Puck Meijer: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k menambahkan Kategori:Tokoh Belanda menggunakan HotCat
Chaerani (bicara | kontrib)
detail nama asli Puck Meijer
Baris 1:
'''Puck Meijer''' (Lahir 2 Juni 1917, Wafat 7 Maret 2014 di Vufflens-le-Château, Swiss)<ref name=":0">[http://www.hommages.ch/Defunt/83307/Puck_Hoog_Meijer Obituari Puck Meijer]. Diakses 20 Oktober 2014</ref> adalah guru balet Belanda yang mengajarkan balet kepada para perintis balet Indonesia seperti [[Farida Oetoyo]], [[Nanny Lubis]], [[James Danandjaja]], [[Elsie Tjiok]], [[Tanneke Burki]] dan [[Julianti Parani]]. Salah seorang murid terbaiknya dari Jakarta (1947-1955), [[Toos Waldman]], berlanjut belajar balet di Royal Ballet School dan menjadi penari di company Scapino Ballet di Belanda.<ref name=":4" />
 
Puck Meijer lahir di Belanda dengan nama asli Jeannette Meijer, anak dari Karel Meijer Ezn and mother Annie Meijer-Heida. Ia mulai belajar tari pada umur 5 tahun di Belanda di sekolah tari James Meijer Fils di bawah guru Mary Gayford dari Inggris. Kemudian ia memutuskan untuk belajar balet secara serius di Inggris di bawah Madame Legat, dan kemudian bergabung dengan Imperial Society of Teachers of Dancing di Inggris, dan kemudian melanjutkan juga belajar balet di Paris di bawah Olga Preobrajenska. Seusai studinya, ia kembali ke Amsterdam dan berprofesi sebagai penari di Belanda dengan melakukan tur di bawah AVRO (orkestra radio nasional Belanda pada saat itu). Puck Meijer datang ke Indonesia atas permintaan calon suaminya, Dick Hoog, untuk menghindari kondisi perang di Belanda yang baru dimulai saat itu, dan kemudian menikah dan menetap di Bandung.<ref name=":4">Wawancara dengan Hazeline van Swaay-Hoog oleh Meutia Chaerani, 27 Oktober 2014.</ref> Pada tahun 1939, Puck Meijer mengambil alih sekolah balet milik Hertha Ruth di Bandung dengankarena Hertha Ruth kembali ke Belanda, dan mengajarkan balet di sana dengan sistem Ceccheti dari Imperial Society of Teachers of Dancing.<ref>[http://wiki.theaterencyclopedie.nl/wiki/Interview_Ati:1 Ati vertelt over haar danslessen in Bandoeng]. Diakses 20 Oktober 2014</ref> Anak didiknya, Ati de Bruyn Kops berhasil lulus ujian balet level Advanced di Bandung dengan penguji Darja Collin, seorang penari kenamaan Belanda yang melakukan tur ke Hindia Belanda pada saat itu.
 
Pada tahun 1942, Puck Meijer masuk ke dalam kamp tawanan perang di Camp Tjihapit, bersama dengan penari lain Corry Vonk, Pam Ingenegeren, dan Ati de Bruyn Kops (Agatha Catharina Tromp Meesters de Bruijn Kops, lahir 25 Maret 1922 di Djember). Selama di kamp tawanan para penari ini membentuk grup kabaret bernama "Main-Main" dan menciptakan repertoire kabaret berjudul "Les deux ânes / Dua Keledai". Pada tahun 1945, penari-penari ini ditransfer ke kamp tawanan Kampong Makassar di Batavia. Selain sibuk bekerja paksa di barak kesehatan atau perkebunan, Puck Meijer, Ati Bruyn Kop, Corry Vonk, dan Vitringa Beatrice berlatih secara diam-diam karena di kamp ini tidak diperbolehkan membuat pertunjukan. Setelah delapan bulan di kamp Kampong Makassar, Jepang menyerah dan para tawanan pun dibebaskan.<ref>[http://wiki.theaterencyclopedie.nl/wiki/Interview_Ati:2 Ati vertelt over haar tijd in kamp Tjihapit en Kampong Makassar.] Diakses 20 Oktober 2014</ref>