Kereta kecepatan tinggi di Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 10:
===Proposal JICA===
[[Berkas:Shinkansen, the Hayabusa and the Super-Komachi super express.jpg|thumb|[[Shinkansen]] [[Seri E5]] yang ditawarkan Jepang.]]
Sejak 2008, Jepang telah lama merintis rencana untuk mengekspor teknologi kereta api berkecepatan tinggi [[Shinkansen]] kepada Indonesia. Ketika Festival Persahabatan Indonesia-Jepang digelar pada bulan November 2008, Jepang memamerkan teknologi Shinkansen milik mereka untuk memukau khalayak Indonesia.<ref>{{cite web|title=JICA in Indonesia-Japan Expo 2008|url=http://www.id.emb-japan.go.jp/oda/en/topics_200901_ijexpo.htm }}</ref> Skema pendanaan melalui pinjaman lunak telah diusulkan oleh [[JICA]] untuk membangun [[kereta kecepatan tinggi]] yang menghubungkan koridor padat penduduk di pulau Jawa; dari ibu kota [[Jakarta]] menuju [[Surabaya]] (sepanjang 730 km).<ref>{{cite web|title=Java High Speed Railway Development Project (Phase I) |url=http://www.jica.go.jp/english/our_work/social_environmental/id/asia/southeast/indonesia/c8h0vm000090vnht.html |publisher= Japan International Cooperation Agency | year=2010 |accessdate=1 October 2015}}</ref><ref name="FT"/> Kini pulau Jawa tengah mengalami masalah yang sama seperti yang pernah dialami pulau [[Honshu]] sebelum dibangunnya jaringan kereta cepat; yaitu kepadatan dan kemacetan akibat tingginya volume transportasi barang dan penumpang.<ref>{{cite news|title=Jakarta mulls high-speed rail system |author=Zakir Hussain, The Straits Times/ANN |location= Jakarta |date=28 October 2013 |newspaper=The Jakarta Post| url=http://www.thejakartapost.com/news/2013/10/28/jakarta-mulls-high-speed-rail-system.html}}</ref> Gagasan pembangunan jaringan kereta berkecepatan tinggi telah dicetuskan sejak beberapa tahun lalu. Belakangan muncul proposal baru yang membagi proyek menjadi beberapa tahap; dengan tahap pertama menghubungkan [[Jakarta]] dengan [[Bandung]], menempuh jarak 150 kilometer dalam tempo kurang
Jepang — dengan reputasinya sebagai produsen kereta api unggul kelas dunia — sepertinya dipastikan akan dengan mudah memenangi kontrak kereta cepat di Indonesia. Akan tetapi, semua itu berubah pada April 2015, ketika Tiongkok turut serta bersaing dengan memberikan penawaran balasan.<ref name="Japan Times">{{cite news|title=Japan loses Indonesian high-speed railway contract to China | date= 30 September 2015 |newspaper= The Japan Times |url=http://www.japantimes.co.jp/news/2015/09/30/business/japan-loses-indonesian-high-speed-railway-contract-china/#.Vg1ynv4w-70 |accessdate=1 October 2015}}</ref>
|