Sawah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Membalikkan revisi 9958108 oleh 36.76.27.54 (bicara)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[Berkas:Mengolah-sawah.jpg|thumb|right|250px|[[Terasiring|Sawah berteras]] di hulu Cipamingkis, Sukamakmur, Kabupaten Bogor]]
[[Berkas:sawahpadi.jpg|thumb|250px|Sawah berteras di Bali]]
<!--[[Berkas:Bw merah di sawahCanh-dong-Viet.jpgJPG|thumb|Pertanaman bawang merahSawah di lahan sawah[[Vietnam]]. Brebes, Jawa Tengah]]-->
'''Sawah''' adalah [[tanah]] yg digarap dan diairi untuk tempat menanam [[padi]].<ref>{{cite web |url = http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php |title = Kamus Besar Bahasa Indonesia}}</ref> Untuk keperluan ini, sawah harus mampu menyangga genangan air karena padi memerlukan penggenangan pada periode tertentu dalam pertumbuhannya. Untuk mengairi sawah digunakan sistem [[irigasi]] dari [[mata air]], [[sungai]] atau air [[hujan]]. Sawah yang terakhir dikenal sebagai sawah tadah hujan, sementara yang lainnya adalah sawah irigasi. Padi yang ditanam di sawah dikenal sebagai padi lahan basah (''lowland rice'').
 
Baris 12:
|url=http://www.gsfc.nasa.gov/topstory/2002/1204paddies.html
|title=Shifts in rice farming practices in China reduce greenhouse gas methane |accessdate=2002-12-19}}</ref>
[[Berkas:Cambodian farmers planting rice.jpg|thumb|leftright|Petani menanam padi di sawah di [[Kamboja]].]]
==Sejarah==
Para pakar arkeologi sepakat bahwa pembudidayaan di lahan basah berawal di [[China]]. Bukti keberadaan sawah padi pertama ditemukan bertanggal 6280 tahun yang lalu berdasarkan penanggalan karbon dari biji padi dan materi organik tanah yang ditemukan di situs Chaodun di [[Kushan County]].<ref>{{Cite journal | last1 = Cao | first1 = Zhihong | last2 = Fu | first2 = Jianrong | last3 = Zou | first3 = Ping | last4 = Huang | first4 = Jing Fa | last5 = Lu | first5 = Hong | last6 = Weng| first6 = Jieping | last7 = Ding | first7 = Jinlong|title=Origin and chronosequence of paddy soils in China.|journal=Proceedings of the 19th World Congress of Soil Science|year=2010|month=August|pages=39–42|url=http://www.cabdirect.org/abstracts/20123011310.html|accessdate=8 February 2013}}</ref> Di sebuah situs Neolitik di Caoxieshan, arkeologis melakukan penggalian dan menemukan sebuah lokasi yang dipercaya dulunya merupakan sawah.<ref>Fujiwara, H. (ed.). ''Search for the Origin of Rice Cultivation: The Ancient Rice Cultivation in Paddy Fields at the Cao Xie Shan Site in China''. Miyazaki: Society for Scientific Studies on Cultural Property, 1996. (In Japanese and Chinese)</ref> Diperkirakan situs di Caoxieshan bertanggal 4000 hingga 3000 SM.<ref>Fujiwara 1996</ref><ref>Tsude, Hiroshi. Yayoi Farmers Reconsidered: New Perspectives on Agricultural Development in East Asia. ''Bulletin of the Indo-Pacific Prehistory Association'' 21(5):53-59, 2001.</ref> Selain itu terdapat 10 lokasi arkeologi yang terkait dengan sawah di Korea. Dua diantaranya yang tertua berada di Okhyun dan Yaumdong, [[Ulsan]], dibangun sejak [[Mumun pottery period]].<ref>Crawford, Gary W. and Gyoung-Ah Lee. Agricultural Origins in the Korean Peninsula. ''Antiquity'' 77(295):87-95, 2003.</ref> Terdapat bukti arkeologis pula bahwa beras (padi yang sudah dihilangkan sekamnya) disimpan untuk keperluan militer dan prosesi pemakaman sejak zaman [[Neolitik]] hingga [[Dinasti Han]] di China.<ref>{{cite web