian Kompas , 30 April 2014</ref>.
 
Namun [[Jusuf Wibisono]] tak setuju karena fusi sulit dilakukan. Masing-masing serikat buruh merupakan anak organisasi partai yang punya konsepsi dan strategi politik yang berbeda. Karena usulannya tak disetujui kongres, seusai janjinya, Daljono menanggalkan jabatannya. Jusuf Wibisono menggantikannya sebagai ketua umum, sementara Daljono menjabat wakil ketua<ref>Hendri F. Isnaeni, Serikat Buruh Islam Indonesia, Memilih Seteru Antara Komunis atau Majikan</ref>.