Keng Po: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di masa + pada masa , -Di masa +Pada masa )
Baris 1:
{{italic title}}
'''''Keng Po''''' adalah [[surat kabar]] [[Indonesia]] yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1923 dan berperan penting dalam [[Pers Indonesia#Sejarah Pers Indonesia|sejarah pers Indonesia]] dipada masa setelah [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|kemerdekaan]]. ''Keng Po'' dibangun oleh Hauw Tek Kong, pemimpin harian ''[[Sin Po]]''. Harian ini mengalami perkembangan yang pesat di bawah kepemimpinan Khoe Woen Sioe dan Injo Beng Goat.<ref name="bo">[http://books.google.co.id/books?id=CH0p3zHladEC&pg=PA459&lpg=PA459&dq=koran+Keng+Po&source=bl&ots=9OjJT6fqlW&sig=SJCM00X8ZGRW3hlFzcZu7fzbeec&hl=en&sa=X&ei=zMHGUu7CHemFiQeK-YG4DA&redir_esc=y#v=onepage&q=koran%20Keng%20Po&f=false Tionghoa dalam Pusaran Politik], Benny G Setiono. Transmedia. Halaman 459.</ref> Pada 1 Agustus 1957, Harian ''Keng Po'' dilarang terbit oleh [[pemerintah Indonesia]] saat itu.<ref name="hk">[http://www.hidupkatolik.com/2012/01/11/dari-sang-pemula-ke-jaringan-bisnis-kg Dari Sang Pemula ke Jaringan Bisnis KG.] Hidupkatolik.com - Edisi No. 45 Tanggal 6 November 2011 (11 Januari 2012). F. Rahardi.</ref>
 
''Keng Po'' juga sering memunculkan berita-berita politik di seputar gerakan-gerakan yang kian gencar melakukan gebrakan. ''Keng Po'' aktif di dalamnya sebagai koran yang mendukung munculnya revolusi untuk menciptakan tatanan baru dalam kehidupan di [[Hindia Belanda]]. Pada 13 September 1924, ''Keng Po'' menghujat pemerintah yang melarang dan membatasi rakyat untuk melakukan perserikatan.{{sfn|Taufik Rahzen, dkk.|2007|p=66}}
 
Pada zaman pemerintahan [[Soekarno]], koran ''Keng Po'' dianggap berkaitan erat dengan [[Partai Sosialis Indonesia]] sehingga dibubarkan. Koran yang diterbitkan dalam [[bahasa Tionghoa-Melayu]] ini sempat berganti nama menjadi ''Pos Indonesia''. Sebelum terjadi [[Perang Dunia II]], ''Keng Po'' bersaing ketat dengan ''Sin Po'' dalam menerbitkan berita dan isu politik dipada masa itu. Perbedaan antara kedua surat kabar tersebut adalah ''Keng Po'' menganjurkan kaum peranakan Tionghoa untuk memilih nasionalisme Indonesia, sedangkan ''Sin Po'' lebih menganjurkan nasionalisme Tiongkok.
 
== Referensi ==