Anna dari Denmark: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adesio2010 (bicara | kontrib)
Anna dari Denmark
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- didalam + di dalam , -Didalam +Di dalam )
Baris 26:
'''Anna dari Denmark''' ({{lahirmati||12|12|1574||2|3|1619}}) merupakan permaisuri [[Kerajaan Skotlandia|Skotlandia]], [[Kerajaan Inggris|Inggris]], dan [[Kerajaan Irlandia|Irlandia]] sebagai istri [[James I dari Inggris|James VI dan I]].<ref>Williams, 1, 201; Willson, 403.</ref>
 
Putri kedua Raja [[Frederik II dari Denmark]], Anna menikah dengan James tahun 1589 pada usianya yang ke-14 dan mereka memiliki tiga orang anak, termasuk calon Raja [[Charles I dari Inggris|Charles I]]. Ia memperlihatkan kemandirian dan minatnya untuk menggunakan faksi politik Skotlandia didalamdi dalam konfliknya dengan James atas hak asuh [[Henry Frederick Stuart|Pangeran Henry]] dan perlakuannya terhadap sahabatnya Beatrix Ruthven. Anna semula kelihatannya menyayangi James, namun hubungan itu lama-lama menjadi renggang dan akhirnya hidup terpisah.<ref>Stewart, 182, 300–301.</ref>
 
Di Inggris, Anna memindahkan perhatiannya dari faksi politik ke bidang kesenian dan membangun sendiri sebuah istana yang hebat, yang menyimpan salah satu dari budaya terkaya di Eropa.<ref>Barroll, 15, 35, 109; "Although Anna had considerable personal freedom and her own court, she does not appear to have intervened so visibly against her husband in factional politics as she did in Scotland, and her support was not often sought. Where the Queen's court came into its own was as an artistic salon." Stewart, 183.</ref> Setelah tahun 1612, ia menderita penyakit yang berkepanjangan dan perlahan-lahan mengundurkan diri dari pusat kehidupan istana. Meskipun konon ia penganut agama [[Protestanisme]] pada saat kematiannya, bukti menunjukkan bahwa ia diduga berpindah kepercayaannya ke [[Katolik]].<ref>The Archbishop of Canterbury reported that she had died rejecting Catholic notions. "But, then," cautions historian John Leeds Barroll, "we are all familiar with the modern 'press release'. In Anna's day, too, there was much to be said for promulgating an official version of England's queen dying 'respectably'." Barroll, 172; A letter from Anne to [[Scipione Borghese]] of 31 July 1601 is "open in its embrace of Catholicism", according to McManus, 93.</ref>
 
Para sejarawan menggambarkan Anna sebagai seorang ratu yang ringan, sembrono dan suka memanjakan dirinya sendiri.<ref>[http://books.google.co.uk/books?id=rd0IAAAAIAAJ&pg=PA233&dq=inauthor:Agnes+inauthor:Strickland+%22Anne+of+Denmark%22#PRA1-PA276,M1 Agnes Strickland (1848), 276] Retrieved 10 May 2007; Willson, 95; "Her traditionally flaccid court image..." Barroll, 27; Croft, 55; "Anne had proved to be both dull and indolent, though showing a certain tolerant amiability so long as her whims were satisfied. She was interested in little that was more serious than matters of dress." Akrigg, 21.</ref> Namun baru-baru ini diketahui bahwa Anna adalah seorang pelindung kesenian yang dinamis didalamdi dalam [[Era Yakobean]].<ref>"She quickly moved vigorously into court politics, an aspect of her new life not foregrounded by her few biographers...she soon became a political presence at the Scottish court." Barroll, 17; "Though she has been accorded insufficient attention by historians, James's Queen, Anne of Denmark, was politically astute and active." Sharpe, 244; "This new king's influence on the high culture of the Stuart period, although considerable in certain discrete areas, has been misunderstood in terms of innovations at the court itself...during the first decade of his reign, these innovations were fundamentally shaped by James's much neglected queen consort, Anna of Denmark." Barroll, 1–2.</ref>
 
== Referensi ==