Umar bin Khattab: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Andri Dariel (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 22:
 
== Biografi==
Sebelum memeluk [[Islam]], Umar adalah orang yang sangat disegani dan dihormati oleh penduduk [[Mekkah]]. Umar juga dikenal sebagai seorang peminum berat, beberapa catatan mengatakan bahwa pada masa pra-Islam ([[Jahiliyyah]]), Umar suka meminum anggur. Setelah menjadi seorang Muslim, ia tidak menyentuh [[Minuman beralkohol|alkohol]] sama sekali, meskipun belum diturunkan larangan meminum khamar (yang memabukkan) secara tegas.
 
=== Memeluk Islam ===
Ketika [[Nabi Muhammad]] {{saw}} menyebarkan [[Islam]] secara terbuka di [[Mekkah]], Umar bereaksi sangat antipati terhadapnya, beberapa catatan mengatakan bahwa kaum [[Muslim]] saat itu mengakui bahwa Umar adalah lawan yang paling mereka perhitungkan, hal ini dikarenakan Umar yang memang sudah mempunyai reputasi yang sangat baik sebagai ahli strategi perang dan seorang [[prajurit]] yang sangat tangguh pada setiap peperangan yang ia lalui. Umar juga dicatat sebagai orang yang paling banyak dan paling sering menggunakan kekuatannya untuk menyiksa pengikut [[Nabi Muhammad]] {{sawSAW}}.
 
Pada puncak kebenciannya terhadap ajaran [[Nabi Muhammad]] {{sawSAW}}, Umar memutuskan untuk mencoba membunuh Nabi Muhammad {{saw}}, namun saat dalam perjalanannya ia bertemu dengan salah seorang pengikut [[Nabi Muhammad]] {{sawSAW}} bernama [[Nu'aim bin Abdullah]] yang kemudian memberinya kabar bahwa saudara perempuan Umar telah memeluk Islam, ajaran yang dibawa oleh [[Nabi Muhammad]] {{sawSAW}} yang ingin dibunuhnya saat itu. Karena berita itu, Umar terkejut dan pulang ke rumahnya dengan dengan maksud untuk menghukum adiknya, diriwayatkan bahwa Umar menjumpai saudarinya itu sedang membaca [[Al Qur'an]] surat Thoha ayat 1-8, ia semakin marah akan hal tersebut dan memukul saudarinya. Ketika melihat saudarinya berdarah oleh pukulannya ia men)jadi iba, dan kemudian meminta agar bacaan tersebut dapat ia lihat, diriwayatkan Umar menjadi terguncang oleh apa yang ia baca tersebut, beberapa waktu setelah kejadian itu Umar menyatakan memeluk Islam, tentu saja hal yang selama ini selalu membelanyani membuat hampir seisi Mekkah terkejut karena seseorang yang terkenal paling keras menentang dan paling kejam dalam menyiksa para pengikut [[Nabi Muhammad]] {{sawSAW}} kemudian memeluk ajaran yang sangat dibencinya tersebut, akibatnya Umar dikucilkan dari pergaulan Mekkah dan ia menjadi kurang atau tidak dihormati lagi oleh para petinggi Quraisy yang selama ini diketahui selalu membelanya.
 
=== Kehidupan di Madinah ===
Pada tahun 622 M, Umar ikut bersama [[Nabi Muhammad]] {{sawSAW}} dan pemeluk Islam lain [[hijrah|berhijrah]] (migrasi) (ke [[Yatsrib]] (sekarang [[Madinah]]) . Ia juga terlibat pada [[perang Badar]], Uhud, Khaybar serta penyerangan ke Syria. Ia dianggap sebagai seorang yang paling disegani oleh kaum Muslim pada masa itu karena selain reputasinya yang memang terkenal sejak masa pra-Islam, juga karena ia dikenal sebagai orang terdepan yang selalu membela Nabi Muhammad {{saw}} dan ajaran Islam pada setiap kesempatan yang ada bahkan ia tanpa ragu menentang kawan-kawan lamanya yang dulu bersama mereka ia ikut menyiksa para pengikutnya [[Nabi Muhammad]] {{sawSAW}}.
 
=== Wafatnya Nabi Muhammad ===
Baris 36:
 
[[Abu Bakar]] yang mendengar kabar bergegas kembali dari Madinah, ia menjumpai Umar sedang menahan Muslim yang lain dan lantas mengatakan
{{quote|"Saudara-saudara! Barangsiapa mau menyembah [[Nabi Muhammad]] {{sawSAW}}, [[Nabi Muhammad]] {{sawSAW}} sudah meninggal dunia. Tetapi barangsiapa mau menyembah Allah, Allah hidup selalu tak pernah mati!"|Abu Bakar ash-Shiddiq}}
 
[[Abu Bakar]] mengingatkan kepada para pemeluk [[Islam]] yang sedang terguncang, termasuk Umar saat itu, bahwa [[Nabi Muhammad]] {{sawSAW}}, seperti halnya mereka, adalah seorang manusia biasa, Abu Bakar kemudian membacakan ayat dari Al Qur'an<ref>"Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur." ([[Al 'Imran]] ayat 144)</ref> dan mencoba untuk mengingatkan mereka kembali kepada ajaran yang diajarkan Nabi Muhammad {{saw}} yaitu kefanaan makhluk yang diciptakan. Setelah peristiwa itu Umar menyerah dan membiarkan persiapan penguburan dilaksanakan.
 
=== Masa kekhalifahan Abu Bakar ===