Dinasti Goryeo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Cun Cun (bicara | kontrib)
Baris 92:
 
==Invasi Mongol==
Pada tahun 1231, [[Invasi Mongol ke Korea|Invasi Mongol]] meluluhlantakkanmenghancurkan Goryeo. [[Invasi Mongol Pertama ke Korea|Invasi Pertama]] yang terdiri dari 6 seri, memporak-porandakan Goryeo selama lebih dari 40 tahun. Saat Mongol menyerbu, rezim militer mengungsi ke [[Pulau Ganghwa]] dan bertahan dari gempuran. Resistensi Goryeo menghasilkan perjanjian damai yang syaratnya kerajaan itu dapat meneruskan [[silsilah]] keturunan dan kedaulatan raja-rajanya. Namun begitu, rezim militernya dikendalikan dan otoritasnya dipegang oleh [[monarki]]. Mongol mensyaratkan Goryeo untuk menyediakan tentara dan material untuk persiapan menyerbu Jepang pada tahun 1274 dan 1281. Mereka juga membebankan [[upeti]] dan Goryeo diharuskan mengganti pemimpin sesuai dengan keinginan istana [[Dinasti Yuan]].
 
Pada abad ke-12 terjadi pemberontakan militer yang membawa perubahan signifikan terhadap agama dan landasan Goryeo. Kesuksesan [[kudeta]] oleh para pemimpin militer menyebabkan penyingkiran menteri-menteri sipil dari pemerintahan dan penurunan pentingnya [[gwageo|sistem ujian nasional]]. Para sarjana-sarjana Konfusius berhenti dari kursi pemerintahan dan beristirahat ke tempat-tempat sunyi.
 
Akhir perang terhadap Mongol membawa perubahan besar terhadap kehidupan politik kerajaan, saat kekuasaan jatuh ke tangan monarki dengan dukungan Mongol. Kuil-[[kuil Buddha]] yang didukung [[aristokrat]] ini dihidupkan kembali secara [[ekonomi]] dan [[politik]]. Para pendeta diberi kesempatan untuk turun ke arena politik sebagai pejabat peringkat atas atau sebagaidan penasehat kerajaan. Festival-festival agama Buddha dirayakan besar-besaran.
 
Sarjana konfusiusKonfusian Goryeo mengimpor ide-ide Neo Konfusianisme dari [[Dinasti Yuan]] dan mengkritik agama Buddha yang sekarang telah menjadi terlalu duniawi dalam ide dan tindakan. Mereka mengkritik kuil dan biksu yangtelah memanfaatkan tujuan dan fungsi utama komunitas Buddhis sebagai niat untuk mengumpulkan kekayaan dan kekuasaan. Para sarjana ini menciptakaningin paradigmamenciptakan pengertiantatanan masyarakat secara jelas dan tepat lalu mulai, membentuk program reformasi untuk membentuk masyarakat sesuai pola-pola pemikiran dan sturktur berdasarkan Konfusianisme.
 
Pada abad ke-14, Goryeo sudah mengadakan reformasi politik dan ekonomi. Faksi reformis Goryeo diakhir abad ke-14 terdiri dari 2 kelompok, pegawai negeri sipil Neo-Konfusian yang dipimpin [[Jeong Do-jeon]] dan pemimpin militer bernama [[Yi Seong-gye]]. Kedua kelompok ini dihubungkan oleh elemen yang sama, mereka berasal dari elit lokal yang berkoneksi dengan bangsawan yang berkuasa di ibukota. Pada tahun 1388, Yi Seong-gye dan Jeong Do-jeon mengerahkan pasukan mereka dan melakukan kudeta. Kudeta yang sukses ini mengantarkan fondasi dinasti yang baru, Joseon, dengan Yi Seong-gye sebagai pemimpinnya (1392).