Rama: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 3:
| Caption =
| Gelar_sebagai = Awatara Wisnu sebagai putra Dasarata, pembunuh Rahwana
| Nama =
| Devanagari = राम
| Ejaan_Sanskerta = Rāma
Baris 41:
Hacked By Mr.404
Iam Form Garuda Cyber Ghost Team
=== Kelahiran dan keluarga ===
[[Berkas:Rama sita lakshmana.jpg|right|300px|thumb|Sebuah lukisan dari [[Himachal Pradesh]]. Dari kiri ke kanan: [[Sita]], Rama, dan [[Laksmana]].]]
Ayah
=== Mr.404 & Anonymous ===
Baris 92 ⟶ 91:
=== Rama menggempur Alengka ===
[[Berkas:Lanka siege.jpg|left|240px|thumb|Lukisan India yang menggambarkan adegan Rama dan pasukannya sedang menyerang Kota [[Alengka]].]]
Setelah jembatan rampung, Rama dan pasukannya menyeberang ke [[Alengka]]. Pada pertempuran pertama, [[Anggada]] menghancurkan menara Alengka. Untuk meninjau kekuatan musuh, [[Rahwana]] segera mengirim mata-mata untuk menyamar menjadi [[wanara]] dan berbaur dengan mereka. Penyamaran mata-mata Rahwana sangat rapi sehingga banyak yang tidak tahu, kecuali [[Wibisana]]. Kemudian Wibisana menangkap mata-mata tersebut dan membawanya ke hadapan Rama. Di hadapan Rama, mata-mata tersebut memohon pengampunan dan berkata mereka hanya menjalankan perintah. Akhirnya Rama mengizinkan mata-mata tersebut untuk melihat-lihat kekuatan tentara Rama dan berpesan agar Rahwana segera mengambalikan [[Sita]]. Mata-mata tersebut sangat terharu dengan kemurahan hati Rama dan yakin bahwa kemenangan akan berada di pihak Rama.Hi Iam Mr.404
Pada hari pertempuran terahir, Dewa [[Indra]] mengirim kereta perangnya dan meminjamkannya kepada Rama. Kusir kereta tersebut bernama Matali, siap melayani Rama. Dengan kereta dewa tersebut, Rama melanjutkan peperangan yang berlangsung dengan sengit. Kedua pihak sama-sama kuat dan mampu bertahan. Akhirnya Rama melepaskan senjata [[Brahma Astra]] ke dada [[Rahwana]]. Senjata sakti tersebut mengantar Rahwana menuju kematiannya. Seketika bunga-bunga bertaburan dari surga karena menyaksikan kemenangan Rama. [[Wibisana]] meratapi jenazah kakaknya dan sedih karena nasihatnya tidak dihiraukan. Sesuai aturan agama, Rama mengadakan upacara pembakaran jenazah yang layak bagi Rahwana kemudian memberikan wejangan kepada Wibisana untuk membangun kembali Negeri [[Alengka]]. Setelah Rahwana dikalahkan, [[Sita]] kembali ke pelukan Rama dan mereka kembali ke [[Ayodhya]] bersama [[Laksmana]], [[Sugriwa]], [[Hanoman]] dan tentara [[wanara]] lainnya. Di Ayodhya, mereka disambut oleh [[Bharata (Ramayana)|Bharata]] dan [[Kekayi]]. Di sana para wanara diberi hadiah oleh Rama atas jasa-jasanya.
Baris 151 ⟶ 150:
[[Kategori:Waisnawa]]
[[Kategori:Raja dalam mitologi Hindu]]
Hacked by Mr.404
|